RABU BIASA XIV, 12 Juli 2017
“Semoga Ekaristi hari ini memampukan kita untuk mengatakan “Aku memaafkanmu””
Perasaan disakiti atau dihianati oleh keluarga sendiri dapat membuat luka bathin yang mendalam. Terkadang hal ini lebih menyakitkan daripada dihina oleh orang lain yang tidak kita kenal. Namun tidak demikian dengan pengalaman Yusup. Ia dijual oleh saudara-saudaranya (abang-abangnya) dan bersekongkol membuat cerita palsu untuk ayahnya. Perhatian kita terpokus pada Yusup yang mampu memaafkan. Allahlah, yang dekat Yusup, yang memampukannya untuk memaafkan dan menyelamatkan saudara-saudaranya.
Pengalaman Yusup juga kita alami dalam hidup sehari-hari: istri, anak, orang tua, saudara, dll. Mampukah kita memaafkan mereka? Bukankah kita diutus oleh Yesus dan memampukan kita untuk itu: “Janganlah kalian menyimpang ke jalan bangsa lain, atau masuk ke dalam kota Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan wartakanlah, ‘Kerajaan Surga sudah dekat’.”? Semoga Ekaristi hari memampukan kita untuk mengatakan “Bang, aku memaafkanmu”. Selamat merayakan Ekaristi Kudus hari ini. Tuhan memberkati!
Antifon Pembukaan – Mazmur 33:18-19
Pandangan Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa,
kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya.
Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut,
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Pengantar
Yusup telah dijual oleh saudara-saudaranya. Kelak di istana Firaun ia amat kuasa. Ia dapat membalas dendam. Namun, ia membalas kejahatan dengan kebaikan. Yesus akan menarik garis lurus itu. Para murid diharapkan melakukan hal yang sama. Seperti Dia sendiri mereka diutus mencari yang hilang tanpa menghiraukan deritanya sendiri.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa Raja damai,
Semua yang haus akan keadilan dan kedamaian
Kausinari cahaya pengharapan
dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih.
Perkenankanlah pula kami menjadi
saksi warta sukacita itu.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
Bacaan Pertama – Kejadian 41:55-57; 42:5-7a.17-24a
Harta benda kerap kali menjerat dan mengikat orang. Bukan hanya kini, dulu pun sudah demikian. Namun, Yusuf dapat menggunakannya untuk berbuat baik kepada saudara-saudaranya sendiri, yang dulu membuang dia. Mereka dimaafkan sepenuh hati, bahkan masih diberi kesempatan untuk mebangun hidup baru.
“Kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita.”
Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Sekali peristiwa seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun. Maka berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir, “Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu.” Kelaparan itu melanda seluruh bumi. Maka Yusuf membuka semua lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab kelaparan itu makin hebat di tanah Mesir. Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab kelaparan itu menghebat di seluruh bumi.
Di antara orang yang datang membeli gandum itu terdapatlah pula anak-anak Israel, sebab tanah Kanaan pun ditimpa kelaparan. Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Maka ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap, dan kepadanyalah mereka sujud dengan mukanya sampai ke tanah. Yusuf melihat saudara-saudaranya dan segera mengenal mereka. Tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing bagi mereka. Dan dimasukkannyalah mereka semua ke dalam tahanan tiga hari lamanya.
Pada hari ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka, “Buatlah begini, maka kalian akan tetap hidup, sebab aku takut akan Allah. Jika kalian orang jujur, biarkanlah seoarang saudaramu tetap tinggal terkurung dalam rumah tahanan, tetapi kalian boleh pulang dengan membawa gandum untuk meredakan kelaparan seisi rumah. Tetapi saudaramu yang bungsu harus kalian bawa kepadaku, sebagai tanda bukti bahwa perkataanmu benar. Kalau begitu kalian tidak akan mati.” Demikianlah diperbuat mereka.
Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Betul-betul kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita Yusuf! Bukankah kita melihat betapa besar kesesakan hatinya ketika ia memohon belas kasih kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya! Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita.” Lalu Ruben menjawab mereka, “Bukankah dahulu kukatakan kepadamu, ‘Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu!’ Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita.”
Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka, sebab mereka memakai juru bicara. Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis. Kemudian ia kembali kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 33:2-3.10-11.18-19
Ref. Semoga kasih setia-Mu menyertai kami, ya Tuhan,
sebab kami berharap kepada-Mu.
Mazmur:
Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi,
bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru;
petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai!
Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa;
Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa.
Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya,
rancangan hati-Nya turun-temurun.
Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa,
kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya;
Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
BAIT PENGANTAR INJIL Mrk 1:15
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Kerajaan Allah sudah dekat;
bertobatlah dan percayalah kepada Injil
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Matius 10:1-7
Yesus menyerahkan tugas-Nya kepada kedua belas rasul. Semula diarahkan kepada umat Israel saja, tetapi sesudah kebangkitan-Nya diperluas kepada semua bangsa. Melalui jalan mana saja mereka harus berbagi hidup dan rasa dengan siapa pun.
“Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel!.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan. Inilah nama kedua belas rasul itu:
Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas, saudaranya; Yakobus, anak Zebedeus dan Yohanes, saudaranya; Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius, pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus.
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus, dan Ia berpesan kepada mereka, “Janganlah kalian menyimpang ke jalan bangsa lain, atau masuk ke dalam kota Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan wartakanlah, ‘Kerajaan Surga sudah dekat’.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa sumber kehidupan,
semoga anggur roti ini Kauberkati
menjadi lambang kedatangan kerajaan-Mu
di tengah-tengah kami.
Berilah kami rezeki yang mendatangkan hidup sejati.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
Antifon Komuni – Matius 10:1
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya,
dan memberi kuasa untuk mengusir roh-roh jahat,
dan melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa, Raja mahamulia,
semoga kerajaan-Mu berkembang dengan suburnya
di dunia ini,
dan siapa pun yang mendambakan keselamatan.
Semoga Kauberi lambang pengharapan
dalam diri Yesus, rezeki kehidupan kami,
Yang ….