Ekaristi Jumat, 5 Juni 2020: PW. St. Bonifasius (Uskup dan Martir, 673-754)
Rasul besar Jerman ini dilahirkan di Wessex, Inggris, antara tahun 672 dan 680. Ketika ia masih kecil, beberapa orang misionaris tinggal sementara waktu lamanya di rumahnya. Mereka menceritakan kepada Bonifasius segala sesuatu yang mereka lakukan. Para misionaris itu begitu gembira serta penuh semangat dalam mewartakan Kabar Gembira kepada orang banyak. Dalam hati Bonifasius memutuskan bahwa kelak, apabila telah dewasa, ia pun akan seperti mereka. Ketika masih muda, ia belajar di sebuah sekolah biara. Beberapa tahun kemudian, ia menjadi seorang guru yang populer. Ketika ditahbiskan sebagai seorang imam, ia menjadi seorang pengkhotbah yang ulung sebab ia begitu penuh semangat.
Bonifasius ingin agar semua orang mempunyai kesempatan untuk mengenal serta mengasihi Yesus dan Gereja-Nya. Ia menjadi seorang misionaris di bagian barat Jerman. Paus St. Gregorius II memberkatinya serta mengutusnya dalam misi tersebut. Bonifasius berkhotbah dan berhasil dengan gemilang. Ia seorang yang lemah lembut serta baik hati. Ia juga seorang yang amat pemberani. Suatu ketika, guna membuktikan bahwa berhala-berhala kafir itu tidak benar, ia melakukan sesuatu yang sangat berani. Adalah suatu pohon oak yang sangat besar yang disebut “Oak Thor”. Orang-orang kafir percaya bahwa pohon itu pohon keramat bagi para dewa mereka. Di hadapan orang banyak, Bonifasius menebas pohon itu beberapa kali dengan sebuah kampak. Pohon besar itu pun tumbang. Orang-orang kafir menjadi sadar bahwa dewa-dewa mereka itu tidak ada ketika tidak suatu pun terjadi atas Bonifasius.
Di mana saja Bonifasius berkhotbah, orang-orang bertobat diterima dalam pangkuan Gereja. Sepanjang hidupnya, ia mempertobatkan sejumlah besar orang. Sebagai ganti patung-patung berhala, Bonifasius mendirikan gereja-gereja dan biara-biara.
Pada tahun 732, Bapa Suci yang baru, St. Gregorius III mentahbiskan Bonifasius sebagai Uskup Agung dan memberinya daerah misi baru. Daerah itu adalah Bavaria, yang sekarang merupakan wilayah negara Jerman. Bersama rekan-rekannya, Bonifasius pergi untuk mengajarkan iman yang benar kepada penduduk di sana. Di Bavaria, uskup yang kudus ini berhasil dengan gemilang pula. Kemudian, suatu hari, Bonifasius sedang mempersiapkan penguatan bagi beberapa orang yang bertobat. Sekelompok prajurit yang ganas menyerang mereka. Bonifasius tidak mengijinkan para pengikutnya berkelahi melawan mereka. “Tuhan kita menghendaki agar kita membalas kejahatan dengan kebaikan,” katanya. “Telah tibalah hari yang telah lama kunanti-nantikan. Percayalah kepada Tuhan dan Ia akan menyelamatkan kita.” Orang-orang barbar itu pun menyerang dan Bonifasius adalah orang pertama yang terbunuh. Ia wafat sebagai martir pada tanggal 5 Juni 754. St. Bonifasius dimakamkan di sebuah biara terkenal yang didirikannya di Fulda, Jerman, seperti yang diinginkannya.
“Marilah kita berdiri tegak mempertahankan kebenaran dan mempersiapkan jiwa-jiwa kita menghadapi pengadilan… hendaknya kita tidak menjadi anjing yang tidak menggonggong atau penonton yang diam membisu atau pun gembala upahan yang melarikan diri menghadapi serigala.” ~ St. Bonifasius
Antifon Pembukaan
Merekalah orang suci, sahabat Allah,
yang mulia karena mewartakan kebenaran ilahi.
Kata Pengantar
Karya perintisan sampai sekarang masih tetap menarik. Winfried, seorang misionaris dari Inggris juga seorang perintis religius. Tanpa mengenal lelah ia menjelajai seluruh jerman. Banyak orang suku Sakks yang bertobat. Didirikannya pula bermacam biara. Oleh Sri Paus Gregorius II ia ditahbiskan menjadi uskup. Dalam perjalanan keliling di Friesland ia dibunuh dan dimakamkan di Fulda, salah sebuah biara yang didirikannya sendiri.
Doa Pembukaan
Marilah berdoa
Allah Bapa, keteguhan para martir,
hari ini kami memperingati Santo Bonifasius, uskup dan martir-Mu, yang telah memeteraikan dengan darah iman yang diajarkannya dengan lidah. Semoga berkat doa restunya kami selalu memegang teguh iman itu, serta menghayatinya dengan setia.
Demi Yesus Kristus, …
Bacaan I – II Timotius 3:10-17
Timotius diajak meniru Paulus dan menetapi ajarannya serta patuh setia kepada Kitab Suci. Sebagaimana Sang Guru tidak menhindari penderitaan, demikianlah murid-murid-Nya akan mendapat bagiannya. Tetapi orang yang sudah terpilih, bersedia melaksanakannya.
“Setiap orang yang mau hidup saleh dalam Kristus, akan menderita aniaya.”
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius:
Saudara terkasih, engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia, di Ikonium dan Listra. Semua penganiayaan itu telah kuderita, dan Tuhan melepaskan daku dari semua itu. Memang setiap orang yang mau hidup saleh dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya. Sebaliknya orang jahat dan penipu akan bertambah jahat; mereka menyesatkan dan disesatkan.
Tetapi engkau, hendaklah tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman akan Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian orang-orang kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mazmur 119:157.160.161.165. 166.168
Refren: Besarlah ketenteraman orang-orang yang mencintai hukum-Mu, ya Tuhan.
Mazmur:
- Pengejar dan lawanku banyak, tetapi aku tidak menyimpang dari peringatan-peringatan-Mu.
- Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan untuk selama-lamanyalah segala hukum-Mu yang adil.
- Para pembesar mengejar aku tanpa alasan, tetapi hanya terhadap firman-Mu hatiku gemetar.
- Besarlah ketenteraman orang-orang yang mencintai hukum-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka.
- Aku menantikan keselamatan yang datang dari pada-Mu, ya Tuhan, dan perintah-perintah-Mu kulakukan.
- Aku berpegang pada titah dan peringatan-peringatan-Mu, sebab seluruh hidupku terbuka di hadapan-Mu.
BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 14:23
- S: Alleluya.
- U: Alleluya.
- S: Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
- U: Alleluya.
Bacaan Injil – Markus 12:35-37
Yesus sering bertanya kepada murid tentang diri-Nya. Orang dapat mengerti: Ia Putra Daud. Tetapi mengapa Ia melebihi Daud? Jawabanyya untuk menerangkan, bahwa Ia lebih dari Mesias politik, manusia biasa.
“Bagaimana mungkin Mesias itu anak Daud?”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari Yesus mengajar di bait Allah, kata-Nya, “Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud? Daud sendiri berkata dengan ilham Roh Kudus, ‘Tuhan telah bersabda kepada Tuanku: Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Jadi Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia sekaligus anaknya?” Orang yang besar jumlahnya mendengarkan Yesus dengan penuh minat.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa yang mahakuasa,
terimalah kiranya persembahan umat-Mu pada peringatan Santo Bonifasius, uskup dan martir-Mu. Semoga dalam hidup kami sehari-hari kami meneladan pengurbanan Kristus yang kami kenangkan dalam perayaan ini. Sebab Dialah …
Antifon Komuni
Domba-domba-Ku akan Kugembalakan, dan akan kujaga senantiasa.
Doa Penutup
Marilah berdoa
Allah Bapa, sumber iman kepercayaan kami,
teguhkanlah hamba-hamba-Mu dalam iman berkat daya perayaan suci ini.
Semoga iman itu kami akui dan kami hayati dengan perkataan dan perbuatan di mana-mana.
Demi Kristus, …