SELASA, 17 Oktober 2017: Santo Ignasius dari Antiokia (uskup dan martir, +107)

Antifon Pembukaan –Gal 2:19-20

Aku disalibkan bersama Kristus. Namun aku hidup, tetapi bukan aku sendiri melainkan Kristuslah yang hidup di dalam diriku. Aku hidup dalam kepercayaan akan Putera Allah, yang mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya bagiku.

Pengantar

Orang yang dibawa ke tempat hukuman biasanya amat ketakutan. Bagi Ignasius, uskup Antiokia, perjalanan itu masih diperpanjang. Hukuman mati dijatuhkan di Antiokia, tetapi harus dibawa ke Roma melalui daratan untuk menjalani hukuman itu di sana. Namun baginya perjalanan itu bukan perjalanan duka. Di tempat-tempat yang dilaluinya ia menyampaikan pesan-pesan kepada umat Kristen untuk menabahkan hati mereka. Bebarapa suratnya itu masih tersimpan baik. Tiada keluhan terbaca di situ. Hanyalah keprihatinan atas umat dan ucapan syukur atas iman yang dianutnya.

Doa pembukaan

Marilah berdoa:
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau meluhurkan tubuh Kristus, yaitu umat-Mu, berkat kesaksian jaya para martir yang kudus. Pada hari ini kami kenangkan Santo Ignasius, yang mencapai keluhuran abadi karena penderitaannya. Kami mohon bantulah kiranya kami juga dan lindungilah kami senantiasa.
Demi Yesus Kristus,…

Bacaan I – Roma 1:16-25
Paulus menjelaskan di sini, bahwa Allah telah menyatakan diri-Nya melalui makhluk. Dewasa ini keindahan makhluk semakin tampak dan menunjukkan Penciptanya. Ahli-ahli teknologi sejati mengakui, bahwa pengetahuan mereka serba terbatas dan mudah menerima adanya daya gaib yang meresap di mana-mana.

Sekalipun mereka mengenal Allah,
namun mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:
Saudara-saudara, aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil itu kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalam Injil kebenaran Allah menjadi nyata, dan kebenaran itu bertolak dari iman dan menuju kepada iman, seperti ada tertulis, “Orang benar akan hidup oleh imannya.”

Sebab murka Allah nyata dari surga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah telah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuasaan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran tentang karya-Nya sejak dunia dijadikan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau pun mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia, dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi nyatanya mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang baka dengan gambatan yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat, atau binatang-binatang yang menjalar.

Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada nafsu kecemaran mereka, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta, dan memuja serta menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya. Amin.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 19:2-5

Ref: Langit mewartakan kemuliaan Allah.

Mazmur
 Langit menceritakan kemuliaan Allah,
dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya;
hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain,
dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya
kepada malam berikut.

 Meskipun tidak berbicara,
dan tidak memperdengarkan suara,
namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya,
dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

BAIT PENGANTAR INJIL Ibr 4:12

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Sabda Allah itu hidup dan penuh daya,
menguji segala pikiran dan maksud hati.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 11:37-41
Menepati hukum secara lahiriah itu tidak berdaya apa-apa. Yesus menunjukkan pentingnya, segalanya itu harus keluar dari hati dan batin.

Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan. Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa yang maharahim, Santo Ignasius telah menyamakan diri dengan gandum Kristus, yang digiling menjadi roti murni karena penderitaan dan kesaksiannya. Sebagaimana Engkau menyambut persembahannya, demikian pula sudilah menerima roti dan anggur persembahan kami ini. Demi Kristus, ….

Antifon Komuni

Aku ini gandum Kristus, yang harus digiling geraham binatang menjadi roti murni.

Doa Penutup

Marilah berdoa:
Allah Bapa, pemberi hidup, semoga kami dikuatkan dengan santapan surgawi yang kami sambut pada hari Santo ignasius dilahirkan dalam kehidupan baru. Tolonglah kiranya kami menjadi orang Kristen, bukan saja karena sebutan, tetapi karena perbuatan.
Demi Kristus, …

RENUNGAN

“Pelayananku…”

            Tuan rumah merasa sangat heran kepada Yesus. Sebab Ia tidak mengadakan upacara pembasuhan, meskipun hal itu tidak termasuk kebiasaan kaum Farisi yang tidak diharuskan oleh hukum. Oleh sebab itu, Yesus mempersalahkan orang-orang farisi yang menekankan agama lahiriah, sementara itu tidak memperhatikan kelakuan dirinya yang melanggar hal-hal yang lebih hakiki. Ia menyebutkan ketidakjelasan  pembersihan religius dari bagian luar alat minum, sementara batin seseorang penuh dengan kejahatan. Ia mengatakan bahwa lawan kekikiran adalah memberikan derma. Tetapi Ia juga menunjukkan bahwa orang-orang kaya tidaklah dikutik sepanjang mereka memperhatikan kebutuhan orang lain dan tidak memperbudak seseorang. Sepersepuluhan yang dibayarkan oleh orang farisi harus diarahkan ke tujuan itu, tetapi kenyataannya menjadi semacam tutup yang menyembunyikan pengabaian keadilan dan cinta kasih.  Kebutaan mereka menjadi bahaya bagi orang-orang yang seharusnya mereka bimbing.

            Yesus memanggil kita sekarang ini untuk mempertanggungjawabkan darah dari para utusan Allah yang dibunuh dalam Rumah Allah, ketika mencoba mengajurkan rakyat supaya kembali beribadat yang sejati. Dan akibat dari perkataan itu membuat sikap para pemimpin Yahudi tidak lembut. Mereka memperhatikan permusuhan dan memasang jerat bagi Yesus.

            Oleh sebab itu, saudara/i terkasih, kita dituntut Allah untuk lebih memperhatikan keadaan orang lain daripada keadaan kita sendiri. Dan kenyataan yang sering kita hadapi ialah kita lebih mementingkan diri kita terlebih dahulu. Kita juga sering menggunakan kekuasaan kita untuk menindas orang yang lemah dan tidak mempunyai kekuatan untuk melawan kita. Maka saya ingin mengajak kita semua untuk lebih mengutamakan orang lain dan berbuat baik selalu kepada mereka yang sangat membutuhkan pertolongan kita. Dan kita melakukannya itu bukan karena ingin dinilai orang baik, tetapi kita melakukan semuanya itu karena kita mempunyai rasa peduli kepada sesama dan mempunyai rasa cinta kasih. (Fr.Dede Eko Pratama Tumanggor – PRAUNIO PADANG)

 

Tinggalkan Balasan