Ekaristi Senin, 17 Agustus 2020: HR Kemerdekaan Indonesia
Menghayati Ekaristi dalam Hidup dan Menghayati Hidup dalam Ekaristi
Berbahagialah kita diciptakan di bumi Indonesia, Negara Pancasila, Negara berke-Tuhanan, di mana kita diberi jaminan untuk menikmati kebebasan beragama, berpolitik, berserikat dan diberi kesempatan untuk mengembangkan semangat toleransi antar sesama warganegara, yang punya keyakinan sendiri-sendiri. Hak untuk menikmati kebebasan mengandung pula kewajiban untuk bekerja demi keadilan dan kesejahteraan rakyat, berusaha aga semua warga negara dapat mencicipi kebebasannya! Bebas dari tekanan si penguasa, dari intimidasi, dari kemiskinan, dari paksaan sekalipun secara halus!
Dalam bidang sosio-politik umat Katolik tentu saja mempunyai kewajiban yang sama dengan umat lain. Sebab seluruh bangsa wajib berusaha bersama dengan pemerintah untuk mencapai kesejahteraan bagi segenap rakyat. Kita wajib bekerja sama dengan Pemerintah dalam usahanya untuk terus-menerus menyehatkan struktur politik, sehingga program pembangunan diutamakan dan dilaksanakan sebaik-baiknya. Dalam bidang politik kita perlu mengikuti bimbingan Roh Kudus, dijiwai semangat Kristus.
Catatan: Menurut MAWI (sekarang KWI) 1972, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dirayakan sebagai hari raya (solemnitas). Tetapi Uskup setempat dapat memindahkannya ke hari lain sekitar tanggal tersebut.
————————————-
ANTIFON PEMBUKAAN – Mzm 27:8-9
Tuhanlah kekuatan umat-Nya, dan benteng keselamatan bagi raja yang diurapi-Nya.
Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan, berkatilah pusaka-Mu. Gembalakanlah dan dukunglah mereka selamanya.
PENGANTAR
Berkat rahmat Allah yang mahakuasa dan didorong oleh cita-cita luhur pada tanggal 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan. Pernyataan itu timbul dari keyakinan bahwa setiap bangsa berhak atas kemerdekaan dan bahwa penjajahan harus dikikis habis dari muka bumi. Pada saat itu dicita-citakan suatu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Pemerintah harus memajukan kesejahteraan umum, membina kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian dan keadilan sosial. Cita-cita inilah yang tertulis dalam Mukadimah Undang-undang Dasar 1945.
Kemerdekaan itu suatu karunia Allah, tetapi juga suatu tugas. Kita dipanggil kepada kemerdekaan. Tetapi janganlah kemerdekaan itu kita gunakan sebagai kesempatan hidup melampiaskan hawa nafsu, melainkan hendaknya kita saling melayani dalam cinta kasih.
SERUAN TOBAT
Marilah kita mengheningkan cipta, mengenangkan masa lampau dengan penuh syukur kepada Tuhan atas segala anugerah yang telah kita terima, tetapi pula dengan penuh penyesalan atas segala dosa kesalahan kita.
Tuhan Yesus Kristus, Gembala baik, Engkau datang ke dunia untuk menggembalakan umat manusia dalam pengabdiannya kepada Allah yang mahaesa.
Tuhan, kasihanilah kami
Tuhan Yesus Kristus, pembawa damai sejahtera, Engkau datang untuk mendamaikan umat manusia dengan Allah Bapa di surge.
Kristus, kasihanilah kami.
Tuhan Yesus Kristus, pencipta kemerdekaan, Engkau datang ke dunia untuk memerdekakan umat manusia dari segala bentuk penjajahan dan penindasan.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah berdoa:
Tuhan Allah yang mahaesa,
Engkau memanggil setiap orang kepada kemerdekaan dalam Kristus Yesus, Putera-Mu.
Maka pada hari proklamasi Kemerdekaan ini kami mohon kepada-Mu: lindungilah tanah air kami, agar tetap bebas merdeka dan aman sentosa.
Anugerahkanlah kepada bangsa kami kemerdekaan sejati agar di seluruh wilayahnya berkuasa keadilan dan damai, perikemanusiaan, kerukunan dan cinta kasih.
Demi Yesus Kristus, …
BACAAN PERTAMA – Sirakh 10:1-18
Nasihat kepada bermacam-macam orang diberikan di dalam buku ini dan yang dikutip di sini ditunjukkan kepada para penguasa yang hendaknya penuh tanggung jawab dalam menunaikan tugas pemerintahan. Apa yang mereka lakukan, mudah sekali ditiru oleh rakyat.
“Janganlah terpengaruh oleh nafsu kuasa!”
Pembacaan dari Kitab Sirakh:
Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur. Seperti para penguasa, demikian pula para pegawainya, seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya. Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya. Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang serasi atasnya. Di dalam tangan Tuhanlah terletak kemujuran seseorang, dan kepada para pejabat Tuhan mengaruniakan martabat. Janganlah pernah menaruh benci kepada sesamamu, apa pun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu. Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah. Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan, dan uang.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
MAZMUR TANGGAPAN
Ref. Kamu dipanggil untuk kemerdekaan; maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih. (Gal 5:13)
Mamur 100:1ac.2ac.3a.6-7)
1. Ya, Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum-Mu. Aku hendak hidup tanpa cela. Aku hendak hidup dengan suci dalam rumahku, hal-hal yang jahat takkan kuperhatikan.
2. Mataku tertuju kepada rakyatku yang setia, supaya mereka tinggal bersama aku. Orang yang hidup dengan tidak bercela akan mendukung aku.
3. Orang yang melakukan tipu daya, tidak akan diam dalam rumahku. Orang yang berbicara dusta tidak bertahan di bawah pandanganku.
Bacaan Kedua – 1 Petrus 2:13-17
Berlakulah sebagai orang yang merdeka sebagaimana abdi Allah yang telah dibebaskan oleh Kristus. Takwa kepada Allah dan taat kepada atasan, dianjurkan sekali oleh Petrus kepada umatnya.
“Berlakulah sebagai orang yang merdeka. “
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus:
Saudara-saudaraku yang terkasih, demi Allah, tunduklah kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maupun kepada wali-wali yang ditetapkannya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan untuk mengganjar orang-orang yang berbuat baik. Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetap hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
BAIT PENGANTAR INJIL
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.(Luk 20:25)
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Matius 22:15-21
Kaum Farisi dan kaum Herodes tidak seia sekata dalam sikap mereka terhadap penguasa penjajah. Tetapi untuk menjerat Yesus mereka rukun. Mereka mengira takkan mungkin Ia melepaskan diri tanpa dikutuk oleh partai nasional Yahudi atau oleh penguasa romawi. Tetapi Yesus memberikan jawaban yang tepat dan nyata. Dan dengan itu mereka tahu akan kewajiban mereka sebagai warga negara. Tetapi Yesus memaksa mereka melihat lebih jauh: mereka harus meneliti sikap mereka terhadap Tuhan. Negara dapat menuntut uang dan pengabdian dari warga-warganya. Tetapi hanya Tuhanlah yang dapat menuntut seluruh kepribadian makhluk-Nya.
“Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata, “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu!” Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus. Maka Yesus bertanya kepada mereka, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan kita!
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Marilah kita meluhurkan Allah yang memberikan fajar harapan baru kepada kita pada hari raya Kemerdekaan Indonesia ini. Marilah kita bersyukur kepada Tuhan dan berkata:
Terangilah umat-Mu, ya Tuhan.
Tuhan Allah yang mahaesa, Engkau telah memanggil setiap orang kepada kemerdekaan sejati dalam Kristus. Semoga kami mengisi kemerdekaan bangsa kami dengan keadilan dan cinta kasih.
Marilah kita mohon …
Tuhan, pemersatu umat manusia, Engkau telah menghimpun kami dalam umat-Mu dan membebaskan kami dari kegelapan. Semoga kami memupuk kesatuan dan kerukunan dalam keluarga kami dan dalam seluruh bangsa kami.
Marilah kita mohon …
Tuhan, pemberi hikmat dan kebijaksanaan, Engkau menerangi manusia dengan kebenaran-Mu dan membebaskan kami dari jerat dosa dan kejahatan. Semoga kami mendukung usaha para wakil rakyat kami untuk menciptakan suatu masyarakat yang sungguh adil dan makmur.
Marilah kita mohon …
Tuhan, pencipta damai dan kesejahteraan, Engkau telah menerbitkan fajar harapan baru bagi umat-Mu dalam membebaskan mereka dari perbudakan dan penindasan. Semoga kami tetap memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi setipa orang, juga kalau fajar harapan yang segar menjadi siang keang kenyataan yang panas terik.
Marilah kita mohon …
Tuhan Allah yang mahaesa, Engkau telah menganugerahkan kemerdekaan kepaa Nusa dan Bangsa kami. Kami mohon, lindungilah tanah air kami, agar tetap bebas merdeka dan aman sentosa, sehingga seluruh rakyat dengan tenang dan bebas mengabdi Engkau dan sesama. Demi Kristus, …
Doa Persembahan
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal,
persembahan ini kami hunjukkan di altar-Mu, sebagai kurban puji syukur kepada-Mu atas segala anugerah-Mu kepada bangsa kami.
Sudilah menerima, memberkati dan mempersatukannya dengan kurban Putera-Mu terkasih, sebab untuk memuliakan Dikau tiada yang lebih pantas.
Demi Kristus, …
ANTIFON KOMUNI
Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasibku.
Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku.
Doa Penutup
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahabaik dan mahakuasa,
kami mengucap syukur kepada-Mu atas segala rahmat dan anugerah yang bertahun-tahun lamanya Kaulimpahkan kepada nusa dan bangsa kami.
Engkaulah yang mempersatukan kami menjadi satu nusa dan satu bangsa dan satu bahasa. Engkaulah yang mengantar kami kepada kemerdekaan yang aman sentosa. Maka kami mohon dengan rendah hati, semoga kemerdekaan itu dapat kami isi dengan kejujuran, keadilan dan cinta kasih.
Demi Kristus,…