Ekaristi Kamis 10 Mei 2018: HARI RAYA KENAIKAN TUHAN

Menghayati hidup dalam Ekaristi
Sumber setiap dinamisme, baik bagi perorangan, maupun bagi kelompok, adalah kebutuhan, keinginan, harapan akan perkembangan diri dan realisasinya yang utuh. Dalam setiap nilai yang didambakan manusia ialah mutlak, yang dapat memperkaya sepenuhnya. Di manakah itu akan terlaksana? Pada dasarnya dapat dibedakan tiga macam kelompok pandangan hidup: mereka yang menganggap dunia ini segalanya dan surga tidak ada; mereka yang menganggap dunia ini tidak ada artinya dan surga itu segalanya; dan mereka yang menganggap surga telah dimulai di dunia ini dalam cinta kasih.

Kata pengantar

Sebagai manusia Yesus Kristuslah yang pertama-tama naik ke surga dengan badan-Nya dan ikut serta dalam kemuliaan dan kekuasaan Bapa-Nya. tetapi bagi kita pun hari ini adalah hari kemenangan. Sebab bersama Kristus kita bangkit dan dengan kenaikan-Nya badan kita pun dimuliakan. Kini kita sudah ambil bagian dalam kekuatan yang melebihi maut. Karena Kristus kini meletakkan tugas-Nya pada bahu kita, maka pada pertemuan ini kita diajak memberi kesaksian atas Roh-Nya.

Seruan tobat

Tuhan Yesus Kristus,
Engkaulah manusia pertama yang naik ke surga dan ikut serta dalam
kemuliaan dan kekuasaan Bapa.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkau telah bangkit dan naik ke surga,
agar kami dapat ikut serta dalam kekuasaan
yang mengalahkan maut dan dosa.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkau jaminan, bahwa kami, Gereja-Mu,
akan mengikuti kemuliaan-Mu,
karena Engkau kepalanya, sudah mendahului
masuk ke surga.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa pembukaan

Marilah berdoa:
Allah Bapa Tuhan kami Yesus Kristus dan bapa kami pula,
Engkau telah mengangkat Putera-Mu
agar berada disamping-Mu.
Curahkanlah kini Roh-Nya kepada kami.
Berilah kami kekuatan agar dapat memberi kesaksian
kepada semua orang di seluruh dunia,
bahwa Engkau senantiasa beserta kami.

Bacaan I – Kisah Para Rasul 1:1-11
Pada permulaan Kisah para Rasul, yang dapat disebut “Injil Gereja Muda” dikatakan oleh Lukas, bagaimana Kristus mempercayakan kelanjutan tugas-Nya kepada murid-murid-Nya berdasarkan kekuatan Roh (1:3-8). Dengan maksud ganda ia membicarakan kenaikan itu (1:9-12). Pertama dari sudut persamaan Yesus dengan Allah, dengan menggambarkan “kemuliaan Yahwe” yang naik dari gunung Zaitun (Yeh 1:23; Kis 1:12) dan yang pada akhir jaman akan turun di tempat yang sama. Kemudian dari sudut janji tentang Roh Kudus, dengan menggambarkan kenaikan Elia (2Raj 2:9-15), yang rohnya pindah kepada Elisa, muridnya, setlah Elisa melihat gurunya naik ke surga. Dua interpretasi kenaikan itu menandaskan, bahwa perpisahan ini bukanlah titik akhir, melainkan harapan akan kembali-Nya.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:-11)

Mereka melihat Dia terangkat ke surga

Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Setelah penderitaan-Nya selesai, Ia menampakkan diri kepada mereka, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari, ketika makan bersama-sama dengan mereka, Yesus melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa yang telah kamu dengar daripada-Ku. Sebab — beginilah kata-Nya — “Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ, “Tuhan, pada masa inikah Engkau mau memulihkan kerajaan bagi Israel?” Jawab-Nya, “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, bahkan sampai ke ujung bumi.” Sesudah mengatakan demikian, terangkatlah Yesus disaksikan oleh murid-murid-Nya, sampai awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Yesus naik, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri menatap ke langit? Yesus yang terangkat ke surga meninggalkan kamu ini akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu lihat Dia naik ke surga.

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Ref. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.

Ayat. (Mzm 47:2-3.6-3.8-9; Ul:6)
1. Hai segala bangsa bertepuk tanganlah, Elu-elukan Allah dengan sorak sorai. Sebab Tuhan, yang maha tinggi adalah dahsyat. Raja agung atas seluruh bumi.
2. Allah telah naik diiringi soraksorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, kidungkanglah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur.
3. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran! Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.

Bacaan II – Efesus 1:17-23
Paulus memberi petunjuk untuk menafsirkan kenaikan Kristus dan kemuliaan-Nya di sisi Bapa, dari suatu prinsip iman. Kehadiran Kristus yang telah bangkit dan dimuliakan oleh Allah, kini mempunyai dimensi kekal dan kosmis, dan mengatasi saat dan tempat. Bagi kita menyebabkan hal itu tetap aktual dan memberi kekuatan yang umum. Paulus menulis tentang karya agung itu (1,3-14) untuk menghidupkan harapan kita akan warisan yang telah dijanjikan.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (1:17-23)

Allah mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya dalam surga.

Saudara-saudara, kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mahamulia, aku memohon supaya Ia memberi Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar, supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya; yaitu betapa kaya kemuliaan yang dijanjikan-Nya untuk diwarisi oleh orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasanya bagi kita yang percaya. Kekuatan itu sesuai dengan daya kekuatan Allah , yang bekerja dalam Kristus, yakni kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan Allah dalam surga. Di situ Kristus jauh lebih tinggi dari segala pemerintahan dan penguasa, kekuasaan, dan kerajaan serta tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini melainkan juga di dunia yang akan datang. Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan Allah kepada jemaat sebagai kepala dari segala yang ada. Jemaat itulah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Diri-Nya, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil,

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Pergilah dan ajarlah semua bangsa, sabda Tuhan, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman. (Mat 28:19.20)

Bacaan Injil – Markus 16:15-20
Injil Markus aslinya ditutup dengan ceritera, bagaimana para wanita melarikan diri, ketika mendengar bahwa Yesus telah bangkit. Ayat 9 sampai dengan 20 baru kemudian ditambahkan oleh seseorang yang tidak dikenal. Tetapi apa yang dilaporkan tentang tradisi primitif tidak kurang kebenarannya. diceritakan di situ tentang tiga penampakan Yesus secara berturut-turut: kepada Maria Magdalena, kepada pejalan ke Emaus, dan akhirnya kepada ke sebelas murid, yang tidak mempercayai kedua penampakan sebelumnya. Kristus menyatakan, apa yang menjadi tugas perutusan Gereja, ialah mewartakan Injil kepada semua orang dan membaptis mereka. Atas perutusan itu kita dapat menjawab dengan mengimani Dia yang telah memberikan kuasa-Nya kepada semua pengikut-Nya. Kenaikan-nya ke surga yang disaksikan oleh para rasul, menunjukkan kemuliaan surgawi-Nya di sisi Bapa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)
Pergi ke seluruh dunia, beritakanlah Injil.

Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Doa Umat

Yesus yang telah mengalami kelemahan kita, telah naik ke surga. Maka marilah kita panjatkan doa dengan perantaraan-Nya kepada Bapa:

P Bagi Sri Paus dan para Uskup:
agar mereka dicurahi Roh Kudus, sehingga dengan giat, semangat dan mantap membangun Gereja untuk masa depan.

P Bagi para pemimpin bangsa-bangsa:
agar mereka benar-benar melayani keadilan dan membantu rakyat memperkembangkan diri mereka.

P Bagi kita di sini:
agar kita, yang berharap pada suatu waktu akan mencapai kemuliaan bersama Kristus, melaksanakan tugas kita di dunia dewasa ini dengan tabah dan penuh percaya.

Allah Bapa kami, melalui Yesus Putera-Mu kami diberi kesempatan menghadap takhta rahmat-Mu. Perkenankanlah kami melihat kebaikan-Mu dan pada suatu waktu ikut serta di dalam kemuliaan Putera-Mu, sebab Ia telah mendahului kami memasuki hidup kekal di sisi-Mu

Doa Persembahan

Bapa yang mahapengasih,
semoga roti dan anggur yang kami persembahkan
dan kami mohonkan berkat-Mu ini,
menjadi tanda hubungan kami dengan Dikau dan sesama kami. Demi Kristus, …

Doa Penutup

Marilah Berdoa:
Allah Bapa kami mahapenyayang,
kami telah merayakan kenaikan Putera-Mu
yang Kauterima dalam kemuliaan abadi.
Di dunia ini Ia telah membuka jalan bagi kami.
Semoga kami dapat mengikuti-Nya
dan pada suatu saat memandang Engkau sewajarnya.

Menghayati Ekaristi dalam hidup

Adakah kita di pihak mereka yang menganggap surga telah dimulai di dunia ini dalam cinta kasih? Ya, bila kita menangkap ajaran Kristus dan arti kemuliaan-Nya. Bukanlah maksud-Nya untuk menarik kita dari tugas-tugas di dunia, dan menyesuaikan kita dengan harapan akan mendapat pahala surgawi atas kegagalan kita. Asal kita bekerja sama dengan Kristus, yang aktif berkarya dalam Gereja, maka kini pun kita menghayati hidup cinta kasih. Untuk perkembangan insani kita sendiri kita hanya dapat mengharapkan agar harapan-harapan kita diisi oleh kepenuhan Kristus (Ef 1:23)

Tinggalkan Balasan