SABTU 7 Oktober 20176: Bunda Maria Ratu Rosario (pw)
St. Dominikus-lah yang pada akhir abad keduabelas dan awal abad ketigabelas mendorong semua orang untuk berdoa Rosario. St. Dominikus teramat sedih hatinya oleh karena menyebarnya suatu aliran bidaah yang sangat mengerikan yang disebut Albigensia. Bersama dengan Ordo Pengkhotbah yang baru dibentuknya, ia melakukan yang terbaik untuk membinasakan bidaah yang amat berbahaya tersebut. Ia mohon bantuan Santa Perawan Maria, dan dikisahkan bahwa Bunda Maria memintanya untuk menyebarluaskan devosi kepada Rosario Suci. St. Dominikus mentaati keinginan Bunda Maria dan berhasil dengan gemilang menghancurkan bidaah tersebut.
Rosario adalah suatu devosi yang amat sederhana yang dapat dilakukan oleh semua orang – baik tua maupun muda, terpelajar maupun tidak terpelajar. Doa rosario dapat diucapkan di mana saja, serta kapan saja. Sementara kita mendoakan Bapa Kami, sepuluh Salam Maria serta Kemuliaan, kita merenungkan peristiwa-peristiwa besar yang terjadi dalam hidup Yesus dan Maria. Dengan cara demikian, kita semakin dekat serta akrab kepada Yesus dan kepada Bunda-Nya yang kudus. Kita berusaha untuk meneladani hidup mereka yang kudus.
Bunda Maria amat senang jika kita berdoa Rosario sesering mungkin dengan baik. Bunda Maria biasa mendoakannya bersama St. Bernadette ketika ia menampakkan diri kepadanya di Lourdes. Ketiga anak dari Fatima mengetahui rahasia kekuatan Rosario dari Bunda Maria. Bunda Maria mengajarkan kepada mereka bahwa berdoa Rosario mendatangkan rahmat serta menyelamatkan para pendosa dari api neraka.
Seorang paus Dominikan (Ordo Pengkhotbah), Paus Pius V, menetapkan Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario dengan tujuan untuk mengungkapkan rasa terimakasih kita kepada Bunda Maria atas kemenangan pasukan Kristen melawan pasukan Turki di Lepanto pada tanggal 7 Oktober 1571.
Dengan merenungkan secara khusuk peristiwa-peristiwa Rosario, kita dapat mencontoh teladan Maria yang “mendengarkan Sabda Tuhan serta menyimpannya dalam hati”.
Antifon pembukaan –Luk 1:28,42
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu.
Terpujilah engkau di antara wanita
dan terpujilah buah tubuhmu.
Pengantar
Suatu tanda bahaya, seruan mohon bantuan, selalu diulang-ulang dengan harapan akan mendapat jawaban. Suatu saat kegembiraan mendalam, suatu saat yang membahagiakan, berkali-kali dikenang untuk dinikmati lebih lama. Mungkin tiada kebaktian yang amat erat hubungannya dengan manusia seperti Rosario, doa harian orang-orang kecil sederhana. Mungkin ulangan-ulangan itu kurang mengena bagi kita. Tetapi hendaknya kita tanyakan, apakah doa-soa kita juga sejujur dan seikhlas sesederhana doa Rosario itu?
Doa Pembukaan
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahamurah,
kami mengetahui dari kabar malaikat, bahwa Yesus Kristus, Putera-Mu, menjadi manusia.
Kami mohon curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya berkat sengsara dan salib-Nya kami diantar kepada kebangkitan mulia.
Demi Yesus Kristus, …
Bacaan I – Barukh 4:5-12.27-29
Yerusalem mengajak umatnya berwawancara. Di sini diterangkan, mengapa umat Allah sampai dibuang dan dihukum. Tiada lain karena berkhianat. Tetapi sebaliknya dianjurkan pula jangan sampai putus asa. Sebab yang mendatangkan malapetaka jugalah yang akan membawa kebebasan, bila diusahakan sekuat tenaga. Nasihat Yerusalem ini dapat dianggap nasihat Gereja kepada kita.
Allah yang telah mengirimkan segala bencana itu kepadamu,
dan Dia pulalah yang akan mengirimkan sukacita kepadamu.
Pembacaan dari Kitab Barukh:
Kuatkanlah hatimu, hai bangsaku yang menyandang nama Israel! Kalian telah dijual kepada bangsa-bangsa lain, tetapi tidak untuk dibinasakan, Karena telah memurkakan Tuhan, maka kalian diserahkan kepada para lawan. Sebab kalian telah membuat murka Penciptamu dengan mempersembahkan kurban kepada setan, bukan kepada Allah. Kalian telah melupakan Pengasuhmu, yakni Allah kekal, dan hati Yerusalem, ibu pengasuhmu pun telah kalian buat sedih.
Melihat murka Allah mendatangi dirimu maka Yerusalem berkata. “Dengarlah, hai sekalian tetangga Sion! Allah telah mengirim kepadaku kesedihan besar.” Sebab aku melihat anak-anakku tertawan sebagaimana telah ditentukan oleh Yang Kekal bagi mereka. Mereka telah kuasuh dengan sukacita, tetapi sekarang kulihat mereka pergi dengan tangisan dan sedih hati. Janganlah seorang pun bersukaria atas diriku, seorang janda yang telah ditinggalkan banyak anak. Karena dosa anak-anakku aku menjadi kesepian, sebab mereka telah berpaling dari hukum Taurat Allah.
Kuatkanlah hatimu, hai anak-anakku, berserulah kepada Allah. Dia yang mengirim bencana itu akan ingat kepadamu lagi. Seperti dahulu kamu selalu berangan-angan untuk menjauhkan diri dari Allah, demikian hendaklah kalian sekarang berbalik mencari Dia dengan sepuluh kali lebih rajin. Memang Dialah yang telah mengirimkan bencana itu kepadamu, tetapi Dia pulalah yang akan mengirimkan sukacita abadi bersama dengan penyelamatanmu.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 69:33-37
Ref: Tuhan mendengarkan kaum miskin.
Mazmur
Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah;
biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah!
Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin,
dan tidak memandang hina orang-orang-Nya
yang ada dalam tahanan.
Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia,
lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.
Sebab Allah akan menyelamatkan Sion
dan membangun kota-kota Yehuda,
supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya;
anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya,
dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.
BAIT PENGANTAR INJIL Lh. Mat 11:25
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi,
sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Lukas 10:17-24
Tujuh puluh dua orang murid pulang dan menceritakan hasil karyanya dengan bangga. Yesus lalu memperingatkan, bahwa Injil itu bukan untuk memamerkan kekuatan atau kekuasaan, melainkan harus diberikan kepada kaum sederhana, bukan kepada kaum bijak dan pandai.
Bersukacitalah karena nama-Mu terdaftar di surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada waktu itu ketujuhpuluh dua murid Yesus kembali dari perutusannya dengan gembira dan berkata, “Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi nama-Mu.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberi kalian kuasa untuk menginjak-injak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tiada yang dapat membahayakan kalian. Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga.”
Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Segala sesuatu telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tiada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.”
Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada para murid dan berkata, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat. Karena Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa yang maha pengasih,
berilah kami semangat baru berkat persembahan ini.
Semoga kehidupan Putera-Mu kami renungkan sedemikian rupa sehingga kami layak menerima kebahagiaan yang dijanjikan-Nya.
Sebab Dialah, …
Prefasi Santa Maria
Antifon Komuni –Luk 1:31
Engkau akan mengandung dan melahirkan seoran Putera yang harus kaunamai Yesus.
Doa penutup
Marilah berdoa
Allah Bapa yang mahamulia, dalam perayaan suci ini kami wartakan wafat dan kebangkitan Kristus.
Semoga kami yang ikut serta dalam kehidupan dan kesengsaraan Putera-Mu, tetap bersatu dengan Dia dalam kemuliaan.
Sebab Dialah, …
RENUNGAN:
Berlaku Taat Berucap Syukur …
Ketaatan kepada Allah akan mendapatkan ganjaran, namun sebaliknya akan mendatangkan hukuman. Bacaan pertama pada hari ini mengungkapkan kidung kemalangan bangsa Israel akibat dari ketidaktaatan mereka kepada Allah. Namun, disisi lain terdapat harapan akan keselamatan Israel. Sedangkan dalam bacaan Injil Lukas mengisahkan tentang 70 murid – yang diutus Yesus untuk mendahului dan mewartakan diri-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya – telah kembali dengan kegembiraan dan bersukacita. Mereka sungguh berani hadir ditengah-tengah serigala oleh karena berkat kuasa-Nya yang dibarengi dengan iman mereka yang kuat. Ketaatan ketujupuluh murid pun sungguh teruji hingga mereka bersukacita dalam Dia.
Kegembiraan rohaniah telah mereka alami sebab mereka telah mengikut Yesus dan menjadi pewarta tentang diri-Nya. Yesus yang telah mengutus para murid-Nya yang berjumlah 70 orang diutus berdua-dua, kembali dengan selamat penuh sukacita oleh karena keyakinan akan kuasa-Nya. Mereka mampu melaksanakan tugas perutusan Yesus, hadir ditengah-tengah ancaman duniawi kendati mereka hanya berbekal perintah dan hukum-Nya. Oleh karena itu Yesus dalam Roh-Kudus mengucap penuh syukur dan bersukacita akan kekuatan iman dalam diri mereka.
Saudara-I yang terkasih dalam Kristus, kedua bacaan hari ini mengajak kita untuk senantiasa bersukacita dalam pengharapan, sebab kita telah dikaruniai rahmat iman yang menuntut kita pada ketaatan pelaksanaan kehendak Allah. Layaknya seperti Bunda Maria yang pada bulan ini menjadi moment kita untuk melihat dan merefleksikan teladan hidupnya yang selaras dengan kehendak-Nya.
Yesus senantiasa mengajak kita untuk terus dan tetap setia berlaku taat dan mengucap syukur dalam setiap tindakan hidup baik yang kita lakukan, sekecil apa pun itu. Dengan demikian menunjukkan ketaatan kita untuk bersukacita dalam Dia, melaksanakan segala ucap-laku hidup kita secara benar hingga atas penyertaan-Nya menuai kegembiraan.(Fr.win-pra Unio Padang)