Ekaristi Jumat, 7 DESEMBER 2018: PERINGATAN WAJIB Santo Ambrosius (uskup dan pujangga Gereja, 340 – 397)
Ambrosius dilahirkan sekitar tahun 340. Ia putera seorang Gubernur Romawi di Gaul. Ketika ayahnya meninggal dunia, ibunya membawa keluarganya kembali ke Roma. Ibunya dan kakaknya – St. Marcellina – membesarkan Ambrosius dengan baik. Ambrosius menjadi seorang pengacara yang hebat. Kemudian ia diangkat menjadi gubernur kota Milan serta daerah sekitarnya. Tetapi melalui suatu peristiwa yang aneh (baca kisahnya dalam Bagaimana Seorang Uskup Dipilih?), Ambrosius sang Gubernur menjadi Ambrosius sang Uskup. Pada masa itu, umat biasa mengusulkan kepada paus nama orang yang mereka pilih sebagai uskup. Sungguh amat mengejutkan Ambrosius ketika penduduk kota Milan memilihnya. Ia berusaha menghindar, tetapi tampaknya hal itu memang kehendak Tuhan. Oleh karenanya, Ambrosius menjadi imam dan kemudian uskup kota Milan.
Ambrosius menjadi bapa serta teladan yang mengagumkan bagi umatnya. Ia juga melawan segala kejahatan dengan keberanian yang mengagumkan. Berhadapan dengan suatu pasukan yang siap menyerang, St. Ambrosius berhasil meyakinkan pemimpin mereka untuk menarik mundur pasukannya. Di lain waktu, Kaisar Theodosius datang dari timur. Kaisar ingin menyelamatkan Italia dari para musuh penyerang. Ia mendorong semua pejabatnya untuk menaruh hormat pada Uskup Milan. Namun demikian, ketika kaisar melakukan suatu dosa berat, Ambrosius tidak segan-segan menentangnya. Ia bahkan memerintahkan agar Kaisar Theodosius melakukan penitensi umum. Kaisar tidak menjadi gusar dan marah. Ia sadar bhawa Ambrosius benar. Dengan rendah hati kaisar melakukan penitensi secara umum atas dosa-dosanya. Ambrosius telah menunjukkan kepada dunia bahwa tidak ada seorang pun, meskipun ia seorang penguasa, yang lebih tinggi kedudukannya daripada gereja.
Rakyat khawatir akan apa yang terjadi dengan Italia apabila Ambrosius wafat. Karenanya ketika Ambrosius jatuh sakit, mereka memohon kepadanya untuk berdoa agar dikarunia umur panjang. Ambrosius menjawab, “Aku tidak berlaku sedemikian rupa di antara kalian sehingga aku merasa malu untuk hidup lebih lama; namun demikian aku juga tidak takut mati, karena kita mempunyai Tuan yang baik.” Uskup Ambrosius wafat pada hari Jumat Agung pada tahun 397.
Pada hari ini, luangkan waktu untuk merenungkan kata-kata Ambrosius: “Kristus adalah segala-galanya bagi kita.”
Antifon Pembukaan 1Sam 2:35
• Tuhan bersabda,
“Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku.
Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku.”
Kata Pengantar
“Suara rakyat, suara Tuhan!” demikianlah bunyi sebuah pepatah Ketika Ambrosius sebagai pejabat pemerintahan kota sedang menenangkan pemilihan uskup Milan yang agak kacau, tiba-tiba ada orang berseru. “ Ambrosius uskup!” Dan semua orang yang disitu menyerukan yang sama. Kepercayaan rakyat itu tidak dikecewakan. Sebagai uskup ia mengambil kebijaksanaan terbuka. Dalam khotbah-khotbahnya ia memberi kesaksian imannya. Pertemuan-pertemuan diadakan guna menunjukkan bahaya bidaah Arianisme, Ia juga ikut berperan dalam pertobatan Santo Agustinus.
Doa Pembukaan
Marilah berdoa:
Allah Bapa, pembela umat beriman,
Engkau mengangkat Santo Ambrosius menjadi uskup, pengajar iman dan teladan kekuatan.
Bangkitkanlah kiranya di dalam Gereja-Mu pemimpin-pemimpin yang juat dan bijaksana.
Demi Yesus Kristus,…
Bacaan I – Yesaya 29:17-24
Yang menerima panggilan pertama-tama adalah para papa miskin. Bagi Yesaya, itu berarti para bisu tuli, buta, timpang, dan siapa pun yang tertindas. Mereka itu akan dibebaskan dari cacat-celanya. Orang-orang tuli akan mendengar, orang-orang buta akan melihat. Mereka itulah yang akan melihat keselamatan pada hari penebusan. Tiada kekuatan yang sanggup merintanginya.
Pada waktu itu orang-orang buta akan melihat.
Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Beginilah firman Tuhan, “Tiada lama lagi Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, kebun subur selebat hutan. Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar sabda sebuah kitab, dan mata orang-orang buta akan melihat, lepas dari kekelaman dan kegelapan. Orang-orang sengsara akan bersukaria dalam Tuhan dan orang-orang rniskin di antara manusia akan bersorak-sorai di dalam Yang Mahakudus Allah Israel. Sebab orang yang gagah sombong akan lenyap dan orang pencemooh akan habis. Semua orang yang berniat jahat akan dilenyapkan, yaitu mereka yang begitu saja menyatakan seseorang berdosa di dalam suatu perkara, yang memasang jerat terhadap orang yang menegur mereka di pintu gerbang, dan yang menyalahkan orang benar dengan alasan yang dibuat-buat.
Sebab itu beginilah firman Tuhan, Allah kaum keturunan Yakub, yang telah membebaskan Abraham, “Mulai sekarang Yakub takkan lagi mendapat malu, dan mukanya tidak lagi pucat. Sebab keturunan Yakub akan melihat karya tangan-Ku di tengah-tengah mereka, dan mereka akan menguduskan nama-Ku. Mereka akan menguduskan Yang Kudus Allah, dan mereka akan gentar terhadap Allah Israel. Pada waktu itu orang-orang yang sesat pikiran akan mendapat pengertian, dan mereka yang bersungut-sungut akan menerima pengajaran.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 27:1.4.13-14
Ref: Tuhan adalah terang dan keselamatanku.
Masmur:
Tuhan adalah terang dan keselamatanku,
kepada siapakah aku harus takut?
Tuhan adalah benteng hidupku,
terhadap siapakah aku harus gentar?
Satu hal telah kuminta kepada Tuhan,
satu inilah yang kuingini:
diam di rumah Tuhan seumur hidupku,
menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan
di negeri orang-orang yang hidup!
Nantikanlah Tuhan!
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!
Ya, nantikanlah Tuhan!
BAIT PENGANTAR INJIL Yes 55:6
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Tuhan pasti datang; Ia datang dengan megah,
dan mata para hamba-Nya akan berseri-seri.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Matius 9:27-31
Karena sembuhnya dua orang buta, orang percaya. Hal itu merupakan kesempatan bagus bagi kedua orang tadi untuk bertemu dengan Yesus sendiri. Syarat penyembuhan yaitu percaya akan kekuasaan Yesus.
Dua orang buta disembuhkan karena percaya kepada Yesus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa ada dua orang buta mengikuti Yesus sambil berseru-seru, “Kasihanilah kami, hai Anak Daud!” Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang itu kepada-Nya.
Yesus berkata kepada mereka, “Percayakah kalian, bahwa Aku dapat melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya Tuhan, kami percaya.” Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata, “Terjadilah padamu menurut imanmu.” Maka meleklah mata mereka. Lalu dengan tegas Yesus berpesan kepada mereka, “Jagalah, jangan seorang pun mengetahui hal ini.” Tetapi mereka keluar dan memashyurkan Yesus ke seluruh daerah itu.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa yang mahaluhur,
Roh Kudus menerangi Santo Ambrosius untuk memperjuangkan kemuliaan-Mu.
Semoga kami pun disinari cahaya iman dalam perayaan suci ini.
Demi Kristus,…
Antifon Komuni Yoh 15:16
• Bukannya kalian yang memilih aku, melainkan Aku yang memilih kalian.
Kalian telah Kutetapkan agar pergi dan berhasil dan hasilmu tinggal tetap.
Doa Penutup
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang maharahim,
teguhkanlah kami dengan kekuatan sakramen ini,
Semoga kami mengambil manfaat dari pengajaran Santo Ambrosius,
sehingga tak gentar menempuh jalan-Mu dan semakin pantas menikmati perjamuan abadi.
Demi Kristus,…
RENUNGAN
TINDAKAN, BUKAN KATA-KATA
Saudara-saudari yang terkasih, ada sebuah pepatah tua mengatakan, “perkataan mengajar, tetapi teladan menggerakkan.” Setiap orang Kristen yang baik adalah kitab injil yang berjalan, walaupun ia tidak pernah mengutip salah satu ayatnya. Dalam bacaan Injil hari ini, Kristus mendesak kepada kita supaya kita berbuat dan bertindak seperti apa yang kita dengar, kita tahu dan kita katakan. Kristus tegaskan kepada kita: “bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk Kerajaan Allah, melainkan yang melakukan kehendak Bapa-Ku di Surga. Yang hendak ditunjukkan oleh Yesus ketika Dia menyampaikan perumpamaan tentang dua orang yang membangun rumahnya.
Saudara-saudari terkasih, di perikop lain seperti dalam Injil Lukas 6:48, Yesus juga berkata bahwa orang yang bijak membangun rumahnya dengan menggali ke dalam batu, bukannya ke dalam lumpur. Namun menggali batu berarti menggali sampai dalam adalah pekerjaan yang sangat berat. Coba kita bayangkan berapa lama waktu yang harus ia pakai untuk memahat, sambil berlumuran keringat.
Yesus mendesak supaya apa yang kita dengar dan kita terima dari pada-Nya, harus kita amalkan. Kita tidak boleh hanya sekedar mendengar dan tahu saja. Dalam bacaan Injil terdapat tuntutan yang tak dapat dihindari yaitu, Injil harus diamalkan. Hanya orang-orang yang mengamalkannya dapat diumpamakan seperti membangun rumah di atas batu. Orang-orang yang hanya mendengar, tahu dan berbicara yang bagus-bagus dapat diumpamakan seperti membangun di atas pasir, tidak berguna bagi Kerajaan Allah.
Saudara-saudari yang terkasih, betapa sering dewasa ini kita berbicara mengenai Injil, tetapi tidak berani mulai bertindak secara konkrit. Padahal ada banyak tindakan yang perlu kita bantu seperti Padahal ada banyak tindakan yang perlu kita bantu seperti ketidakadilan, kelaparan yang menuntut supaya kita lekas bertindak. Kita sering membangga-banggakan Injil.
Kita sebagai pengikut Kristus sekaligus pelayan-Nya, apakah dalam mengikuti-Nya hanya setengah-setengah dan melayani Tuhan secara penuh atau tidak. Jika kita akhirnya memutuskan untuk tidak melayani Tuhan tapi mencari kehidupan yang lebih baik untuk diri sendiri, pikirkanlah pada saat hari itu. Di saat kita berdiri di hadapan Tuhan, apakah kita tidak akan menyesainya. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin. (By: Fr. John Mezer Manullang -frater praunio Padang)