25 TAHUN PMKRI CABANG PEKANBARU “SANCTUS ALBERTUS MAGNUS”
Awal karya hingga 25 Tahun di Kota Pekanbaru
PMKRI Cabang Pekanbaru sebelum mencapai bentuknya sebagai sebuah organisasi yang resmi yang diakui oleh pihak berwenang (Gereja, PP-PMKRI, Pemerintah Daerah) mempunyai proses yang panjang dan memerlukan banyak pengorbanan dan perjuangan.
Bulan Desember 1987 Pastor Drs. Alex Irwan Swandi, Pr, memprakarsai dibentuknya sebuah organiisasi mahasiswa yakni Mahasiswa Katolik. Organisasi mahasiswa ini dikenal dengan nama Kelompok Mahasiswa Katolik (KMK) Pekanbaru, dengan tujuan untuk dapat menggali dan menumbuhkembangkan semua potensi yang dimiliki oleh kelompok mahasiswa tersebut.
Wujud nyata hasil perjuangan dan kelangsungan hidup organisasi tersebut kurang menggemberikan. Menyadari akan besarnya potensi mahasiswa katolik yang ada di Pekanbaru maka dicarilah suatu bentuk organisasi yang baku dan tepat. Atas hasil diskusi beberapa mahasiswa dengan Pastor Alex Swandi, Pr, maka dinilai bahwa organisasi yang tepat adalah Perhimpunan Mahasiswa katolik Republik Indonesia.
Untuk merealisasikan hasil-hasil perembukan diatas maka mulailah diadakan lobi-lobi dengan PP-PMKRI maupun dengan PMKRI Cabang Padang serta meminta penjelasan-penjelasan dengan pastor moderator PMKRI Cabang Padang (sebagai cabang PMKRI yang terdekat). Maka pada Majelis Permusyawaratan Anggota PMKRI XV di Surabaya tahun 1988 Cabang Padang menyampaikan pandangan bahwa di Pekanbaru memenuhi syarat sebuah cabang PMKRI.
Dengan menempuh rute yang panjang dan melelahkan serta setelah mendapat lampu hijau dari PP-PMKRI maka pada hari kamis, 3 November 1988 dibentuklah suatu kepanitiaan yang bertugas untuk mempersiapkan pelaksanaan masa orientasi sebagi suatu syarat mutlak dibentuknya PMKRI Cabang Pekanbaru. Tentang kepanitiaan ini disahkan oleh Surat Keputusan PP-PMKRI No. 022/PP/II-F/06/89 tertanggal 5 Juni 1989 dengan Ketua Eugenius Samosir.
Setelah mendapat surat balasan terakhir Sdr. Hermawi Taslim, SH selaku Wakil Sekretaris Jendral tertanggal 10 Juli 1989 maka ditetapkanlah waktu pelaksanaan definitif masa orientasi yang dilaksanakan selama 3 hari di Megara hotel Jl. Jend. Ahmad Yani No. 161-163 Pekanbaru, tanggal 26 Juli 1989 sebanyak 25 orang.
Sebagai pengalaman pertama mengikuti RUACC, dengan ketetapan No. 001/RUA/Tap/07/89 ditetapkan Sdr. Eugenius Samosir sebagai Mandataris/Formatur Tunggal/Ketua Presidium DPCC PMKRI-Pekanbaru masa bakti 1989-1990. Dengan Tap No. 5/TAP/MPA-XVI/1990 tanggal 3 September 1990 di Ujung Pandang, maka status DPCC berubah menjadi DPC.
Seiring dengan berjalannya waktu, PMKRI Cabang Pekanbaru akhirnya memasuki usia ke- 25 pada tahun 2014. Sesuai dengan perjalanan usianya telah banyak karya yang diamalkan sebagai perwujudan visi dan misi perhimpunan. Sebagai Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda PMKRI Cabang Pekanbaru melahirkan kader-kader yang mampu menjadi agent of change and agent of control baik itu di kampus, gereja dan masyarakat. Hal ini diperoleh setiap kader melalui kaderisasi intelektual populis dalam setiap jenjang pendidikan yang ada diperhimpunan.
Sebagai organisasi pergerakan PMKRI Cabang Pekanbaru tentunya tak hanya diam di lingkup intern tapi mengamalkan karya di lingkup ekstern sesuai dengan visi dan misi perhimpunan. Mewujudkan keadilan sosial, kemanusiaan dan persaudaraan sejati merupakan kewajiban setiap kader perhimpunan kemudian hal ini diamalkan melalui keberpihakan kepada kaum-kaum tertentindas yang membutuhkan uluran tangan dan karya nyata setiap kader.
Usia Perak sesungguhnya usia matang bagi setiap organisasi begitu pula bagi PMKRI Cabang Pekanbaru. Telah banyak karya yang telah terselenggara begitu pula dengan sejarah yang dicatatkan tapi sesungguhnya hal itu biarlah menjadi cambuk buat karya-karya selanjutnya. Catatan sejarah dan prestasi masa lalu biarlah termateraikan didalam hati setiap kader dan menjadi cermin sebelum melakukan karya yang lebih nyata dan bermamfaat.
Pada momen pesta perak ini sesungguhnya masih banyak hal yang perlu direnungkan seperti perjalanan dan karya perhimpunan akhir-akhir ini. Lunturnya loyalitas dan semakin menghilangnya kader yang militan sesungguhnya menjadi bahan perenungan bagi keluarga besar PMKRI Cabang Pekanbaru mengingat masih banyak karya-karya yang harus diamalkan kedepan. Dengan harapan, momen ini dapat membangkitkan kembali militansi dan menumbuhkan kembangkan rasa kepemilikan akan perhimpunan.
Sebagai perwujudan rasa syukur dan pengaplikasian Visi dan Misi Perhimpunan. Maka PMKRI Cabang Pekanbaru akan mengemas perayaan pesta perak dalam bentuk karya yang langsung menyentuh langsung lapisan masyarakat dan warga gereja. Kemudian karya tersebut akan dikemas dalam pengobatan gratis, bakti sosial ke gereja, turnamen olah raga dan seminar nasional.
Acara Puncak : Seminar dan Misa Syukur
Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-25 Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pekanbaru “Sanctus Albertus Magnus” melaksanakan kegiatan berupa seminar nasional dan misa syukur.
Seminar dengan tema “Menata Peran dan Kualitas Pemuda dalam Mengawal Demokrasi Baru” dilaksanakan pada hari sabtu (16/8/2014) mulai pukul 15.00 – 18.00 WIB bertempat di Ballroom Hotel Ratu Mayang Garden Pekanbaru.
Seminar ini menghadirkan Ir. Antonius Doni Dihen, M.Sc staf khusus kementrian ketenagakerjaan dan transmigrasi (kemenakertrans) dan Lidya Natalia Sartono Ketua Presidium Pusat PMKRI “Sanctus Thomas Aquinas’’ sebagai pembicara nasional. Kemudian Ruslan Tarigan, S.Pd anggota DPRD terpilih kota Pekanbaru dan Ilham Rahmani, SH Kepala Desa Sungai kuning Kab. Rokan Hulu yang juga kepala desa termuda se Provinsi riau berperan sebagai nara sumber lokal. Secara khusus Panitia Pesta perak juga menghadirkan Ir. Eugenius Samosir yang juga tercatat sebagai Ketua Presidium PMKRI Cabang Pekanbaru pertama sebagai Narasumber. Seminar yang dihadiri puluhan mahasiswa dan pemuda dari berbagai organisasi ini di moderatori oleh Fibrisio H Marbun yang juga Sekretaris Jenderal PMKRI Cabang Pekanbaru.
Usai kegiatan seminar acara kemudian dilanjutkan dengan misa syukur yang pimpin oleh Pastor Florianus Sarno, Pr yang juga Pastor Moderator PMKRI Cabang Pekanbaru. Dalam kotbahnya Pastor yang akrab disapa Romo Sarno ini berpesan supaya kader-kader PMKRI tidak hanya mengawal demokrasi tetapi terlibat aktif dalam proses demokrasi itu sendiri.
“Sebagai kader Gereja dan tanah air, PMKRI tidak hanya bertugas untuk mengawal demokrasi tetapi terlibat dalam demokrasi itu sendiri” pesan beliau.
Kemudian acara puncak perayaan pesta perak ditandai dengan sidang kehormatan oleh Dewan Pimpinan Cabang PMKRI Cabang Pekanbaru. Ketua Presidium PMKRI Cabang Pekanbaru November JP Manik, S.IP pada pidato politiknya merunut sejarah 25 tahun PMKRI Cabang Pekanbaru dan berharap perhimpunan semakin eksis kedepan melalui karya-karya pergerakan demi mewujudkan keadilan sosial, kemanusiaan, dan persaudaraan sejati.
“Perhimpunan ini sudah berkarya 25 tahun di kota bertuah ini. Tetapi, karya-karya kita masih dibutuhkan oleh kaum-kaum termarjinal dan dianggap sebelah mata oleh Pemerintah. Untuk itu, PMKRI harus tetap berkarya demi keadilan sosial, kemanusiaan dan persaudaraan sejati” ujar Pria kelahiran Siantar ini.
Pada kesempatan ini juga, November memaparkan sesungguhnya PMKRI Cabang Pekanbaru berdiri pada tanggal 26 Juli 1989. Tetapi atas berbagai pertimbangan Perayaan Puncak diselenggarakan pada 16 Agustus 2014.
Turut pula hadir pada acara puncak Rahman Silaen Hakim Ad Hoc Tipikor, Dewan Pembina PMKRI Lorensius Purba dan Alexander Octavianus, ketua FORKOMA Riau Tomson B Manullang, Ketua Presidium PMKRI Cabang Pematang Siantar, Ketua Presidium PMKRI Cabang Bengkulu, Ketua Presidium PMKRI Cabang Medan, WKRI, Ketum GMNI Pekanbaru, Ketua Cabang GMKI Cabang Pekanbaru, Ketum HMI Cabang Pekanbaru, Ketum PMII, Ketum IPNU, perwakilan OMK se- kota Pekanbaru.(FhM)
Laporan: Fibrisio H Marbun/ Sekretaris Jenderal PMKRI Cabang Pekanbaru