MINGGU BIASA XII-A, 25 Juni 2017
Menghayati Ekaristi
Rasa takut sangat mengganggu di dalam hidup kita. Rasa itu mencekam kita, melumpuhkan daya kerja dan gairah kerja kita. Terutama takut terhadap kesulitan-kesulitan hidup, terhadap kejahatan orang lain, terhadap kelemahannya sendiri. Orang yang dicekam oleh rasa takut itu dapat dikatakan sudah lumpuh dan setengah mati. Betapa banyak bedanya dengan orang yang percaya kepada diri sendiri, kepada tugasnya dan orang lain.
Kalau Tuhan beserta kita, siapakah yang akan melawan kita? Bagaimana mungkin seseorang, yang telah menjadi anak angkat Allah dalam Kristus, tidak mempunyai kepercayaan akan tugasnya? Sebab di situlah ia menimba keberanian seorang rasul, yang akan memberikan kemenangan terhadap segala kesulitan. Kritik yang bagaimana pun takkan mengurangi semangatnya. Dalam kelemahan insaninya orang beriman merasa kuat berkat kekuatan Kristus sendiri (lih. 2 Kor 12:9-10).
Antifon Pembukaan –(bdk. Mzm 28:8-9)
Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi Yang diurapi-Nya.
Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan, berkatilah milik pusaka-Mu; gembalakanlah mereka selama-lamanya.
Pengantar
Untuk dapat hidup dengan perasaan damai, kita perlu memiliki kepercayaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain di sekitar kita. Selain itu, kita juga tidak boleh lupa untuk mempercayakan segala hidup, karya dan usaha yang kita lakukan dalam penyelenggaraan Allah Sang Pencipta. Melalui Ekaristi ini, kita meneguhkan kembali penyerahan hidup kita kepada Allah yang menyelenggarakan hidup kita seutuhnya.
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Sabda Allah yang hidup , tempat kami mempercayakan diri kami.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah kebangkitan dan hidup, tempat kami menaruh harapan kami.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah cinta kasih Ilahi yang menjelma, tempat kami menaruh cinta kasih seutuhnya.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Ya Allah, teguhkanlah dalam diri kami, umat-Mu, hormat dan kasih pada nama-Mu yang kudus.
Sebab mereka yang teguh berdiri atas kasih-Mu tidak pernah Engkau biarkan berjalan tanpa bimbingan-Mu.
Dengan pengantaraan Yesus, Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan Pertama – Yeremia 20:1–13
Yeremia adalah nabi yang diutus oleh Tuhan untuk menjadi alat-Nya. Yeremia menjadi alat Tuhan untuk membongkar, menunjuk dan mengutuk yang jahat. Akibatnya, Yeremia ditentang dan dimusuhi banyak orang. Situasi ini tentu berat, namun Yeremia tidak dapat mundur. Dan dalam konteks inilah kedahsyatan Tuhan ditampakkan: rencana keselamatan-Nya harus terus berjalan seturut kehendak-Nya. Dan ketika itu semua terjadi, puji dan syukur kepada Tuhan adalah hal yang mutlak dilakukan.
“Tuhan telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat”
Pembacaan dari Kitab Yeremia:
Aku, Yeremia, telah mendengar bisikan banyak orang: “Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Kita mau mengadukan dia!” Semua orang sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh: “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!”
Tetapi TUHAN menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak terlupakan!
Ya TUHAN semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
Menyanyilah untuk TUHAN, pujilah TUHAN! Sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 69:8-10.14-17.33-35
Ref. Tuhan sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Mazmur:
Tuhan, karena Engkaulah aku menanggung cela, karena Engkaulah noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku bermohon pada waktu Engkau berkenan, Y Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia! Jabawlah aku, ya Tuhan, sebab baiklah kasih setia-Mu, berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar!.
Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali. Hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan. Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.
Bacaan Kedua – Roma 5:12-15
Upah dosa adalah maut. Dan berhadapan dengan maut itu, manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Dalam konteks ini, kasih dan karunia Allah bergema. Allah tidak membiarkan manusia jatuh dalam dosa, melainkan senantiasa memanggil manusia untuk hidup bersama-Nya. Begitu besarnya kasih karunia Allah sehingga Allah mengutus Yesus Kristus. Karena Adam, manusia jatuh dalam dosa dan masuk dalam maut, tetapi berkat Kristus manusia dapat berpartisipasi dan ikut ambil bagian kembali dalam rencana keselamatan Allah
“Karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam”
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:
Saudara-saudara, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.
Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.
Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL – Yohanes 15:26b.27a
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Roh kebenaran akan memberi kesaksian tentang daku, dan kamu pun harus memberi kesaksian pula, Sabda Tuhan.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Matius 10:26-33
Setiap murid Kristus dipanggil untuk mewartakan kebenaran Injil secara menyeluruh dan utuh. Resiko selalu ada dan akan terus ada. Para martir adalah bukti nyata: ada resiko ditangkap, dipenjara, disiksa, bahkan resiko dibunuh. Tetapi penderitaan karena mewartakan Injil adalah sebuah rahmat bahkan kematian tubuh aalah pintu menuju kebangkitan bersama Kristus. Tidak perlu takut akan resiko itu. Sikap yang tepat menghadapi setiap resiko yang timbul dari pewartaan Injil adalah menyerahkan semuanya kepada Allah jika kita berani mengakui Kristus, kita pun akan diakui-Nya di hadapan Bapa. Bukankah ini sudah cukup untuk kita?
“Janganlah kamu takut kepada mereka yang hanya dapat membunuh tubuh”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada kedua belas murid-Nya, “Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah.
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Kristus mengajarkan kepada kita agar tidak takut kepada mereka yang hanya dapat membunuh tubuh tetapi takut kepada Dia yang berkuasa membinasakan, baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Marilah kita dengan kerendahan hati memanjatkan doa-doa kepada Allah Bapa kita.
Bagi Gereja Kudus
Ya Bapa, terangilah selalu para pemimpin Gereja dengan Roh Kebijaksanaan-Mu dalam menghadapi segala tantangan-tantangan zaman yang penuh perubahan ini.
Marilah kita mohon, …
Tuhan, kami percaya kepada-Mu.
Bagi bangsa kita.
Ya Bapa, tuntunlah umat-Mu dalam ikut serta bertanggungjawab atas keadaan negara kami sehingga tetap memberi kesaksian atas nilai-nilai Injil dengan usaha menegakkan keadilan serta martabat manusia.
Marilah kita mohon, …
Tuhan, kami percaya kepada-Mu.
Bagi mereka yang sakit dan menderita, serta kaum miskin dan tertindas.
Ya Bapa, teguhkanlah iman, pengharapan dan kasih semua saudara kami yang mengalami nasib malang atau perlakuan yang kurang wajar sehingga mereka tetap setia dengan Sabda-Mu dalam memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan hidup mereka.
Marilah kita mohon, …
Tuhan, kami percaya kepada-Mu.
Bagi kita umat kristiani
Ya Bapa, persatukanlah kami dalam kasih persaudaraan sejati untuk saling bahu-membahu membangun Kerajaan Allah.
Marilah kita mohon, …
Tuhan, kami percaya kepada-Mu.
Tuhan dampingilah kami dalam perjalanan peziarahan menuju Kerajaan Kasih-Mu. Semoga kami tetap setia kepada-Mu dan hidup oleh karena Sabda kebenaran-u yang hadir dalam diri Kristus, sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa.
Amin
Doa Persembahan
Ya Allah, terimalah kurban silih dan pujian kami ini.
Semoga dayanya memurnikan kami, agar kami mempersembahkan kepada-Mu cinta bakti kami.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin
Antifon Komuni – Mazmur 145:15
Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau memberi mereka makanan pada waktunya.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur atas santapan suci ini.
Semoga berkat Sakramen Ekaristi yang telah kami sambut, kami menjadi semakin berani untuk mewartakan kebaikan dan kerahiman-Mu di mana pun kami berada,
hingga kami sendiri mengalami kerahiman-Mu yang abadi di surga.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami
Amin