RABU BIASA XIII, 5 Juli 2017

Bukanlah masalah yang membuat kita buta(gelap mata) melainkan keegoisan kita

Saudara-saudari yang dikasihi,
Tuhan
Seorang ibu bernama Hagar dan seorang anaknya yang masih kecil, bernama Ismael, mengembara di padang gurun. Dalam pengembaraannya, mereka kehabisan air. Sedih, putus asa dan bayangan kematian membuat ibu itu membuang anaknya di semak-semak, katanya: “Aku tidak tahan melihat anakku mati.” Namun Allah mempunyai rencana lain terhadap ibu dan anak ini. Allah pun membuka mata Hagar sehingga ia melihat sebuah sumur. Allah menyertai Ismael, sehingga ia bertambah besar. Ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah. Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa Allah menghargai kehidupan manusia dan selalu membukakan cakrawala baru bagi setiap permasalahan yang ada. Bagaimana dengan kita? Yang membuat kita buta dan tidak dapat melihat dan memikirkan dengan baik apa yang harus kita perbuat bukanlah dikarenakan permasalahan-permasalan yang ada, melainkan sikap egoistis; sikap yang terlalu mementingkan diri sendiri. Dalam Injil Yesus membebaskan dua orang yang kerasukan setan yang sehari-harinya berada di daerah pekuburan. Namun mengapa seluruh penduduk kota mengusir Yesus keluar dari daerah mereka? Mungkinkah mereka takut kehilangan babi-babi? Bukankah manusia jauh lebih berharga dari babi atau barang apapun? “Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau, dan mati di dalam air.” Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, marilah hari ini memohon agar Allah membukakan mata, pikiran dan hati kita di dalam setiap permasalahan yang kita hadapi. Selamat merayakan Ekaristi hari ini. Tuhan memberkati.

———————–

Antifon Pembukaan – Mazmur 34:12

 Marilah anak-anak, dengarkanlah daku,
Takut akan Tuhan akan kuajarkan kepadamu.

Pengantar

Kita cenderung menolak orang yang tidak sekeyakinan dengan kita. Demikianlah pula sikap Abraham terhadap Ismael. Orang gila, abnormal dan lain-lainnya sama pula nasibnya. Tetapi Tuhan memberi makan dan minum kepada Ismael. Dan Yesus membela siapa pun. Itulah contoh bagi para pengikut-Nya.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa maha pengasih,
Kami telah Kauhimpun menjadi umat-Mu
Dalam diri Yesus, Putra Perjanjian.
Perkenankanlah kiranya kami memandang Dia
Sebagai lambang kasih setia-Mu kepada kami manusia.
Sebab Dialah putra-Mu, ….

Bacaan Pertama – Kejadian 21:5.8-20
Abraham mengusir Ismael dan ibunya. Tetapi Tuhan tidak menghendaki mengucilkan mereka. Maka di padang gurun mereka mendapat air.

“Bangunlah, angkatlah anakmu itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan menjadikan dia bangsa yang besar”

Pembacaan dari Kitab Kejadian:

Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya lahir baginya.
Ketika Ishak bertambah besar, pada hari ia disapih, Abraham mengadakan perjamuan besar.
Pada waktu itu Sara melihat, bahwa Ismael, anak yang dilahirkan Hagar, wanita Mesir itu, bagi Abraham sedang main dengan Ishak, anaknya kandungnya. Berkatalah Sara kepada Abraham, “Usirlah hamba wanita itu beserta anaknya, sebab anaknya itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.” Hal ini sangat menyebalkan hati Abraham oleh karena anaknya itu. Tetapi Allah bersabda kepada Abraham, “Janganlah sebal hatimu karena anak dan budakmu itu. Segala yang dikatakan Sara itu haruslah engkau dengarkan, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu pun akan Kujadikan suatu bangsa, karena ia pun anakmu.”
Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan semua itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, dan menyuruhnya pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba. Ketika air dikirbat itu habis, dibuangnyalah anaknya ke bawah semak-semak, dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, katanya, ” Aku tidak tahan melihat anakku mati.” Sedang ia duduk di situ, menangislah anaknya dengan suara nyaring.
Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya, “Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anakmu dari tempat ia terbaring.
Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan menjadikan dia bangsa yang besar.”
Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur. Ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, dan anaknya ia beri minum. Allah menyertai Ismael, sehingga ia bertambah besar. Ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 34:7-8.10-11.12-13

Ref. Orang tertindas berseru dan Tuhan mendengarkan-Nya.

 Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan;
Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa,
lalu meluputkan mereka.

 Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus,
sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan.
Singa-singa muda merasa kelaparan,
tetapi orang-orang yang mencari Tuhan
tidak kekurangan suatu pun.

 Marilah anak-anak, dengarkanlah aku,
takut akan Tuhan akan Kuajarkan kepadamu!
Siapakah orang yang menyukai hidup?
Siapakan yang mengingini umur panjang
untuk menikmati yang baik?

BAIT PENGANTAR INJIL Yak 1:18

Alleluya.
Atas kehendak-Nya sendiri
Allah telah mencipatakna kita dengan kebenaran,
agar kita menjadi yang pertama dari ciptaan-Nya.

Bacaan Injil – Matius 8:28-34
Yang diceritakan di sini kiranya takkan terjadi di sekitar kita. Namun, sering pula terdengar suara: Apakah urusan Tuhan dengan kita? Seakan-akan Tuhan dilarang mencampuri urusan pribadi.

“Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus menyeberang danau Genesaret dan tiba di daerah orang Gadara. Maka datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Dia. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorang pun berani melalui jalan itu. Dan mereka itu pun berteriak, katanya, “Apakah urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau datang kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?”
Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari makan. Maka setan-setan itu minta kepada Yesus, katanya, “Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Pergilah!” Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau, dan mati di dalam air. Para penjaga babi lari dan setibanya di kota mereka menceriterakan segala sesuatu, juga tentang dua orang yang kerasukan itu. Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, mereka mendesak supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa mahakudus,
Berkat anggur roti ini
Semoga kami Kausembuhkan dari segala dosa,
Serta Kaucurahi Roh yang baik,
Yaitu Roh Yesus Putra-Mu terkasih, yang ….

Antifon Komuni – Mazmur 34:7

 Orang tertindas yang berseru, didengarkan Tuhan,
Dan diselamatkan Tuhan dari segala derita.,

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa sumber belas kasih,
Ajarilah kami mengimani bahwa Kristuslah utusan-Mu
Yang datang membagikan sabda dan rezeki.
Semoga kami lalu Kaujadikan
Putra dan putri-Mu yang setia
Serta penuh dengan semangat-Nya,
Ialah semangat belas kasih dan damai.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

Tinggalkan Balasan