MINGGU PASKAH VII, 2 Juni 2019: Hari Komunikasi sosial Sedunia ke-53

Setiap tahun, Gereja Katolik semesta merayakan Hari Komunikasi Sosial. Hari ini adalah hari komunikasi sedunia ke 53. Kita diingatkan oleh Tuhan agar mampu mengembalikan makna komunikasi yang sesungguhnya. Komunikasi bukan semata-mata masalah bicara. Lebih dari itu, komunikasi adalah saat di mana kita saling menguatkan, saling menyapa dan saling mengungkapkan kasih. Bacaan-bacaan hari ini, khususnya Injil menegaskan kehendak Tuhan untuk kita semua, yaitu supaya kita bersatu, hidup rukun dan damai. Kita diajak untuk menghayati dan mengembangkan komunikasi yang mempersatukan dan menciptakan kerukunan serta kedamaian. Tidak jarang juga alat-alat komunikasi tersebut justru memicu terjadinya konflik dan perpecahan yang merusak kesatuan. Penggunaan alat-alat komunikasi yang berlebihan dapat menjadikan orang terlalu asyik dengan alat komunikasinya, tanpa peduli dengan orang lain yang ada di sekitarnya. Juga bisa menyembunyikan relasi tidak sehat yang pada saatnya dapat merusak keutuhan keluarga atau komitmen hidup panggilan sebagai imam, bruder, suster. Oleh karena itu, baiklah pada Minggu komunikasi sosial sedunia ini, kita membangun komitmen untuk menggunakan alat-alat komunikasi secara bijaksana.
———-
Menghayati Ekaristi dalam Hidup
Agar orang dapat berbicara atas nama suatu kelompok dan mengemukakan pendapat kelompok itu dengan tepat, maka perlulah ia mengenal kelompok itu dari dalam, pernah mengalami kecemasan, kegagalannya bersama anggota lainnya. Perantaraannya barulah efektif, kalau ia sudah mengalaminya.

Antifon Pembukaan –bdk.Mazmur 27:7-9

Dengarlah, Tuhan, seruanku kepada-Mu, kasihanilah aku dan jawablah aku! Seturut Sabda-Mu kucari wajah-Mu, wajah-Mu kucari, ya Tuhan. Janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, Alleluya.

Pengantar

Roh Kudus itu bagi kita tetap suatu misteri. Kita percaya tetapi sulit untuk menyadari kehadiran-Nya. Maka tetap sulit bagi kita dalam masa persiapan Pentekosta ini menantikan sesuatu atau seseorang. Ajaran bahwa Gereja Kristus, umat Allah, di mana kita merupakan batu-batu hidup, bahwa Gereja itu masih ada dan hidup, sekalipun banyak kekurangan insaninya, dapat sedikit banyak membantu kita menemukan Roh kudus di belakang layar peristiwa-peristiwa itu. Dalam setiap perayaan Misa Roh kudus hadir dengan daya hidup-Nya untuk membantu kita kepada Bapa melalui Kristus.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus,
Engkaulah yang berdoa kepada Bapa di surga, semoga kami murid-murid-Mu bersatu sebagaimana Engkau dalam Bapa.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkaulah yang berdoa kepada Bapa di surga, agar semua orang yang diserahkan kepada-Mu, tinggal bersama Engkau di tempat Engkau berada, agar dapat memandang kemuliaan-Mu.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah yang berdoa kepada Bapa di surga, agar cinta kasih Bapa kepada-mu menetap dalam hati kami, seperti Engkau pun berada dalam diri kami.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa kami yang mahakuasa, tak ada orang pernah melihat Engkau, tetapi Putera-Mu telah mengajarkan cinta kasih-Mu kepada kami. Kami mohon, peliharalah kami atas nama-Nya. Semoga kami bersatu dan memuliakan Dikau dalam segala tingkah laku kami. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 7:55-60
Setiap martir sedikit banyak menyamakan diri dengan Kristus yang wafat dan bangkit. Sebagai saksi pertama Kristus, Stefanus telah mengikuti jejak-Nya. Sebagaimana Kristus ia adalah kurban silih (Mat 21:39; Ibr 13:12) yang dibunuh di luar kota. Sebagaimana Kristus ia sebelum meninggal memohonkan ampun pembunuhnya (Mzr 31:6; Lukas 23:34,46); dan apa yang dinubuatkan Kristus pada proses peradilan-Nya, kini dilihat Stefanus dalam kenyataan (Mat 26:64). Ia melihat Dia di sisi kanan Bapa, siap untuk menjadi perantara kita (Why 5:6) dan mengadili dunia (Dan 7:13).

“Aku melihat Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”

Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Di hadapan mahkamah Agama Yahudi Srefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah para anggota mahkamah, dan sambil menutup telinga serentak menyerbu Stefanus. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku!” Dan sambil berlutut Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 97:1.2b.6.7c.9; Ul:1a.9a

Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah Raja Semesta.

Mazmur:
 Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
 Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah.
 Sebab Engkaulah, ya Tuhan, Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi. Engka sangat dimuliakan diatas segala dewata.

Bacaan Kedua – Wahyu 22:12-14.16-17.20
Gereja mengandalkan janji Kristus. Karena dorongan Roh Kudus gereja menjadi perantara agar dipercepat kedatangan-Nya kembali. Dialah kebangkitan dan hidup bagi mereka yang sudah mengatasi cobaan dan menjadi saksi-Nya sampai mereka meninggal.

“Datanglah Tuhan Yesus”

Pembacaan dari Kitab Wahyu:
Aku, Yohanes, mendengar suara yang berkata kepadaku, “Sesungguhnya Aku datang segera, dan Aku membawa upah untuk membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota yang turun dari surga, dari Allah. Aku mendengar pula suara yang berkata, “Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah Tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang.” Roh dan pengantin perempuan itu berkata, “Marilah!” Barangsiapa haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!” Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini berfirman, “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL – Yohanes 14:18

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku akan datang kembali kepadamu, dan hatimu akan bersukacita.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Yohanes 17:20-26
Sebagai penutup doa Imam Agung, yang kita baca di sini, Yesus berdoa, agar semua kaum beriman bersatu dalam cinta kasih persaudaraan. Hal itu didasarkan atas kesatuan Bapa dan Putera. Berkat kemuliaan-Nya yang telah dimulai, para pengikut-Nya diikutsertakan dalam hidup-Nya dan dipenuhi dengan Roh-Nya. Melalui persatuan itu kaum beriman menampakkan cinta kasih Bapa kepada dunia. Karena itu mereka menjadi murid-murid yang paripurna. Bila mreka secara demikan ikut serta dalam penderitaan Kristus, maka mereka akan diterima dalam kemuliaan Putera-Nya.

“Supaya mereka sempurna menjadi satu”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku, dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga ada di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka, dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Umat

Saudara-saudari, marilah kita berdoa kepada Allah yang telah memanggil kita untuk mengabdi kepada-Nya. Marilah berseru: Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

Bagi Bapa Suci, para Uskup dan para Imam yang terpanggil untuk menggembalakan umat.
Semoga mereka berani menghadapi gelombang perubahan zaman dengan tetap menjadi pewarta Injil yang handal.
Marilah kita mohon,…
Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

Bagi para pemimpin masyarakat.
Semoga para pemimpin masyarakat mengedepankan dialog dan kepentingan bersama daripada memperjuangkan kepentingan diri sendiri atau kelompok mereka sendiri.
Marilah kita mohon,…
Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

Bagi para penggiat komunikasi sosial.
Semoga para penggiat komunikasi sosial dapat menjadi corong pewartaan khabar yang menyejukkan dan membangkitkan harapan baru bagi setiap orang untuk membangun relasi sosial yang berkeadilan dan bermartabat.
Marilah kita mohon,…
Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

Bagi persatuan orang-orang Kristen.
Semoga dalam tahun kerahiman suci ini, orang-orang Kristen dapat bersatu hati, saling memaafkan dan terus membangun persaudaraan yang sejati agar warta keselamatan Kristus dapat diterima dan dihayati sungguh-sungguh.
Marilah kita mohon,…
Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

Bagi perdamaian di wilayah-wilayah yang sedang bertikai.
Semoga api perdamaian semakin bernyala di tengah-tengah wilayah yang saat ini masih bertikai.
Marilah kita mohon,…
Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

Syukur atas usia emas Hari Komunikasi Sosial Sedunia.
Ya Bapa, semoga dengan merayakan Hari Komunikasi sosial Sedunia ke-50 ini kami semakin dewasa dan matang dalam menggunakan media komunikasi, terutama untuk membangun kerukunan di tengah-tengah keluarga dan masyarakat, memupuk persaudaraan dan keadilan bagi sesama kami yang tertindas.
Marilah kita mohon,…
Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

Bagi kita semua yang berkumpul di sekitar altar Tuhan.
Sang Sabda yang tercinta, semoga kami yang berkumpul di sekitar alat-Mu ini dari hari ke hari semakin berhati luhur, selalu memberi tanpa pamrih, berjuang tanpa mengeluh kesakitan, dan bekerja tanpa mengharap upah. Semoga hasrat tulus diri kami semakin bernyala untuk selalu melaksanakan kehendak-mu di dalam segala-galanya.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

Ya Bapa, dengarkanlah doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-mu. Kami yakin dan percaya bahwa Engkau senantia memberikan yang terbaik untuk hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Doa Persembahan

Allah Bapa kami yang maha baik, dengan tangan terbuka kami hunjukkan persembahan ini. Bukalah hati kami agar dapat mengucap syukur dengan jujur atas segala anugerah-mu. Demi Kristus Tuhan, Pengantara kami.
Amin

Antifon Komuni

Aku mau memuji kebaikan Tuhan selama-lamanya. Aku juga mau mewartakan kasih setia-Nya kepada segala bangsa, alleluya.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Bapa di dalam Surga, tiada hentinya kami menyatakan syukur atas segala berkat dan penyertaan-Mu. Engkau telah memberikan kekuatan kepada kami melaui santapan Tubuh dan Darah Kristus dalam perayaan Ekaristi memperingati Hari Komunikasi Sosial Tahun 2016 ini. Engaku telah menyatakan keagungan-mu dengan menghadirkan berbagai macam saran komunikasi untuk mendukug karya perutusan Putra-mu di dunia. Semoga berkat Ekaristi Kudus yang kami rayakan ini, kami semakin diteguhkan untuk menjadi saksi cinta kasih-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa.
Amin

Menghayati Ekaristi dalam hidup
Dengan setia akan sabda Kristus dan dijiwai oleh Roh Kudus umat di dalam Gereja bersama-sama mencari kebenaran dan cinta kasih. Baru sesudah diselesaikan perjalanannya akan tercapailah cita-citanya. Sementara itu masih harus diperangi perpecahan yang merugikan. Tetapi karena aneka macam kebudayaan kemungkinan perkembangan dalam pluralisme terbuka luas. Persamaan fundamental dalam iman akan Tuhan yang sama serta cinta kasih persaudaraan harus terjamin. Para uskup, yang bersatu dengan Petrus, menjamin persatuan itum dan merupakan sponsor-sponsornya.

Tinggalkan Balasan