Ekaristi Jumat, 31 Juli 2020: Santo Ignasius dari Loyola(PW)

Pendiri Serikat Yesus yang terkenal ini dilahirkan pada tahun 1491. Ia berasal dari keluarga bangsawan Spanyol. Ketika masih kanak-kanak, ia dikirim untuk menjadi abdi di istana raja. Di sana ia tinggal sambil berangan-angan bahwa suatu hari nanti ia akan menjadi seorang laskar yang hebat dan menikah dengan seorang puteri yang cantik. Di kemudian hari, ia sungguh mendapat penghargaan karena kegagahannya dalam pertempuran di Pamplona. Tetapi, luka karena peluru meriam di tubuhnya membuat Ignatius terbaring tak berdaya selama berbulan-bulan di atas pembaringannya di Benteng Loyola. Ignatius meminta buku-buku bacaan untuk menghilangkan rasa bosannya. Ia menyukai cerita-cerita tentang kepahlawanan, tetapi di sana hanya tersedia kisah hidup Yesus dan para kudus. Karena tidak ada pilihan lain, ia membaca juga buku-buku itu. Perlahan-lahan, buku-buku itu mulai menarik hatinya. Hidupnya mulai berubah. Ia berkata kepada dirinya sendiri, “Mereka adalah orang-orang yang sama seperti aku, jadi mengapa aku tidak bisa melakukan seperti apa yang telah mereka lakukan?” Semua kemuliaan dan kehormatan yang sebelumnya sangat ia dambakan, tampak tak berarti lagi baginya sekarang. Ia mulai meneladani para kudus dalam doa, silih dan perbuatan-perbuatan baik.

St. Ignatius harus menderita banyak pencobaan dan penghinaan. Sebelum ia memulai karyanya yang hebat dengan membentuk Serikat Yesus, ia harus bersekolah. Ia belajar tata bahasa Latin. Sebagian besar murid dalam kelasnya adalah anak-anak, sementara Ignatius sudah berusia tiga puluh tiga tahun. Meskipun begitu, Ignatius pergi juga mengikuti pelajaran karena ia tahu bahwa ia memerlukan pengetahuan ini untuk membantunya kelak dalam pewartaannya. Dengan sabar dan tawa, ia menerima ejekan dan cemoohan dari teman-teman sekelasnya. Selama waktu itu, ia mulai mengajar dan mendorong orang lain untuk berdoa. Karena kegiatannya itu, ia dicurigai sebagai penyebar bidaah (=agama sesat) dan dipenjarakan untuk sementara waktu! Hal itu tidak menghentikan Ignatius. “Seluruh kota tidak akan cukup menampung begitu banyak rantai yang ingin aku kenakan karena cinta kepada Yesus,” katanya.

Ignatius berusia empat puluh tiga tahun ketika ia lulus dari Universitas Paris. Pada tahun 1534, bersama dengan enam orang sahabatnya, ia mengucapkan kaul rohani. Ignatius dan sahabat-sahabatnya, yang pada waktu itu masih belum menjadi imam, ditahbiskan pada tahun 1539. Mereka berikrar untuk melayani Tuhan dengan cara apa pun yang dianggap baik oleh Bapa Suci. Pada tahun 1540 Serikat Yesus secara resmi diakui oleh Paus. Sebelum Ignatius wafat, Serikat Yesus atau Yesuit telah beranggotakan seribu orang. Mereka banyak melakukan perbuatan baik dengan mengajar dan mewartakan Injil. Seringkali Ignatius berdoa, “Berilah aku hanya cinta dan rahmat-Mu, ya Tuhan. Dengan itu aku sudah menjadi kaya, dan aku tidak mengharapkan apa-apa lagi.” St. Ignatius wafat di Roma pada tanggal 31 Juli 1556. Ia dinyatakan kudus pada tahun 1622 oleh Paus Gregorius XV.
Marilah pada hari ini kita berdoa dengan menggunakan kata-kata St. Ignatius dari Loyola, “Berilah aku hanya cinta dan rahmat-Mu, ya Tuhan. Dengan itu aku sudah menjadi kaya, dan aku tidak mengharapkan apa-apa lagi.”

Antifon Pembukaan Flp 2:10-11

Demi nama Yesus hendaknya setiap makhluk di surga, di bumi dan di bawah bumi bertekuk lutut.
Dan demi kemuliaan Bapa hendaknya setiap lidah mengakui Yesus Kristus adalah Tuhan.

Kata Pengantar

Sebuah luka mengakhiri karier militer pemuda Bask (Spanyol) ini. Tetapi wataknya yang panas mendorong dia ke medan perjuangan iman paling depan. Bersama sahabat-sahabatnya ia mendirikan Ordo Yesuit, sebuah ordo aktif yang sampai sekarang di mana-mana menunaikan karya-karya besar ‘demi kemuliaan Tuhan’.

Doa Pembukaan

Marilah berdoa
Allah Bapa yang mahamulia, untuk menyebarluaskan kemuliaan nama-mu, Engkau menampilkan Santo Ignasius di tengah umat. Semoga dengan bantuan dan teladannya kami berjuang di dunia, agar memperoleh mahkota di surga. Demi Yesus Kristus,…

Bacaan I – Yeremia 26:1-9
Ibadat yang diatur dengan cermat tidak bernilai, bila orang enggan mendengarkan sabda Tuhan, enggan hidup mematuhi perintah, enggan mengakui abdi-abdi-Nya. Demikianlah pesan Nabi Yeremia kepada orang-orang yang mau menonjolkan hukum secara lahiriah belaka.

“Seluruh rakyat berkumpul menghadap Tuhan.”

Pembacaan dari Kitab Yeremia:
Pada permulaan pemerintahan Yoyakim, putera Yosia, raja Yehuda, bersabdalah Tuhan kepada Yeremia, “Beginilah sabda Tuhan, ‘Berdirilah di pelataran rumah Tuhan dan katakanlah kepada penduduk segala kota Yehuda, yang datang untuk sujud di rumah Tuhan, segala sabda yang Kuperintahkan untuk kaukatakan kepada mereka. Janganlah kaukurangi sepatah kata pun! Mungkin mereka mau mendengarkan, dan masing-masing mau berbalik dari tingkah langkah lakunya yang jahat, sehingga Aku menyesal dan mencabut kembali malapetaka yang Kucanangkan terhadap mereka karena perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.’

Maka katakanlah kepada mereka, ‘Beginilah sabda Tuhan: Jika kalian tidak mau mendengarkan Daku, tidak mau mengikuti Taurat-Ku yang telah Kubentangkan di hadapanmu, dan tidak mau mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku, para nabi, yang terus-menerus Kuutus kepadamu tetapi kalian tidak mau mendengarkan, maka Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo, dan kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi.”

Para imam, para nabi dan seluruh rakyat mendengar Yeremia mengucapkan perkataan-perkataan itu dalam rumah Tuhan. Sesudah Yeremia selesai mengatakan segala yang diperintahkan Tuhan untuk dikatakan kepada seluruh rakyat, maka para imam, para nabi dan seluruh rakyat itu menangkap dia serta berkata, “Engkau harus mati! Mengapa engkau bernubuat demi nama Tuhan dengan berkata, ‘Rumah ini akan sama seperti Silo, dan kota ini akan menjadi reruntuhan, sehingga tak ada lagi penduduknya’?” Dan seluruh rakyat berkumpul mengerumuni Yeremia di rumah Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 69:5.8-10.14

Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar, jawablah aku, ya Tuhan.

Mazmur:
 Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan
lebih banyak daripada rambut di kepalaku;
terlalu besar jumlah orang yang hendak membinasakan aku,
yang memusuhi aku tanpa sebab;
aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas.

 Sebab karena Engkaulah aku menanggung cela,
karena Engkaulah noda meliputi mukaku.
Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku,
menjadi asing bagi anak-anak ibuku;
sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku,
dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.

 Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan,
aku bermohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah;
demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku
dengan pertolongan-Mu yang setia!

BAIT PENGANTAR INJIL 1Ptr 1:25

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Sabda Tuhan tetap selama-lamanya.
Itulah sabda yang diwartakan kepadaku
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 13:54-58
Para tetangga sekampung halaman merasa mendapat sandungan melihat karya Yesus. Nabi itu dihormati di mana-mana kecuali di kampung halamannya sendiri. Mungkin yang diharapkan mereka Mesias yang lain, Mesias yang akan membangun kerajaan secara demikian dan yang hanya akan melayani tidak menarik bagi mereka.

“Bukankah Dia itu anak tukang kayu?
Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di situ di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.

Maka Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” Karena ketidak percayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mujizat di situ.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa yang mahamulia,
berkenanlah menerima persembahan yang kami sajikan pada peringatan Santo Ignasius. Semoga perayaan kudus ini, yang Kaujadikan sumber segala kesucian, mengutamakan kami pula dalam kebenaran. Demi Kristus, …

Antifon Komuni

Tuhan bersabda, “Aku datang membawa api ke dunia.
Dan betapa hasrat hati-Ku supaya itu bernyala.”

Doa Penutup

Marilah berdoa
Allah Bapa yang mahaluhur,
dengan rasa syukur kami unjukkan kepada-Mu kurban pujian untuk menghormati Santo Ignasius. Bimbinglah kami melalui ekaristi ini menuju kemuliaan-Mu, di mana kami akan selalu memuji keagungan-Mu.
Demi Kristus, …

Tinggalkan Balasan