Ekaristi Sabtu, 23 Februari 2019: PW Santo Polikarpus (uskup dan martir, 155)
Polikarpus dilahirkan antara tahun 75 hingga 80. Ia menjadi seorang Kristen ketika pengikut Kristus masih sedikit jumlahnya. Sesungguhnya, Polikarpus adalah murid dari salah seorang rasul, yaitu St. Yohanes. Apa yang telah dipelajarinya dari St. Yohanes diajarkannya kepada yang lain. Polikarpus menjadi seorang imam dan kemudian Uskup Smyrna yang sekarang adalah Turki. Ia menjadi Uskup Smyrna untuk masa yang cukup lama. Jemaat Kristiani mengenalnya sebagai seorang gembala umat yang kudus serta pemberani.
Pada masa itu, umat Kristen mengalami penganiayaan serta pembantaian dalam masa pemerintahan Kaisar Markus Aurelius. Seseorang mengkhianati Polikarpus dan melaporkannya kepada penguasa. Ketika orang-orang yang hendak menangkapnya datang, Polikarpus terlebih dulu mengundang mereka bersantap bersamanya. Kemudian ia meminta mereka untuk mengijinkannya berdoa sejenak. Hakim berusaha memaksa Uskup Polikarpus menyelamatkan diri dari maut dengan mengutuk Yesus. “Aku telah melayani Yesus seumur hidupku,” jawab orang kudus itu, “dan Ia tidak pernah mengecewakanku. Bagaimana mungkin aku mengutuk Raja-ku yang rela wafat bagiku?”
Para prajurit mengikat kedua belah tangan St. Polikarpus dibelakang punggungnya. Kemudian uskup tua itu ditempatkan diatas api unggun yang disulut hingga berkobar-kobar. Tetapi, api tidak menyakitinya sedikit pun. Salah seorang prajurit kemudian menikamkan sebilah pedang ke lambung uskup. Demikianlah, pada tahun 155, Polikarpus wafat sebagai martir. Ia pergi untuk tinggal selama-lamanya bersama Majikan Ilahi yang telah dilayaninya dengan gagah berani.
“Selama delapanpuluh enam tahun aku melayani Yesus Kristus dan tidak pernah Ia meninggalkan aku.” ~ St. Polikarpus
Antifon Pembukaan Mat 16:16-18
*Inilah martir sejati,
yang bersedia menumpahkan darah
untuk membela nama Kristus.
Ia tidak takut terhadap ancaman di pengadilan;
kerajaan surga kini menjadi miliknya.
Kata Pengantar
Orang tua sering kita kagumi karena pandangannya yang tajam dan ketenangannya dalam peristiwa yang tak tersangka – sangka. Polikarpus, uskup Smirna yang sudah lanjut usia, seorang murid Rasul Santo Yohanes, pada saat-saat terakhir hidupnya, menyatakan demikian, “Delapan puluh enam tahun aku mengabdi Kristus dan tak pernah Ia mempersulit aku. Apakah kalian kira aku akan mengkhianati Dia?” Dalam usianya yang sudah lanjut itu ia tetap aktif dalam mengemudikan keuskupannya. Sampai wafatnya sebagai martir ia disegani oleh siapa pun.
Doa Pembukaan
Marilah berdoa:
AlIah Bapa, pencipta alam semesta,
Santo Polikarpus, uskup-Mu,
Kaumuliakan menjadi martir.
Semoga berkat doa permohonannya
kami memperoleh bagian dalam piala Kristus
dan bangkit pula bagi kehidupan kekal.
Demi Yesus Kristus,…..
Bacaan I – Ibrani 11:1-7
Dosa mengacaukan rencana semula Allah. Sejarah menyedihkan itu di sini dilihat sudutnya yang menyenangkan . Pada zaman yang berbeda-beda ada iman yang dapat dibanggakan: Habel, Henokh, dan Nuh yakin bahwa tanpa Tuhan tiada sesuatu yang terjadi.
Berkat iman kita mengerti bahwa alam semesta diciptakan Allah.
Pembacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah kurban yang lebih baik daripada kurban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian tentang dirinya bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu; dan karena iman pula, ia masih berbicara, sesudah ia mati.
Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah. Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah itu ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Karena iman, maka Nuh mengikuti petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan dan dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mazmur 145:2-3.4-5.10-11
Ref: Ya Tuhan, aku hendak memuji nama-Mu selama-lamanya.
Mazmur:
Setiap hari aku hendak memuji Engkau
dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
Besarlah Tuhan dan sangat terpuji;
dan kebesaran-Nya tidak terselami.
Angkatan demi angkatan akan memegahkan karya-karya-Mu,
dan akan memberitakan keperkasaan-Mu.
Semarak kemuliaan-Mu yang agung akan kukidungkan,
dan karya-karya-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.
Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan,
dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau.
Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu,
dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
BAIT PENGANTAR INJIL Lh. Mrk 9:6
S: Alleluya.
U: Alleluya.
S: Langit terbuka dan terdengarlah suara Bapa.
“Inilah Anak-Ku terkasih; dengarkanlah Dia”.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Markus 9:2-13
Sesudah pengakuan Petrus di Kaisarea Filipi, Yesus menjelaskan tugas-Nya sendiri dan para murid. Kemudian tiga orang dibawa-Nya serta mendaki Gunung Tabor. Mereka bertiga diperkenankan mencicipi memandang Yesus dalam kemuliaan-Nya serta mengenal tujuan segala sesuatu.
Yesus berubah rupa di depan para rasul.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari Yesus berbicara tentang bagaimana Ia akan menderita sengsara. Sesudah itu Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan bersama mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat. Tak ada seorang pun di dunia ini yang sanggup mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia dan Musa yang sedang berbicara dengan Yesus.
Lalu Petrus berkata kepada Yesus, “Rabi, betapa bahagianya kami berada di sini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Petrus berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan.
Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara, “Inilah Anak-Ku terkasih, dengarkanlah Dia.” Dan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling mereka tidak lagi melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri.
Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan, supaya mereka jangan menceriterakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan ‘bangkit dari antara orang mati.’ Lalu mereka bertanya kepada Yesus, “Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?”
Yesus menjawab, “Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Tetapi bagaimanakah halnya dengan Anak Manusia? Bagaimana tertulis bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan? Tetapi Aku berkata kepadamu, Memang Elia sudah datang dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka, sesuai dengan yang tertulis tentang dia.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa yang mahasetia,
pandanglah dengan rela persembahan umat-Mu
yang disajikan di altar
pada peringatan Santo Polikarpus, uskup-Mu.
Semoga karenanya dosa kami diampuni
dan nama-Mu semakin diluhurkan.
Demi Kristus,….
Antifon Komuni Yoh 15:16
Bukannya kalian yang memilih Aku,
melainkan Aku yang memilih kalian.
Kalian telah Kutetapkan agar pergi dan berhasil
dan agar hasilmu tinggal tetap.
Doa Penutup
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahakuasa,
kami telah Kausegarkan dengan santapan suci.
Semoga kami sebagaimana Santo Polikarpus
menghayati iman kami dengan nyata
dalam perkataan dan perbuatan sehari-hari.
Demi Kristus,….