SENIN BIASA XXV, 25 September 2017

Antifon Pembukaan – Yohanes 8:12

 Aku ini cahaya dunia.
Yang mengikuti Aku hidup dalam cahaya.

Pengantar

‘Siapa tak mengenal Kitab Suci, tak mengenal Kristus’ demikianlah kata Konsili Vatikan II. Bila kita menganggap cukup mengenal kabar gembira, tetapi tak pernah mengadakan hubungan entah dengan mendengarkan entah dengan membaca, maka kita tidak mengenal Kitab Suci benar-benar. Injil bahkan minta untuk menyelidiki pendengaran kita. Benarkah Tuhan yang berbicara, bila kita mendengarkan Kitab Suci?

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa kami yang mahabaik,
nyatakanlah kepada kami dengan sabda-Mu:
Siapakah Engkau itu?
Semoga kebenaran ini menjadi cahaya
sepanjang jalan kehidupan kami.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan I – Ezra 1: 1 – 6
Setelah Babilonia bertekuk lutut kepada Persia, maka orang-orang Israel diizinkan pulang dari pembuangan, bahkan diizinkan pula membangun kembali bait suci di Yerusalem. Semua itu dianggap sebagai pertanda dari surga: Tuhan hendak melanjutkan rencana-Nya dengan manusia.

Barangsiapa termasuk umat Allah,
hendaknya ia pulang ke Yerusalem dan mendirikan rumah Allah.

Pembacaan dari Kitab Ezra:
Pada tahun pertama pemerintahan Koresh, raja negeri Persia, Tuhan menggerakkan hati Koresh untuk menggenapkan firman yang diucapkan Nabi Yeremia.

Maka di seluruh kerajaan diumumkan secara lisan maupun tulisan demikian, “Beginilah perintah Koresh, raja Persia: ‘Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah semesta langit. Ia menugasi aku mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Barangsiapa di antara kalian yang termasuk umat Allah, semoga Allah menyertai dia! Hendaknya ia berangkat pulang ke Yerusalem yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah Tuhan, Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem. Dan setiap orang Israel yang masih hidup, di mana pun ia berada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah di Yerusalem’.”

Maka berkemas-kemaslah kepala-kepala keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta imam dan orang-orang Lewi; pendek kata setiap orang yang hatinya digerakkan Allah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah Allah yang ada di Yerusalem. Dan semua orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, dan dengan pemberian yang indah-indah, selain segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 126:1-6

Ref: Sungguh agung karya Tuhan bagi kita.

Mazmur
 Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion,
kita seperti orang-orang yang bermimpi.
Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria,
dan lidah kita dengan sorak-sorai.

 Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa,
“Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!”
Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita,
maka kita bersukacita.

 Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan,
seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata,
akan menuai dengan bersorak-sorai.

 Orang yang berjalan maju dengan rnenangis
sambil menabur benih,
pasti pulang dengan sorak-sorai
sambil membawa berkas-berkasnya.

BAIT PENGANTAR INJIL Mat 5:16

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang,
agar mereka melihat perbuatanmu yang baik,
dan memuji Bapamu yang di surga.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 8:16-18
Bagaimana sabda Allah itu harus kita tanggapi? Lukas menyebut tiga hal untuk menjawab pertanyaan itu. Kita harus terbuka terhadap sabda Tuhan, agar dapat memancarkan cahaya-Nya.

Pelita ditempatkan di atas kaki dian,
supaya semua orang yang masuk dapat melihat cahayanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur; tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah melihat cahayanya. Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.

Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar. Karena barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya, apa pun yang dianggap ada padanya, akan diambil.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persiapan

Allah Bapa sumber kedamaian,
berkat roti anggur ini berkenanlah menerima iman kami
akan Yesus Putra kesayangan-Mu,
yang telah mengurbankan hidup-Nya
guna memperoleh kedamaian bagi kami.
Sebab Dialah ….

Antifon Komuni – Lukas 8:16

 Pelita itu hendaknya ditempatkan di atas kaki dian,
supaya semua orang yang masuk rumah melihat cahaya.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa sumber cahaya abadi,
Engkau telah memancarkan cahaya-Mu di dunia,
yaitu Yesus, Saudara kami.
Kami mohon semoga berkat cahaya itu
kami dapat semakin memahami Engkau.
Demi Kristus.

Tinggalkan Balasan