Anak Pertama atau Anak Ke Dua? (Renungan SELASA 13 Desember 2016: PW Santa Lusia, Oleh Fr. Komes)
Selasa, 13 Desember 2016
St. Lusia (M)
Zef. 3:1-2,9-13 ; Mzm. 34:2-3,6-7,17-18,19,23 ;
Mat. 21:28-32 ; BcO Mi. 4:1-7
Anak Pertama atau Anak Ke Dua ?
Pada injil hari ini Yesus membuat perumpamaan tentang 2 orang anak yang di suruh oleh ayah mereka. Hal ini dilakukan-Nya untuk menghadapi perlawanan dari pemuka agama (sejak Matius 19).
Anak pertama hendak menggambarkan orang-orang Farisi dan ahli taurat. Mereka mengatakan ‘YA’ pada Allah dengan menaati taurat Musa. Akan tetapi, jawaban itu hanya sekadar jawaban ‘YA’ saja. Mereka tidak berbuat apa-apa.
Kehadiran Yesus justru mereka tolak. Para pemimpin agama justru secara terang-terangan memusuhi Yesus. Pewartaan Yesus tentang kerajaan sorga tidak sampai kepada mereka. Mereka justru tetap bertahan dalam perlawanan hingga akhirnya menyalibkan Yesus, Mesias yang telah lama mereka nanti.
Anak ke dua memang pada awalnya berkata ‘TIDAK’ kepada ayahnya, tetapi kemudian ia menyesal dan melaksakan apa yang dikatakan ayahnya. Anak ke dua hendak melukiskan para pemungut cukai, pelacur, dan para pendosa. Mereka justru memperbaharui hidup dan menjawab tuntutan Yesus untuk masuk ke dalam kerajaan sorga.
Saudara-i terkasih,
Seandainya saja hari ini Yesus datang kepada kita, sikap mana kah yang hendak kita ambil? Apakah kita ingin menjadi anak pertama, yang pada awalnya berani berkata ‘YA’ tetapi akhirnya tidak berbuat apa-apa? Atau, apakah kita bersikap seperti anak ke dua, yang merasa diri berdosa dengan berkata ‘TIDAK’, namun akhirnya kembali datang kepada-Nya?
Tuhan Yesus Kristus, perkenankanlah kami kembali kepada kerahiman-Mu. Amin…(Fr. Komes)
Liturgi Hari ini: SELASA 13 Desember 2016: PW Santa Lusia (perawan dan martir)….Klik di sini!!