Ekaristi KAMIS BIASA VII, 28 Februari 2019

Antifon Pembukaan – Yesus bin Sirakh 5:7

 Jangan menunda-nunda untuk bertobat kepada Tuhan,
jangan Kautangguhkan dari hari ke hari.
Sebab tiba-tiba saja meletuslah murka Tuhan,
dan engkau binasa pada saat hukuman.

Pengantar

Memahami kelemahan orang lain tidak mudah, apalagi mengakui kelemahan sendiri. Kalau kita mau membenarkan kelemahan kita dengan dalih ‘Tuhan maharahim’ itu berbahaya. Sebab dosa kita menimpa Kristus. Maka Ia menuntut agar kita secara radikal membasmi dosa dan tidak berkompromi.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa mahakudus,
Engkau mendamaikan dan merukunkan kami
bila kami berselisih.
Semoga kami Kauberi keberanian
kembali bertobat kepada-Mu lagi,
setiap kali kami sampai menjauhkan diri dari-Mu.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan I – Yesus bin Sirakh 5:1-10
Siapa pun harus mau menyadari bahwa ada kalanya kita lemah dan setiap kali harus memulai lagi. Memang sering kita terlalu mudah mencari alasan untuk menutupi kelemahan kita. Salah satu yang disebutkan di sini ialah kerahiman Allah. Memang Allah maharahim, tetapi itu tidak berarti kita boleh bermalas-malas.

Jangan menunda-nunda untuk bertobat kepada Tuhan.

Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:
Jangan mengandalkan kekayaanmu, dan jangan berkata, “Ini cukup bagiku.” Hati dan kekuatanmu jangan kauturuti untuk berlaku sesuai dengan hawa nafsumu. Jangan berkata, “Siapa berkuasa atas diriku?” Camkanlah, Tuhan akan menghukum engkau dengan keras.

Jangan berkata, “Betul aku sudah berdosa, tetapi apakah yang menimpa diriku sebab Tuhan panjang hati!” Jangan menyangka pengampunan terjamin, sehingga engkau boleh menimbun dosa demi dosa.

Jangan berkata, “Belas kasihan Tuhan memang besar. Dosaku yang banyak ini pasti diampuni-Nya.” Sebab belas kasihan memang ada pada Tuhan tetapi kemurkaan pun ada pada-Nya, dan geram-Nya turun atas orang jahat.

Jangan menunda-nunda untuk bertobat kepada Tuhan, jangan kautangguhkan dari hari ke hari. Sebab tiba-tiba saja meletuslah kemurkaan Tuhan, dan engkau binasa pada saat hukuman.

Jangan percaya pada harta benda yang diperoleh dengan tidak adil, sebab pada hari sial takkan berguna sedikit pun.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mazmur 1:1-2.3.4.6

Refren: Berbahagialah orang yang mengandalkan Tuhan.

Mazmur:
 Berbahagialah orang
yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh;
tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan,
dan siang malam merenungkannya.

 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buah pada musimnya,
dan tak pernah layu;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.

 Bukan demikianlah orang-orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiup angin.
Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

BAIT PENGANTAR INJIL 1 Tes 2:13

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia,
melainkan sebagai sabda Allah.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Markus 9:41-50
Barangsiapa menolong sesama demi cinta kasih, menolong Kristus. Namun, yang berbuat jahat terhadap sesama, juga berbuat jahat terhadap Kristus. Barangsiapa membuat batu sandungan dan mengajak berbuat jahat, harus menyingkirkan batu itu dari hidupnya, meski harus mengorbankan mata atau tangannya.

Lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk dalam kehidupan,
daripada dengan kedua belah tangan masuk dalam api yang tak terpadamkan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa memberi kalian minum air secangkir oleh karena kalian adalah pengikut Kristus, ia tak akan kehilangan ganjarannya.

Barangsiapa menyesatkan salah seorang dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.

Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk dalam kehidupan, daripada dengan utuh kedua belah tangan masuk dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan. Dan jika kaki menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan kaki timpang masuk ke dalam hidup, daripada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam kerajaan Allah dengan bermata satu daripada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tak pernah padam.

Sebab setiap orang akan digarami dengan api. Garam itu memang baik! Tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kalian akan mengasinkannya? Hendaklah kalian selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai seorang dengan yang lain.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persiapan

Allah Bapa maha pengasih,
semoga kami semakin berkembang dalam cinta kasih.
Berilah kami sabda-Mu, sebab kini kami
mempersembahkan roti anggur kepada-Mu
sebagai ucapan syukur kami.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

Antifon Komuni – Mazmur 1:2

 Berbahagialah orang yang suka akan hukum Tuhan,
dan siang malam merenungkannya.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa Raja mahamulia,
kami telah Kauanugerahi rezeki.
Semoga kami dapat hidup rukun
serta menjunjung tinggi kerajaan-Mu
melebihi segala sesuatu.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

Tinggalkan Balasan