Ekaristi Selasa, 21 AGUSTUS 2018 Santo Pius X (paus, 1835-1914)
Giuseppe Melchiorre Sarto lahir 2 Juni 1835 di Riese, Italia sebagai anak kedua dari delapan bersaudara. Dalam keluarga, ia biasa dipanggil dengan nama kesayangan “Beppi”. Ayahnya seorang pegawai pos. Papa dan Mama Sarto mengajarkan cinta kasih kepada Yesus dan Gereja-Nya kepada kedelapan anak mereka melalui teladan cinta kasih dalam rumah mereka.
Melebihi segalanya, Sarto ingin menyerahkan hidupnya untuk membawa banyak orang ke surga. Ia rindu menjadi seorang imam. Dan untuk itu, ia dan keluarganya harus banyak berkorban agar ia dapat bersekolah di seminari. Itu bukan masalah baginya. Ia bahkan biasa berjalan bermil-mil jauhnya dengan kaki telanjang ke sekolah agar sepatunya yang satu-satunya jangan sampai rusak. Ketika usianya 23 tahun, Sarto ditabhiskan menjadi seorang imam. Don Sarto (Don, Italia, artinya Pater) berkarya di paroki-paroki miskin selama tujuhbelas tahun. Semua orang mengasihinya. Don Sarto biasa memberikan segala yang ia miliki demi membantu mereka yang membutuhkan. Seringkali saudarinya harus menyembunyikan sebagian pakaiannya agar jangan sampai Don Sarto tidak mempunyai pakaian lagi untuk dikenakan. Bahkan setelah Don Sarto diangkat menjadi Uskup kota Mantua dan kemudian diangkat lagi menjadi Kardinal, ia masih suka membagi-bagikan apa yang ia miliki kepada mereka yang berkekurangan. Ia tidak menyimpan apa-apa bagi dirinya sendiri.
Ketika Paus Leo XIII wafat pada tahun 1903, Kardinal Sarto diangkat menjadi paus pada 4 Agustus 1903. Ia memilih nama Pius X. Secara istimewa Paus Pius X dikenang karena kasihnya yang berkobar-kobar kepada Ekaristi Kudus. Bapa Suci mendorong semua orang untuk menyambut Yesus sesering mungkin, bahkan tiap hari! Ia juga menetapkan ketentuan yang mengijinkan anak-anak menyambut Komuni Kudus juga. Sebelumnya, anak-anak harus menunggu hingga usia 12-14 tahun untuk dapat menyambut Tuhan. Paus yakin bahwa Komuni Kudus memberi kekuatan yang diperlukan untuk melakukan segala sesuatu demi kasih kepada Yesus!
Paus Pius X percaya teguh dan amat mencintai iman Katolik. Ia menghendaki setiap orang Katolik mengenal dan mencintai keindahan kebenaran ajaran iman Katolik. Ia amat peduli pada tiap-tiap orang, mengenai kebutuhan rohani maupun kebutuhan jasmaninya. Ia mendorong para imam dan para katekis membantu orang banyak mengenal iman mereka.
Pius X juga mengerahkan banyak tenaga untuk memperbaharui liturgi, Sepanjang hidupnya ia tertarik pada musik-musik sakral dan mendorong digunakannya Lagu-lagu Gregorian di setiap paroki. Namun demikian, ia menjelaskan bahwa ia beranggapan usaha untuk menggantikan segala bentuk musik Gereja lainnya dengan Lagu Gregorian tidaklah dikehendaki. Ia mendorong digunakannya juga komposisi modern dalam liturgi, selama komposisi modern ini memenuhi standard musik liturgi Gereja. Paus Pius X juga merevisi Ibadat Harian Gereja.
Paus Pius X teramat menderita ketika pecah Perang Dunia I. Ia tahu bahwa akan ada banyak orang terbunuh. Ia mengatakan, “Aku akan dengan senang hati menyerahkan nyawaku demi menyelamatkan anak-anakku yang malang dari penderitaan yang mengerikan ini.”
Paus Pius X wafat pada tanggal 20 Agustus 1914. Dalam surat wasiatnya ia menulis, “Saya dilahirkan miskin, saya hidup miskin, saya berharap mati miskin.” Paus Pius X dikanonisasi oleh Paus Pius XII pada 29 Mei 1954. Pestanya dirayakan setiap tanggal 21 Agustus.
“Komuni Kudus adalah jalan tersingkat dan teraman menuju Surga.”-Paus Pius X
———————–
Antifon Pembukaan
Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya,
mengangkat dia menjadi pemimpin umat, dan memberinya martabat imam agung.
Kata Pengantar
Bila kita perhatikan riwayat hidup Yosef Sarto, maka tampaklah contoh klasik orang membuat karier. Dari yang paling bawah ia naik ke tangga tertinggi: pastor, uskup, kardinal, paus. Tetapi ia tetap seorang imam yang sederhana, yang mengabdi diri sepenuhnya demi kepentingan Tuhan. Di situlah letak keagungannya. Liturgi dan sakramen dibukanya bagi umat. Komuni pertama anak-anak, komuni harian, dianggapnya sebagai sumber kehidupan Kristen sejati.
Doa Pembukaan
Marilah berdoa:
Allah Bapa, sumber kebenaran dan cinta kasih,
Engkau sudah memenuhi Santo Pius Kesepuluh dengan kebijaksanaan surgawi serta keteguhan para rasul. Ia menjaga iman yang benar dan mempersatukan segalanya di bawah Kristus. Semoga kami menuruti ajaran dan teladannya dan memperoleh ganjaran yang kekal.
Demi Yesus Kristus, …
Bacaan I – Yehezkiel 28:1-10
Orang selalu suka dipuji. Raja di Tirus juga lemah dalam hal ini. Ia sombong dan menganggap dirinya sebagai dewa. Yehezkiel memperingatkan, agar bertobat dan melihat kenyataan. Tuhan sendiri selalu bertindak demikian terhadap mereka yang sombong dan angkuh.
Engkau itu manusia, bukan Allah,
Walaupun engkau menganggap dirimu sama dengan Allah.
Pembacaan dari Nubuat Yehezkiel:
Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus, ‘Beginilah sabda Tuhan Allah: Engkau telah menjadi tinggi hati dan berkata, ‘Aku ini Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan.’ Padahal engkau itu manusia, bukan Allah, walaupun hatimu menempatkan diri sama dengan Allah. Memang hikmatmu melebihi hikmat Daniel. Tiada rahasia yang tersembunyi bagimu. Dengan hikmat dan pengertianmu engkau memperoleh kekayaan. Emas dan perak kaukumpulkan dalam perbendaharaanmu. Karena engkau sangat pandai berdagang, engkau memperbanyak kekayaanmu, dan karena itu engkau menjadi sombong.”
Oleh karena itu beginilah sabda Tuhan Allah, “Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah, maka sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau, yaitu bangsa yang paling ganas. Mereka akan menghunus pedang melawan hikmatmu yang terpuja dan menajiskan semarakmu. Mereka akan menurunkan dikau ke liang kubur dan engkau akan mati seperti orang mati terbunuh di tengah lautan. Apakah engkau masih akan mengatakan di depan pembunuhmu, ‘Aku ini Allah!’? Padahal bagi para penikammu engkau adalah manusia, bukan Allah. Engkau akan mati seperti orang tak bersunat, dibunuh orang asing. Sebab Akulah yang mengatakannya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Ulangan 32:26-27ab.27cd-28.30.35cd-36ab
Ref: Tuhan yang mematikan;
Tuhan pulalah yang menghidupkan.
Mazmur:
Tuhan bersabda, “Seharusnya Aku menghempas bangsa jahat ini,
dan melenyapkan ingatan akan mereka di antara manusia.
Tetapi Aku kuatir disakiti hati-Ku oleh musuh,
jangan-jangan lawan mereka salah mengerti.”
Jangan-jangan lawan berkata, “Tangan kamilah yang jaya,
bukanlah Tuhan yang melakukan semuanya itu.”
Sebab lawan itu suatu bangsa yang bodoh,
dan tidak ada pengertian pada mereka.
Bagaimana mungkin satu orang dapat mengejar seribu orang,
dan dua orang dapat mennghalau sepuluh ribu orang,
Kecuali kalau Allah, gunung batu mereka, telah menjual mereka,
dan menyerahkan mereka.
Hari bencana bagi musuh telah dekat,
dan akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka.
Sebab Tuhan akan memberi keadilan kepada umat-Nya.
Ia merasa sayang akan hamba-hamba-Nya.
BAIT PENGANTAR INJIL 2Kor 8:9
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya,
agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Matius 19:23-30
Memang menggiurkan melekat pada harta benda dan membangun kediaman tetap di dunia ini. Tentang hal itu Yesus mengingatkan para murid. Sebab dapat mengakibatkan orang buta terhadap perkara yang lebih luhur. Nilai harta benda memang relatif.
Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum
Daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, sukar sekali bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga.”
Mendengar itu gentarlah para murid dan berkata, “Jika demikian siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Lalu Petrus berkata kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sungguh, pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kalian yang telah mengikuti Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang demi nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa, sumber cinta kasih,
terimalah dengan rela persembahan kami. Semoga seturut nasihat Santo Pius Kesepuluh perjamuan Ekaristis ini kami rayakan dengan khidmat dan kami sambut dengan takwa.
Demi Kristus, …
Antifon Komuni
Gembala yang baik menyerahkan nyawanya untuk domba-dombanya.
Doa Penutup
Marilah berdoa:
Allah Bapa, sumber cintah kasih,
pada peringatan Santo Pius Kesepuluh ini kami berdoa kepada-Mu, semoga karena daya santapan surgawi ini kami teguh bertahan dalam iman dan tetap rukun dalam cinta kasih.
Demi Kristus, …