Ekaristi RABU BIASA XXIII, 12 September 2018

Antifon Pembukaan – Lukas 6:20

 Berbahagialah orang yang miskin
karena merekalah yang empunya Kerajaan Allah.

Pengantar

Paulus menyarankan agar kita bergaul dengan yang duniawi, tetapi jangan sampai terjerat terikat. Ia mau mengatakan bahwa hubungan kita dengan Tuhanlah satu-satunya yang lestari. Yesus menekankan pula yang sama dalam sabda ‘bahagia-Nya’, “Celakalah kalian orang kaya, sebab yang miskin telah mengambil bagian dalam kerajaan surga.”

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa maha pengasih,
semoga hati kami tetap terbuka terhadap sabda-Mu
dan perkenankanlah kami memahami kehendak-Mu
mengenai dunia dan manusia yang mendiaminya.
Semoga kami dapat merasakan
bahwa Engkaulah yang menanggung hidup kami.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….

Bacaan Pertama – 1 Korintus 7:25-31
Waktunya sangat terbatas. Itulah yang kurang di perhitungkan. Segala yang duniawi ini serba terbatas dan diarahkan kepada yang pasti. Maka jangan sampai kita terlalu memperhatikan yang duniawi, melainkan hendaknya menggunakannya untuk melayani sesama.

“Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian.
Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seorang.”

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, mengenai para gadis aku tidak mendapat suatu perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercaya berkat rahmat yang telah kuterima dari Tuhan. Aku berpendapat bahwa mengingat zaman darurat sekarang ini baiklah orang tetap dalam keadaannya. Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian. Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seorang. Tetapi kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani, dan aku mau menghindarkan kalian dari kesusahan itu.

Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan: “Waktunya singkat! Sebab itu dalam waktu yang masih sisa ini: mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak beristeri; dan orang-orang yang menangis seolah-seolah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-seolah tidak memiliki apa yang mereka beli. Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang ini akan berlalu.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 45:11-12.14-15.16-17

Ref: Dengarlah, hai putri,
lihatlah dan sendengkanlah telingamu.

Mazmur:
 Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu,
lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu!
Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu,
sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!

 Keindahan belaka puteri raja itu,
pakaiannya bersulamkan emas.
Dengan pakaian bersulam berwarna-warni ia dibawa kepada raja;
anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-temannya,
yang didatangkan untuk dia.

 Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa,
mereka masuk ke dalam istana raja.
Para leluhurmu akan diganti oleh anak-anakmu nanti;
mereka akan kauangkat mereka menjadi pembesar di seluruh bumi.

BAIT PENGANTAR INJIL Luk 6:23ab

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Bersukacitalah dan bergembiralah,
karena besarlah upahmu di surga.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 6:20-26
Sabda bahagia menurut Lukas diatur untuk menonjolkan perbedaan si miskin dan si kaya. Adapun yang dianggap kaya ialah yang menurut pandangan dunia dipuji-puji. Tetapi Yesus membangun kerajaan-Nya dengan ukuran lain.

“Berbahagialah orang yang miskin, celakalah orang yang kaya.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada waktu itu Yesus memandang murid-murid-Nya, lalu berkata, “Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena kalian akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci, dikucilkan, dan dicela serta ditolak. Bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan. Celakalah kalian, yang kini kenyang, karena kalian akan lapar. Celakalah kalian, yang kini tertawa, karena kalian akan berdukacita dan menangis. Celakalah kalian, jika semua orang memuji kalian; karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa mahakudus,
berkatilah kami karena persembahan ini
dan jadikanlah roti anggur ini
lambang kehadiran-Mu di tengah-tengah kami.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Lukas 6:20

 Berbahagialah kalian yang miskin,
sebab milik-Mulah Kerajaan Allah.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa mahasetia,
kami bersyukur atas janji-Mu dan pelaksanaannya
dalam diri Yesus, Saudara se-Bapa kami.
Semoga kami dapat sembuh dari dosa-dosa
dan bersedia tolong-menolong dengan sesama.
Demi Kristus, ….



Tinggalkan Balasan