KAMIS BIASA XIV, 13 Juli 2017

“Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, maka bagikanlah juga dengan cuma-cuma”.

  Berbuat kebaikan terhadap orang yang berbuat jahat kepada kita adalah perbuatan yang sulit. Namun Yusuf mampu menyadari rencana Allah dari pengalaman tersebut. Allahlah yang mengutus Yusup ke Mesir untuk menyelamatkan saudara-saudaranya. Demikianlah Yusuf membagikan apa yang dimilikinya untuk keselamatan mereka.
  Yesus bersabda kepada kita: “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, maka bagikanlah juga dengan cuma-cuma”. Rahmat Tuhan yang kita terima mencukupkan kita untuk tetap setia menjadi utusan-Nya. Berkat kemurahan dan kebaikan-Nya, Ia mencukupi kebutuhan hidup kita. Semoga kita senantiasa mampu mewartakan dan membagikan kasih dan kebaikan-Nya kepada sesama kita serta mensyukurinya dalam Ekaristi. Selamat merayakan Ekaristi hari ini. Tuhan memeberkati!

Antifon Pembukaan – Kejadian 45:5

 Demi keselamatan hidup kalianlah
Allah menyuruh aku mendahului kalian ke Mesir

Pengantar

Yusuf mirip dengan Mesias. Sekalipun menderita karena ulah saudara-saudaranya, ia menyelamatkan hidup mereka. Para murid pun diutus membawa hidup ke mana-mana. Mereka menerima dengan cuma-cuma, maka hendaknya memberi dengan cuma-cuma pula. Mereka diutus berkeliling dengan bekal kabar sukacita saja.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa sumber pengharapan,
semoga sabda-Mu Kaujadikan kekuatan
di tengah-tengah kami.
Teguhkanlah kerajaan-Mu pada diri kami,
agar sanggup membangkitkan pengharapan
serta menabahkan hati.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan Pertama – Kejadian 44:18-21.23b-29; 45:1-5
Sesudah saudara-saudaranya terkumpul di istana, barulah Yusuf berbicara terus terang. Kini mereka mengenal dia kembali dan pulihlah persaudaraan mereka. Semuanya lalu dipandang dari segi rencana Tuhan. Yusuf memang diutus mendahului mereka, agar semua diselamatkan.

“Demi keselamatanmu Allah mengutus aku ke Mesir.”

Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Di tanah Mesir Yusuf pura-pura menuduh adiknya, Benyamin, mencuri. Maka tampillah Yehuda mendekati Yusuf dan berkata, “Mohon bicara Tuanku, izinkanlah hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada Tuanku, dan janganlah bangkit amarahmu terhadap hambamu ini, sebab Tuanku adalah seperti Firaun sendiri. Tuanku telah bertanya kepada hamba-hamba ini, ‘Masih adakah ayah atau saudaramu?’ Dan kami menjawab Tuanku, ‘Kami masih mempunyai ayah yang sudah tua dan masih ada anaknya yang muda, yang lahir pada masa tuanya; kakaknya telah mati, dan hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu, sebab itu ayah sangat mengasihi dia.’ Lalu Tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini, ‘Bawalah dia kemari kepadaku, supaya mataku memandang dia.’ Lalu tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini, ‘Jika adikmu yang bungsu itu tidak datang kemari bersama kalian, kalian tidak boleh melihat mukaku lagi.’

Setelah kami kembali kepada hambamu, ayah kami, maka kami memberitahukan kepadanya perkataan tuanku itu. Kemudian ayah kami berkata, ‘Kembalilah kamu membeli sedikit bahan makanan bagi kita.’ Tetapi jawab kami, ‘Kami tidak dapat pergi ke sana, sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu, apabila adik yang bungsu tidak bersama-sama kami.’ Kemudian berkatalah hambamu, ayah kami, ‘Kamu tahu, bahwa isteriku telah melahirkan dua orang anak bagiku; yang seorang telah pergi, dan aku telah berkata, Tentulah ia diterkam oleh binatang buas, dan sampai sekarang aku tidak melihat dia kembali.
Jika anak ini kamu ambil pula dari padaku, dan ia ditimpa kecelakaan, maka tentulah kamu akan menyebabkan daku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena nasib celaka’.”

Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya. Lalu berserulah ia, “Suruhlah keluar semua orang dari sini.” Maka tidak ada seorang pun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya. Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran oleh orang-orang Mesir dan seisi istana Firaun. Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya, “Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?” Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia. Lalu kata Yusuf kepada mereka, “Marilah mendekat.” Maka mendekatlah mereka. Kata Yusuf lagi, “Akulah Yusuf, saudaramu, yang kalian jual ke Mesir. Tetapi sekarang janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri karena kalian menjual aku ke sini, sebab demi keselamatan hidup kalianlah Allah menyuruh aku mendahului kalian ke Mesir.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 105:16-17.18-19.20-21

Ref. Ingatlah akan karya Tuhan yang ajaib.
atau: Aleluya

Mazmur:
 Ketika Ia mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan,
dan menghancurkan seluruh persediaan makanan,
diutus-Nya seorang mendahului mereka,
yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.

 Kakinya diborgol dengan belenggu,
lehernya dirantai dengan besi,
sampai terpenuhilah nubuat-Nya,
dan firman Tuhan membenarkan dia.

 Maka raja menyuruh melepaskan dia,
dan penguasa para bangsa membebaskannya.
Dijadikannya dia tuan atas istananya,
dan pengelola segala harta kepunyaannya.

BAIT PENGANTAR INJIL Mrk 1:15

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Kerajaan Allah sudah dekat;
Bertobatlah dan percayalah kepada Injil
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 10:7-15
Bagaimana tugas para murid harus dilaksanakan, dijelaskan dalam kutipan ini. Mereka menerimanya dengan cuma-cuma, maka hendaknya memberikannya dengan cuma-cuma pula. Sikap mereka terhadap dunia hendaknya tampak, bahwa mereka tak berniat membangun tempat kediaman tetap di dunia ini. Barangsiapa mendengarkan dan melaksanakan sabda-Nya, mendengarkan dan melaksanakan sabda Allah.

“Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma,”
maka berilah pula dengan cuma-cuma.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kalian telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berilah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kalian membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kalian membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kalian membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.

Apabila kalian masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak, dan tinggallah padanya sampai kalian berangkat. Apabila kalian masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun kepadanya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.

Dan apabila seorang tidak menerima kalian dan tidak mendengarkan perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa sumber kebahagiaan,
limpahkanlah kiranya kedamaian-Mu kepada kami
dalam roti anggur ini.
Semoga Kauberkati pula,
agar menggambarkan Putra-Mu terkasih,
yang telah wafat demi kebahagiaan kami
Sebab Dialah ….

Antifon Komuni – Matius 10:7-8

 Pergilah dan wartakanlah: kerajaan surga sudah dekat.
Kalian telah menerima dengan cuma-cuma,
maka dengan cuma-cuma pula hendaknya kalian memberi.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa mahabaik,
utuslah kami mewartakan nama-Mu
kepada siapa pun di sekitar kami.
Jadikanlah kami pewarta kebaikan dan kemanusiaan
yang selalu memperhatikan umat-Mu
Demi Kristus, ….

Tinggalkan Balasan