ALLAH ORANG HIDUP (Renungan SABTU BIASA XXXIII, 19 November 2016 Fr. Jon Mezer Manullang)

ALLAH ORANG HIDUP
Sabtu, 19 November 2016
Bce: Luk 20:27-40

Suatu ketika dalam perbincangan ringan, seorang mahasiswa bertanya kepada seorang pastor yang baru saja merayakan ulangtahun pesta emas Imamatnya yang ke-50, apakah romo percaya akan kebangkitan  dan kehidupan kekal bersama Allah? “romo itu pun menjawab dengan keyakinan iman yang penuh: ya, saya sangat percaya. Tanpa bertanya kembali, seorang mahasiswa tersebut terdiam sejenak dan mengatakan: “ selamat, romo yakin akan pilihan romo menjadi GembalaNya.

Saudara-saudari yang terkasih, ketika saya merenungkan Injil hari ini, saya teringat jawaban yang diberikan pastor tersebut. Pada saat itu, dia memberikan jawaban dengan penuh keyakinan, disertai ekspresi wajah yang membahagiakan. Yakin akan konsekuensi dan resiko pilihan menjadi hidup selibat, ya itulah yang terjadi ketika sudah memutuskan untuk menjadi pastor, berani melepaskan segala-galanya demi Kerajaan Allah dengan tidak kawin dan tidak dikawinkan. Hari-hari hidupnya diisi dengan kegiatan yang berguna. Berkunjung ke rumah-rumah umat sembari bersharing-sharing bersama, mengisi waktunya dengan berdoa dan memuji Tuhan dalam setiap pekerjaannya. Telah banyak yang diperbuat, telah banyak hal yang dipelajari dan dilakukan.

Saudara-saudari yang terkasih, kalau kita bayangkan, dia telah mensyukuri hidup ini, dengan hidup dia telah mengabdi Allah dalam diri sesama. Maka pastor itu yakin bahwa Allah mencintai dia karena Dia bukanlah Allah orang mati tapi Allah orang hidup. Kalau kita mau mundur ke belakang (flash back) akan alur cerita Injl hari ini, ada dua tokoh yang sangat menonjol yakni, orang-orang saduki dan Yesus. Orang-orang saduki tidak percaya akan adanya kebangkitan setelah kematian, tetapi Yesus menjelaskan yang percaya akan kebangkitan, maka akan bahagia bersama Allah.

Tentulah kita meyakini dan mengimani bahwa “Allah adalah sumber kehidupan” yang memberikan daya bagi hidup kita. kepercayaan itu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yang percaya bahwa Dia bekerja dalam setiap orang, bagi mereka yang percaya kepadaNya. Lalu, apa yang menjadi aplikasi dalam hidup kita atas dua peristiwa diatas?. Pertama, adanya keyakinan yang penuh bahwa setiap pilihan yang kita pilih dan hidupi menjadikan kita berdaya ketika Allah yang hidup telah hidup dan menjiwai hidup kita. Kedua, bahwa kita harus percaya akan kebangkitan setelah kematian. (Fr. Jon Mezer Manullang)

Liturgi Hari ini: SABTU BIASA XXXIII, 19 November 2016…..Klik di sini!!

Tinggalkan Balasan