Ekaristi Kamis 28 Juni 2018 : Santo Ireneus (uskup dan martir, 130-202)
Ireneus adalah seorang Yunani yang dilahirkan antara tahun 120-140. Ia beroleh kesempatan istimewa menjadi murid St Polikarpus, yang adalah murid St Yohanes Rasul. Suatu ketika Ireneus mengatakan kepada seorang teman, “Aku mendengarkan pengajaran St Polikarpus dengan amat seksama. Aku menuliskan setiap tindakan maupun perkataannya, bukan di atas kertas, melainkan dalam hatiku.”
Setelah ditahbiskan menjadi seorang imam, Ireneus diutus ke Lyons di Perancis. Di kota inilah Uskup St Pothinius wafat sebagai martir bersama dengan banyak kudus lainnya. Ireneus tidak wafat sebagai martir pada waktu itu sebab ia diminta oleh rekan-rekan para imam untuk menyampaikan suatu pesan penting dari mereka kepada paus di Roma. Dalam surat itu, mereka menyebut Ireneus sebagai seorang yang penuh semangat iman.
Ketika Ireneus kembali untuk menjadi Uskup Lyons, masa penganiayaan telah berakhir. Namun demikian, muncul suatu bahaya lain, yaitu bidaah yang disebut Gnostisisme. Ajaran sesat ini memikat sebagian orang dengan janji-janji untuk mengajarkan misteri-misteri rahasia. Ireneus mempelajari dengan seksama segala hal mengenai ajaran sesat ini dan kemudian dalam lima jilid buku membuktikan betapa keliru ajaran tersebut. Ireneus menulis dengan santun, sebab ia ingin memenangkan sebanyak mungkin orang bagi Yesus. Walau begitu, terkadang kata-katanya keras, seperti kala ia mengatakan, “Begitu orang terpikat oleh Gnostik, ia menjadi besar kepala oleh kesombongan dan merasa diri penting. Ia memiliki kebanggaan seekor ayam jantan yang berkoar-koar.” Buku-buku St Ireneus dibaca banyak orang. Segera saja ajaran sesat itu pun mulai musnah. St Ireneus wafat sekitar tahun 202. Banyak orang percaya bahwa ia wafat sebagai martir.
“Adalah lebih baik serta jauh lebih berguna menjadi seorang yang sederhana dan kurang terpelajar namun akrab dengan Tuhan melalui tindakan belas kasih daripada tampak bijaksana dan cakap namun menghujat sang Tuan-nya.” ~ St Ireneus
Antifon Pembukaan
Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin,
dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.
Kata Pengantar
Sebuah Gereja kecil yang berkembang ke seluruh dunia luas memerlukan suatu oraganisasi, suatu basis, suatu kesatuan, agar dapat bertahan dan kembali ke situ lagi menghadapi kesulitan. Ireneus, uskup Lyon, Perancis, telah berusaha sekuat tenaga. Berkali-kali ia menjadi perantara di dalam krisis-krisis Gereja Muda atau harus membelanya terhadap bidaah dari luar. Berkat kecerdasan otak, keluasan pandangan dan terutama imannya yang mendalam ia telah berjasa pada tahun-tahun permulaan Gereja.
Doa Pembukaan
Marilah berdoa
Allah Bapa, pkok damai sejati, berkat bantuan-Mu Santo Ireneus berhasil mempertahankan ajaran yang benar dan meneguhkan damai bagi Gereja. Semoga karena pertolongannya kami dikuatkan dalam iman dan cinta kasih, sehingga selalu memperhatikan kesatuan dan memajukan kerukunan. Demi Yesus Kristus, …
Bacaan I – II Raja-Raja 24:8-17
Pembangunan yang dilaksanakan Raja Yoyakhin tidak bertahan lama. Seperti para raja sebelumnya ia mengkhianati perjanjian. Maka Tuhan tidak lagi merintangi kedatangan bala tentara Babilonia dan semua perwira diangkut ke tempat pembuangan.
Raja Yoyakhin beserta semua para penguasa diangkut
sebagai orang buangan ke Babel.
Pembacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja:
Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta, puteri Elnatan, dari Yerusalem. Yoyakhin melakukan yang jahat di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan ayahnya.
Pada waktu itu majulah tentara Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem, dan kota itu terkepung. Nebukadnezar sendiri datang menyerang sementara orang-orangnya mengepung kota itu. Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja ia sendiri, ibunya, perwira-perwiranya, para pembesar dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap Yoyakhin pada tahun yang kedelapan pemerintahannya.
Seluruh isi rumah Tuhan dan isi istana raja dikeluarkannya; dikeratnya pula emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait Tuhan seperti yang telah disabdakan Tuhan. Seluruh penduduk Yerusalem diangkutnya ke pembuangan; semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa: sepuluh ribu tawanan; juga semua tukang dan pandai besi. Tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri. Nebukadnezar mengangkut Yoyakhin ke pembuangan di Babel: juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya, dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke Babel. Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya; sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke Babel.
Kemudian raja Babel mengangkat paman Yoyakhin, yang bernama Matanya, menjadi raja menggantikan Yoyakhin, dan menukar namanya menjadi Zedekia.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mazmur 79:1-2.3-5.8.9
Refren: Demi kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan, bebaskanlah kami.
Mazmur:
Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke tanah milik-Mu,
menajiskan bait kudus-Mu,
dan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing.
Mereka memberikan mayat hamba-hamba-Mu
kepada burung-burung di udara untuk dimakan;
daging orang-orang yang Kaukasihi
mereka berikan kepada binatang-binatang liar di bumi.
Mereka menumpahkan darah orang-orang itu seperti air
sekeliling Yerusalem,
dan tidak ada yang menguburkan.
Kami menjadi celaan tetangga,
olok-olok dan cemoohan orang sekitar.
Berapa lama lagi, ya Tuhan, Engkau murka terus-menerus?
Berapa lama lagi cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api?
Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang!
Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami,
sebab sudah sangat lemahlah kami.
Demi kemuliaan nama-Mu,
tolonglah kami, ya Allah penyelamat!
Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami
oleh karena nama-Mu!
BAIT PENGANTAR INJIL – Yoh 14:23
S: Alleluya.
U: Alleluya.
S: Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku.
Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Matius 7:21-29
Yesus menutup sabda-Nya di gunung dengan pesan agar bersikap waspada terhadap kemunafikan. Iman akan Kristus, kegiatan bermacam-macam atas nama-Nya takkan berguna, jika kita menipu Tuhan dalam tingkah laku kita. Cara yang terbaik untuk mendengarkan sabda-Nya ialah melaksanakan sabda itu.
Rumah yang didirikan di atas wadas
dan rumah yang didirikan di atas pasir.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan: akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga?’ Pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata, ‘Aku tidak pernah mengenal kalian! Enyahlah daripada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!’”
Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh, sebab didirikan di atas wadas.
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga robohlah rumah itu, dan hebatlah kerusakannya.”
Setelah Yesus mengakhiri perkataan-Nya ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, bukan seperti ahli-ahli Taurat mereka.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa, benteng kekuatan kami,
persembahan ini kami unjukkan dengan gembira untuk memuji Engkau pada peringatan Santo Ireneus, uskup-Mu. Semoga kami cinta akan kebenaran, tetap setia pada iman Gereja yang utuh, dan senantiasa berpegang teguh pada-Mu.
Demi Kristus, …
Antifon Komuni Yoh 1:10
Aku datang supaya mereka memiliki hidup,
bahkan hidup yang berlimpah-limpah.
Doa Penutup
Marilah berdoa
Allah Bapa, pencinta damai,
sudilah kiranya memperkuat iman kami dengan sakramen kudus ini. Santo Ireneus telah mencapai kemuliaan, karena berpegang teguh pada iman sampai mati. Semoga kami pun setia dalam iman sehingga memperoleh keselamatan.
Demi Kristus, …