MINGGU, 7 JANUARI 2018: HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN/HARI ANAK MISIONER SEDUNIA

Menghayati Ekaristi
Manusia dewasa ini merasa perlu untuk saling bertemu, saling tukar pikiran dan pengalaman, dan saling memperkaya dengan sumbangannya masing-masing. Alat-alat komunikasi bermacam-macam membantunya dalam hal ini. Tiada bangsa yang dapat menyombongkan tahu segala-galanya memiliki monopoli kebudayaan tertentu. Sebab kebenaran bukanlah harta yang tak boleh disentuh. Malahan hendaknya dengan rendah hati membiarkan dirinya diresapi oleh kebenaran, sehingga lalu dapat memberi kesaksian.
Teladan para sarjana dari timur membuka jalan bagi kita. Mereka itu orang-orang sederhana, terbuka terbuka terhadap tanda-tanda jaman dan siap untuk petualangan dalam iman. Mereka mau merendahkan diri dan sanggup mempercayai orang lain, yang mau menerangkan rencana-rencana Allah. Mereka mengakui dalam iman, bahwa bayi di Betlehem itu akan mengumpulkan semua bangsa di dalam Gereja-Nya. Kini binatang itu boleh menghilang dari pandangan, sebab sudah menjadi milik mereka di dalam hati dan tetap bersinar.

———————–

Antifon Pembukaan –Mal. 3:1; 1Taw. 19:12

Lihatlah! Tuhan, Sang Penguasa telah datang; dalam tangan-Nya kerajaan, kekuasaan, dan pemerintahan.

Kata Pengantar

Teladan para sarjana dari Timur membuka jalan bagi kita. Mereka telah datang mencari bayi Yesus dengan hati yang gembira. Perjalanannya dilalui bukan tanpa kesalahan, namun mereka tetap yakin akan kemuliaan Tuhan yang akan disembahnya itu. Melalui tanda-tanda yang dapat mereka tangkap, sampailah mereka di hadapan Sang Timur. Hati mereka merasa bahagia. Dipersembahkannya emas, kemenyan, dan mur sebagai lambang serah diri dan sembah yang tulus kepada Yesus Sang Almasih. Semoga seluruh umat semakin mengalami kemuliaan Tuhan seperti para sarjana dari Timur ini.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Raja Damai, yang memanggil para sarjana dari Timur dengan cahaya bintang-Mu.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkaulah Raja Damai, yang memanggil kami dari kegelapan dengan cahaya-Mu.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah Raja damai, yang menghendaki semua bangsa bergabung dalam perarakan menuju cahaya abadi.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah berdoa,
Ya Allah, pada hari ini dengan bimbingan bintang Engkau telah mewahyukan Putra Tunggal-Mu kepada bangsa-bangsa.
Kami mohon, semoga kami yang telah mengenal Engkau dalam iman kelak kelak Engkau perkenankan memandang wajah-Mu dalam kemuliaan.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan Pertama –Yes. 60:1-6
Bangsa Israel yang telah kembali dari pembuangan diingatkan oleh nabi agar percaya diri untuk membangun masa depan mereka. Dasar kepercayaan diri itu tiada lain adalah terang dan kemuliaan Tuhan yang telah datang bagi mereka. Tidak kalah penting kepercayaan diri itu, Bangsa Israel dipanggil untuk memberikan kesaksian yang lebih luas, kesaksian yang menyentuh seluruh bangsa sehingga semua bangsa berhimpun ke kota Yerusalem bukan untuk memasyurkan Yerusalem, namun untuk menyembah Tuhan dan memasyhurkan Tuhan.

“Kemuliaan Tuhan terbit atasmu”

Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Beginilah kata Nabi kepada Yerusalem: Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.
Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.
Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.
Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.
Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan –Mazmur 72:1-2.7-8.10-11.12-13.17; Ul: lih. 11

Reff. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada Raja dan keadilan-Mu kepada putera Raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan, dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.

. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah, sampai tak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi!

. Kiranya raja-raja dari Tarsus dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti kiranya semua raja suduh menyembah kepadanya, dan segala bangsa menjadi hamba-Nya.

. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang-orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

Bacaan Kedua –Ef 3:2-2a.5-6
Lewat karya hidupnya, Paulus bersyukur kepada Allah karena Allah telah menampakkan kemuliaan kepada umat-Nya, tidak hanya Bangsa Yahudi namun kepada bangsa mana pun. Tuhan telah mengangkat derajat manusia ke dalam hubungan pribadi yang erat dengan Allah. Syukur Paulus juga berlandaskan pada keterbukaan umat untuk mengimani Kristus. Keterbukaan ini terlihat dalam kesediaan mereka untuk hidp sesuai dengan teladan-Nya. Paulus juga meminta kepada seluruh jemaat agar umat memperjuangkan imannya kepada Kristus karena dalam Kristus, manusia menemukan kepenuhan hidup.

“Rahasia Kristus kini telah diwahyukan dan para bangsa menjadi pewaris perjanjian”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus:
Saudara-saudara, kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah yang telah dipercayakan kepadaku demi kamu, yakni bagaimana rahasianya telah dinyatakan kepadaku melalui wahyu. Pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus, yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 17:17b.a

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Kami telah melihat bintang Tuhan terbit dari ufuk timur, dan kami datang menyembah.
U: Alleluya.

Bacaan Injil –Matius 2:1-12
Allah menjanjikan keselamatan bagi semua bangsa. Dalam Yesus, janji keselamatan itu mendapatkan pemenuhannya. Yesus menjadi keselamatan bagi semua bangsa, baik Yahudi maupun bukan Yahudi. Semestinya setiap orang memberi penghormatan dan mewujudkan ajaran-Nya. Dan, penghormatan serta kesediaan mewujudkan ajaran-Nya memberikan kebahagiaan besar karena mereka akan semakin erat bersatu dengan Tuhan sumber keselamatan.

“Kami datang dari Timur untuk menyembah Sang Raja”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”
Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
Mereka berkata kepadanya: “Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:

Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.”
Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.
Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: “Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia.”

Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.
Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.

Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Doa umat

Allah Bapa Yang Mahakuasa telah menghalau kegelapan hidup kita dengan mengutus Terang Sejati, yakni Yesus Kristus, Putra-Nya. Kini marilah kita ungkapkan doa-doa kita sebagai wujud syukur atas cinta kasih-Nya yang menyelamatkan.

Bagi para misionaris di seluruh dunia.
Allah Bapa Mahakudus, curahkanlah Roh Kudus kepada para misionaris agar mereka sungguh mampu mewartakan Kabar Sukacita keselamatan dengan iman yang teguh, pengharapan yang tak pernah habis, serta kasih yang menyala-nyala hingga akhirnya menghasilkan buah berlimpah sesuai kehendak-Mu.
Marilah kita mohon,..

Bagi para pejabat pemerintahan.
Allah Bapa Mahabijaksana, terangilah hati dan budi para pejabat pemerintahan sehingga mereka semakin menyadari bahwa jabatan yang mereka miliki adalah tugas perutusan untuk mengabdi masyarakat.
Marilah kita mohon, …

Bagi mereka yang dengan diam-diam meninggalkan Gereja.
Allah Bapa Maharahim, tuntunlah mereka kembali ke arah bintang keselamatan yang sejati, Tuhan Yesus Kristus sendiri, yang bersinar pada jiwa-jiwa sederhana, yakni para saksi Injil-Mu. Semoga kami pun semakin tergerak untuk hidup yang lebih sesuai dengan Injil sehingga menjadi cahaya bintang bagi mereka.
Marilah kita mohon, …

Bagi kita di sekitar altar ini.
Allah Bapa Mahasetia, semoga di tengah zaman yang kian cepat berubah dan penuh tantangan ini kami tergerak untuk berani terlibat berbagi bakat, memperjuangkan kebenaran Injil sebagaimana para sarjana, mencari cahaya yang dibawa Penyelamat kami.
Marilah kita mohon,…

Allah Bapa di surga, sumber cahaya iman, kami bersyukur atas tanda-tanda cinta kasih-Mu yang telah kami terima. Namun, kami mohon janganlah meninggalkan kami, tetapi siapkanlah kami untuk kebahagiaan tetap dalam diri Kristus Yesus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin.

Doa Persembahan

Ya Allah, pandanglah dengan rela kami, umat-Mu,
yang mempersembahkan bukan lagi emas, dupa, dan mur, melainkan Dia, yang dalam persembahan ini dimaklumkan, dikurbankan, dan disambut: Dialah Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Amin

Antifon Komuni — Bdk. Mat. 2:22

Kami telah melihat bintang-Nya di timur dan kami datang dengan persembahan untuk menyembah Tuhan.

Doa sesudah Komuni

Marilah berdoa
Ya Allah, dengan terang surgawi berjalanlah di depan kami selalu dan di mana pun.
Semoga dengan pandangan yang jernih dan kasih yang pantas kami mampu melihat dan menyambut misteri yang kami rayakan ini sesuai dengan kehendak-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Amin.

RENUNGAN

JELI MELIHAT KEHADIRAN TUHAN

MATIUS MEMULAI kisahnya dengan menyatakan bahwa Yesus telah lahir di Bethlehem di tanah Yudea, pada zaman raja Herodes. Kelahiran Yesus itulah penampakan Tuhan yang sesungguhnya. Allah yang biasanya tidak tampak, kecuali melalui alam semesta dan makhluk-makhluk hidup yang diciptakan-Nya, kini tampak di dunia dalam wujud seorang manusia. Dengan kelahiran Yesus itu, Allah yang biasanya hanya dapat dibayangkan melalui karya-Nya, kini dapat dilihat dengan kasat mata dalam wujud manusia. Bukankah ini suatu peristiwa yang luar biasa bagi seluruh umat manusia?

Matius meneruskan kisahnya tentang penampakan Tuhan itu dengan penampakan bintang istimewa, yang menunjukkan kepada para sarjana dari Timur tempat lahir Yesus, Sang Maha Bintang. Dengan bantuan bintang  istimewa itulah para sarjana, ahli tafsir bintang itu berhasil menemukan Kanak-kanak Yesus, penampakan Tuhan yang sesungguhnya.

Mengapa Matius menegaskan bahwa yang melihat bintang istimewa itu justru para sarjana dari Timur, bukan orang-orang Yahudi seperti Herodes dan rakyatnya? Dari Timur berarti “dari luar negeri.” Matius rupanya juga tidak tahu dengan tepat mereka itu dari negeri mana. Ada ahli yang mengatakan bahwa pada zaman itu orang-orang yang ahli menafsir bintang adalah orang-orang Persia. Apakah para sarjana itu memang berasal dari Persia? Itu tidak begitu penting bagi kita. Menurut Matius yang penting adalah bahwa mereka itu dari luar negeri. Mengapa? Sebab Yesus justru dicari dan disembah oleh orang-orang bukan Yahudi, yang biasanya dikatakan kafir. Sementara itu Herodes dan orang-orang Yahudi lainnya, yang menyebut diri umat pilihan Allah, justru menolak-Nya dan berusaha membunuh-Nya.

Kenyataan tragis itu diceritakan secara kontras oleh Matius. Setelah mengisahkan perjalanan para sarjana mencari Yesus dengan pertolongan bintang istimewa itu, langsung saja Matius mengisahkan usaha Herodes dan para pembantunya untuk melenyapkan kanak-kanak yang tak berdosa itu. Usaha itu bahkan dilakukan dengan cara amat brutal, yakni dengan membunuh bayi lelaki yang seusia Yesus  tanpa mengenal ampun.

Hal kontras juga ditampakkan dengan reaksi berbeda  dari para sarjana dan orang-orang Yahudi. Para sarjana itu sangat bersuka cita, ketika melihat bintang istimewa, sebab mereka sungguh bergembira atas kedatangan Yesus. Sebaliknya, Herodes dan seluruh Yerusalem justru terkejut mendengar berita besar itu. Sungguh aneh, umat Tuhan kok malah terkejut mendengar penjelmaan Tuhan. Padahal mereka yang dipandang kafir justru bersukacita atasnya. Kisah penampakan Tuhan dan reaksi kontras dari kedua golongan itu memberi hikmah penting untuk kita. Bukankah kita selalu percaya dan menyebut diri umat Tuhan, bahkan yang terkasih. Tetapi bagaimanakah sikap kita terhadap penampakan-penampakan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari? Tuhan menampakkan diri-Nya dalam Perayaan Ekaristi, dalam sakramen-sakramen lain, dalam ibadah-ibadah bersama dan doa-doa pribadi kita, dalam sesama kita terutama yang miskin dan menderita, bahkan dalam suka-duka hidup. Bagaimanakah sikap kita terhadap penampakan-penampakan atau kehadiran Tuhan itu? Jangan-jangan orang-orang lain, yang  kita pahami sebagai bukan umat-Nya, seringkali justru lebih bersukacita atas penampakan dan kehadiran Tuhan?

Pesta Penampakan Tuhan ini, dulu disebut Pesta Tiga Raja. Kiranya sebutan itu kurang tepat, sekurang-kurangnya tidak sungguh sesuai dengan penuturan Injil. Mereka yang melihat bintang itu bukannya raja, melainkan sarjana, mungkin sarjana ahli perbintangan. Jumlah mereka itu tidak disebutkan, namun dalam Injil yang disebutkan adalah jumlah persembahannya, yaitu:  emas, kemenyan, dan mur. Ketiganya merupakan barang-barang berharga yang layak dipersembahkan kepada seorang raja. Maka yang sesungguhnya raja adalah Kanak-kanak Yesus, bukan mereka yang datang dengan petunjuk bintang istimewa itu. (GEMA)

Renungan Hari ini: BELAJAR MENEMUKAN TUHAN (Renungan Hari Raya Penampakan Tuhan, Minggu, 08 Januari 2017)…. Klik di sini!!

Tinggalkan Balasan