MINGGU BIASA XX-A, 20 Agustus 2017

Menghayati Hidup dalam Ekaristi/Menghayati Ekaristi dalam Hidup

Bila seseorang yang belum kita kenal mau memasuki kehidupan pribadi kita, biasanya kita lalu merasa curiga. Kita takut, kalau-kalau ketenangan kita terganggu. Benarkah sikap yang demikian itu? Bukankah hal itu menandakan bahwa di dalam lubuk hati kita masih menginginkan enak kita sendiri? Itukah tugas panggilan kita di dunia?
Hal itu terjadi pada diri orang-orang Yahudi. Bukankah reaksi orang-orang Yahudi sering kita dapati juga di dalam masyakat kristen kita? Dapatkah orang-orang baru merasa kerasan di dalam Gereja kita? Terlalu takut kepada sesuatu yang baru, yang asing, kerapkali menghambat cita-cita persaudaraan. Padahal cita-cita ini dikehendaki oleh Kristus di dalam misteri Paskah-Nya. Orang baru itu bukanlah orang lain, tetapi seorang dari antara kita, seorang peziarah dalam perjalanan menuju tanah air surgawi. Karena Tuhan, tanpa jasa dari pihak kita, telah menerima kita, maka layaklah kita terbuka terhadap saudara-saudara kita. Berakarnya iman kita, bagi Allah bukanlah suatu keistimewaan.

Antifon Pembukaan –(bdk. Mzm 84:10-11)

Ya Allah, Pelindung kami, pandanglah dan perhatikanlah wajah yang Engkau urapi. Lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tampat lain.

Pengantar

Tuhan tidak menghendaki pengkotak-kotakan, Ia memandang umat-Nya sebgai suatu bangsa besar tanpa batasan-batasan, suatu bangsa yang tidak mengucilkan atau mengasingkan siapa pun. Di dalam umat-Nya harus ada tempat untuk semua orang siapa saja: mereka yang tidak termasuk sanak saudara kita, teman tetangga kita, golongan sosial kita, suku bangsa kita, ataupu warna kulit dan bahasa yang sama dengan kita. Semuanya dipanggil untuk hidup bersatu dengan Tuhan, sebgai saudara dalam Kristus dan sebgai anak-anak Bapa yang sama, sebagai suatu keluarga Allah. Maka kita yang berkumpul di sini wajib membuka pintu hati kita lebar-lebar dan berusaha mendekati orang-orang lain. Maka kita akan setia kepada wafat dan kebangkitan Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya demi kebahagiaan semua orang.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkau diutus Bapa dan datang di dunia untuk menyelamatkan semua orang.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkau memanggil semua orang untuk bersatu dengan Tuhan tanpa pandang bulu, tanpa mengucilkan atau mengasingkan siapa pun.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkau telah menyerahkan diri-Mu, sengsara, wafat dan bangkit demi kebahagiaan semua orang.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Ya Allah, Engkau menyediakan karunia bagi mereka yang mengasihi-Mu bahkan sebelum mereka minta. Curahkanlah kasih sayang-Mu ke dalam hati kami supaya kami, yang mengasihi Engkau dalam segalanya dan diatas segalanya diperkenenkan menikmati pemenuhan janji-janji-Mu, lebih dari yang kami rindukan. Dengan pengantaraan Yesus, Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan Pertama – Yesaya 56:1.6-7
Keselamatan diberikan Allah kepada setiap makhluk. Setiap orang yang datang kepada Allah tidak pernah ditolak, tetapi akan diterima oleh Allah dan dianugerahi sukacita. Inilah nubuat yang diwartakan Yesaya. Yesaya menegaskan bahwa Allah “akan membawa ke gunung-Ku yang kudus orang-orang asing yang menggabungkan diri pada Tuhan” Nubuat ini ditujukan kepada setiap manusia yang mau datang kepada Allah .

“Orang-orang asing akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus”

Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Beginilah firman Tuhan: Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan. Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada Tuhan untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama Tuhan dan untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 67:2-3.5.6.8; Ref: 4

Ref. Segala bangsa bertepuktanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.

Mazmur:
 1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
 2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
 3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya.

Bacaan Kedua – Roma 11: 13-15.29-32
Penolakan Bangsa Israel telah menjadi peristiwa rahmat bagi Paulus. Karena penolakan itu, Paulus mewartakan Kristus kepada umat di luar Bangsa Israel. Dalam refleksinya, Paulus menegaskan bahwa “Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya”. Allah memanggil siapa pun untuk datang kepada-Nya. Hanya orang-orang yang mau menjawablah yang bisa menerima rahmat keselamatan yang diberikan-Nya.

“Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:
Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku, yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka. Sebab jika penolakan mereka berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka mempunyai arti lain dari pada hidup dari antara orang mati? Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan. Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.

Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 15:21-28
Yesus meninggalkan daerah umat terpilih dan pergi ke daerah orang kafir. Dan terjadilah sesuatu yang penting dalam perutusan Al Masih. Di Israel orang tidak percaya, sebaliknya di negeri yang kafir itu malahan percaya; wakil mereka ialah wanita Kanaan. Yesus mengajukan prinsip, bahwa Tuhan mengutamakan umat terpilih. Tetapi kemudian Ia mengalah atas permohonan wanita itu yang disampaikan dengan rendah hati dan penuh kepercayaan. Sehubungan dengan kejadian itu, maka timbullah persoalan di dalam Gereja Yahudi, yang di sini diwakili oleh para murid, bagaimana mereka mau menerima orang-orang dari luar. Roti anak-anak harus diberikan juga kepada mereka yang oleh orang-orang Yahudi disebut secara kejam, anjing.

“Hai Ibu, sungguh besar imanmu!”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.” Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan, tolonglah aku.” Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai Ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Umat

Doa yang lahir dari iman akan membawa keselamatan. Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa kita dengan penuh iman dan kerendahan hati.

Bagi para pemimpin Gereja-gereja Kristus.
Ya Bapa, terangilah para pemimpin Gereja-gereja Kristus, dalam berjuang bersama-sama memahami dan mewujudkan kebenaran dalam Kristus di tengah-tengah dunia.
Bukalah hati kami untuk semakin memiliki iman yang teguh akan penyertaan-Mu dalam setiap langkah kami.

Bagi para bangsa.
Ya Bapa, ciptakahanlah kembali bangsa manusia menjadi umat-Mu yang rukun bersatu dalam cinta kasih.
Semoga kami tidak mudah menyerah dalam memperjuangkan kasih dan kebenaran-Mu bagi semakin banyak orang tanpa membeda-bedakan.

Bagi Mereka yang belum mengenal Kristus.
Ya Bapa, terangilah dan bimbinglah mereka yang belum mengenal Putra-Mu.
Semoga mereka menemukan kebahagiaan yang sejati di dalam kasih dan pemberian diri sebagaimana Kritus telah memberikan diri-Nya bagi keselamatan dunia.

Bagi kita bersama
Ya Bapa, bangunlah kami menjadi Gereja Kristus di mana Sabda-Nya didengarkan dengan gembira serta dihayati dengan iman.
Ajarilah kami untuk memiliki iman yang idup dalam menyambut Kerajaan-Mu di tengah dunia.

Allah Bapa kami di Surga, iman akan Yesus telah mempersatukan kami. Semoga kerukunan dan kesetiaan kami akan Sabda kebenaran-Mu tidak hanya membuat orang lain kagum, tetapi juga mendorong mereka untuk hidup seturut teladan Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Doa Persembahan

Ya Allah, terimalah persembahan ini, yang menandakan kasih-Mu bagi kami dan bakti kami kepada-Mu. Semoga dengan mempersembahkan apa yang kami terima dari pada-Mu kami layak menerima Engkau sendiri. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
Amin

Antifon Komuni – Mazmur 130:7

Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Ya Allah, dengan menyambut sakramen ini kami dipersatukan dengan Kristus. Dengan rendah hati kami mohon kemurahan-Mu supaya di dunia kami menyerupai Dia dan di surga kelak berbahagia bersama dia, ialah Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa.
Amin

Keselamatan Untuk Semua (Renungan Minggu Biasa XX, 20 Agustus 2017)

Tinggalkan Balasan