Don’t be Afraid (Renungan Selasa, 20 Desember 2016 Oleh Fr. Jon Mezer Manullang)
Selasa, 20 Desember 2016
Yes. 7:10-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 1:26-38. BcO Yes. 41:21-29
warna liturgi Ungu
Don’t be Afraid
“Sebab Bagi Allah tidak ada yang mustahil”
Saudari-saudara seiman, ketika hendak mengambil sebuah keputusan atau tugas yang baru, kerap kali keragu-raguan itu muncul dari dalam diri kita. Misalnya diantara kita ada yang dipercayai sebagai ketua OMK, ketua seksi dalam kepengurusan Natal. Kita mulai bertanya-tanya dan bingung bagaimana harus memulainya dan mau kemana arah serta tujuan yang hendak dicapai.
Ketika kebingungan semakin larut dalam diri kita hal itu tidak akan membuat diri kita bisa berkembang, tetapi jika kebingungan itu berani kita hadapi dengan keberanian yang kuat maka semuanya akan dapat terselesaikan dengan baik. Maka dibutuhkan suatu keputusan. Keputusan yang bukan diselesaikan secara personal tetapi secara bersama-sama dengan yang orang-orang di sekitar kita.
Seperti halnya dalam bacaan Injil hari ini, bunda Maria memberi teladan keterbukaan, kepasrahan akan panggilan dan perutusan dari Tuhan kepadanya. Maria dengan berani menaggalkan keraguannya dengan menerima tugas yang di luar dugaan dan kemampuannya. Maria menerima tugas dengan menjadi seorang isteri, mengandung tanpa suami. Maria hanya berpasrah dan berserah diri pada Allah dengan mengatakan: “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut kehendakMu.”
Saudari-saudara seiman, kalau kita renungkan bahwa sosok maria adalah pribadi yang bersedia dan taat. Dari ketaatannya menghasilkan keselamatan dan kebahagiaan bagi banyak orang. Apa yang menjadi aplikasinya dalam hidup kita. Bahwa ketika menerima tugas yang dipercayakan kepada kita, takkala kita merasa kurang yakin dengan kemampuan diri kita sendiri akibat dari paradigma yang telah menduga atau salah persepsi. Bayang-bayang akan adanya sebuah tantangan dan kesulitan telah memberikan kekuatan tersendiri bagi kita.
Lantas yang menjadi permenungan buat kita hari ini ialah, apakah kita berani untuk menerima tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan kepada kita? Atau malah kita justru takut sebelum memulainya karena keterbatasan kita. Ingat, kita telah diingatkan oleh Tuhan untuk tidak takut dan ragu-ragu. Sebab bagi Allah tidak ada sesuatu yang mustahil. (Fr. Jon Mezer Manullang)