Berdoa dengan Penuh Keyakinan (Renungan KAMIS BIASA XI, 16 JUNI 2016 Oleh Fr Anselmus Efrizal Harris Tampubolon)
Berdoa dengan Penuh Keyakinan
Bacaan I : Sir 48:1-14
Bacaan Injil : Mat 6:7-15
Saudara-saudari yang terkasih, nama St Anna dan Yoakim pasti tidak asing lagi bagi kita bukan? St. Anna dan Yoakim adalah orang tua Bunda Maria. St Anna da Yoakim Anna tak henti-hentinya mengharapkan karunia Tuhan berupa seorang anak. Namun cukup lama mereka menantikan tibanya karunia Allah itu. Mereka tak henti-hentinya tanpa putus asa berdoa kepada Allah agar kiranya mendapatkan anak. Tuhan mendengarkan doa mereka. Pada masa tuanya St Anna melahirkan Maria.
Saudara-saudari dalam Injil yang kita dengarkan hari ini Yesus mengajar para murid untuk berdoa. Yesus mengatakan kepada para murid ketika berdoa janganlah bertele-tele. Yesus menegaskan bahwa “Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan sebelum kami memintah kepada-Nya”. Saudara-saudari yang terkasih berdoa adalah berkomunikasi dengan Tuhan. Dalam komunikasi itu kita berbicara dan Tuhan mendengarkan kita. Dalam doa itu juga Tuhan berbicara kepada kita dan kita mendengarkan. Saat ini yang terjadi ialah kita hanya meminta, meminta dan terus meminta. Kita kurang mendengarkan Tuhan berbicara kepada kita.
Doa adalah sumber rohani terbesar yang kita miliki. Doa tidak dapat kita pisahkan dari diri kita. Doa adalah bagian dari kehidupan kita. Saudara-saudari, bagaimana cara berdoa kita saat ini? Kita harus mengakui bahwa ketika berdoa kita hanya mengungkapkan sejumlah permintaan kita tapi kurang dilandasi dengan kepercayaan yang sungguh tulus. Terkadang kita berdoa dengan kalimat yang panjang, karena kita menyampaikan segala yang kita inginkan kepada Tuhan. Saudara-saudari marilah kita merubah cara berdoa kita yang selama ini dirasa kurang baik. Marilah kita senantiasa menjalin hubungan pribadi dengan Allah lewat doa-doa kita. Amin.
Liturgi Hari ini: KAMIS BIASA XI, 16 JUNI 2016….Klik disini!!