Anak yang Menyelamatkan (Renungan: Kamis, 27 April 2017)
Kamis, 27 April 2017
Pekan II Paskah (P)
Bce: Kis. 5:27-33 ; Yoh. 3:31-36
Anak yang Menyelamatkan
Seorang anak tak sengaja tercebur ke kali yang dalam. Ia tidak bisa berenang sehingga hampir tenggelam. Temannya yang pertama melemparkan buku panduan berenang. Temannya yang kedua justru berteriak-teriak meminta tolong. Temannya yang ketiga berusaha mengulurkan sebatang kayu, tetapi tak sampai. Tiba-tiba saja temannya yang keempat menceburkan dirinya ke dalam kali dan menyelamatkan temannya yang hampir tenggelam itu.
Siapakah di antara mereka yang benar-benar menjadi penyelamat ?
Saudara-i terkasih,
Perikop Injil hari ini merupakan sambungan dari perikop Injil hari kemarin. Ungkapan untuk percaya kepada anak (ay.36) adalah kesimpulan dari keseluruhan Yohanes Bab 3 disertai dengan pernyataan diri Allah yang berpusat pada ayat 15-16.
Kisah di atas menceritakan bagaimana teman yang keempat menceburkan dirinya ke kali untuk menyelamatkan temannya yang tenggelam. Kisah itu hendak menggambarkan bagaimana Allah yang menceburkan dirinya ke dunia. Allah menjadi manusia dalam rupa Yesus untuk menyelamatkan manusia. Hal itu telah dipertunjukkan kepada kita di dalam perikop Injil hari kemarin. Oleh karena itu, kita diajak untuk percaya kepada Yesus yang telah diutus Bapa ke dunia sebagai sosok anak.
Mungkin kita sering bertanya-tanya, bagaimana mungkin Allah rela menjadi manusia yang lemah. Untuk mengerti hal itu, kita harus mengerti bagaimana cara hidup Anak (Yesus) yang diutus itu. Yang IA bawa dan tawarkan kepada kita adalah cinta yang terwujud dalam kasih dan kerahiman-Nya. Allah sungguh tak ingin seorang pun binasa. Pilihannya ada pada kita (manusia), percaya pada Anak (Yesus) atau kita justru larut dalam kehebatan manusiawi kita.
Tuhan Yesus Kristus, kuatkanlah iman kami untuk selalu percaya kepada-Mu yang tanpa hentinya memberikan cinta kepada kami. Amin.(By: Fr. Komes Bancin)