Ekaristi Minggu, 3 Juni 2018 Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

Menghayati Ekaristi dalam hidup
Kebersamaan yang mau diperkembangkan oleh Kristus di antar umat manusia, membawa mereka kepada inti kehidupan mereka. Sebab kebersamaan itu berakar pada darah-Nya dan selalu mengajak orang untuk menjalin hubungan dengan orang lain, bahkan bila perlu dengan pengorbanan. Ekaristi yang oleh Gereja dianggap sebagai sakramen yang terluhur, sakramen mahakudus, bagi masyarakat pengikut Kristus merupakan suatu kenangan hidup akan pengorbanan diri Kristus yang total. Jeritan yang melengking dari darah yang ditumpahkan bagi kita itu bukanlah jeritan balas dendam, melainkan terutama jeritan untuk mengampuni, agar semua orang bersatu dan hidup.

Antifon Pembuka (Mzm 80:17)

Umat-Mu Kauberi makan sari gandum dan Kaupuaskan dengan madu kuat.

Kata Pengantar

Pada perjamuan malam terakhir Yesus bersabda, “Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku”. Sejak saat itu, setiap setiap kali kita merayakan Ekaristi, kita mengenangkan Kristus yang memberikan hidup-Nya bagi keselamatan kita. Bila kita makan tubuh-Nya dan minum darah-Nya, kita ikut serta dalam hidup, wafat dan kebangkitan-Nya. Karena roti itu satu, maka kita bersama-sama merupakan satu tubuh. Dengan makan roti kehidupan dan minum darah keselamatan, kita kenangkan dengan rasa syukur, bahwa Yesus telah mengorbankan diri-Nya seutuhnya bagi kita dan kini hidup dalam kemuliaan di sisi Bapa serta tetap menjadi pangantara kita. Semoga pertemuan kita bersama Yesus ditandai pula oleh cinta kasih.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus,
Engkau menghendaki kami selalu mengenangkan Dikau dengan merayakan ekaristi.
Tuhan, kasihanilah kami

Engkau menghendaki kami ikut serta dalam hidup, wafat dan kebangkitan-Mu dengan makan tubuh-Mu dan minum darah-Mu.
Kristus, kasihanilah kami

Engkau menghendaki kami bersatu dengan Dikau dan bersatu pula satu sama lain dengan makan roti kehidupan dan minum darah keselamaan yang satu dan sama.
Tuhan, kasihanilah kami

Doa Pembukaan

Marilah berdoa
Allah Bapa maha pengasih dan penyayang, bagi mereka yang Kausayangi tiada yang libh membahagiakan selain kehadiran-Mu. Putera-Mu telah menganugerahi tubuh dan darah-Nya sebagai tanda agung Perjanjian Baru. Semoga peringatan mulia akan sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya tetap terlukis hidup-hidup dalam angan-angan kami pada waktu kami mengelilingi meja altar-Mu serta ikut serta dalam perjamuan-Mu. Demi Kristus, …

Bacaan dari Kitab Keluaran (24:3-8)
Penggunaan darah dalam upacara perjanjian mau menunjukkan, bahwa perjanjian itu suatu hubungan kehidupan yang telah diikat oleh pihak-pihak yang berjanji. Dalam bacaan ini kehadiran ilahi dilambangkan dengan altar. Bahwa altar dan rakyat diperciki darah maksudnya menunjukkan sekarang Tuhan dan umat itu satu. Israel kini masuk ke dalam keluarga Allah. Dan umat dapat mengandalkan perlindungan Tuhan, asal menghormati kehendak-Nya. Dengan demikian perjanjian memperoleh arti yang sebenarnya. Para nabi masih akan memperkembangkan lebih lanjut dan akan memperlihatkan bahwa perjanjian itu adalah ikatan cinta kasih.

“Inilah darah perjanjian yang diadakan Tuhan dengan kamu”

Pembacaan dari Kitab Keluaran:

Pada waktu itu datanglah Musa dan memberitahukan kepada umat segala sabda dan keputusan Tuhan. Maka seluruh umat menjawab serentak, “Semua sabda yang telah diucapkan Tuhan itu, akan kami laksanakan!” Musa lalu menuliskan segala sabda Tuhan itu. Keesokan harinya, pagi-pagi, didirikannya mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel. Kemudian disuruhnyalah orang-orang muda dari bangsa Israel mempersembahkan kurban bakaran dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai kurban keselamatan kepada Tuhan. Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, lalu ditaruhnya ke dalam pasu; sebagian lagi dari darah itu disiramkannya pada mezbah itu. Lalu diambilnya kitab perjanjian itu dan dibacakannya, dan bangsa itu mendengarkan. Lalu mereka berkata, “Segala firman Tuhan akan kami laksanakan dan kami taati!” Kemudian Musa mengambil darah itu dan memercikkannya kepada bangsa itu seraya berkata, “Inilah darah perjanjian yang diikat Tuhan dengan kamu, berdasarkan segala firman ini.”

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan,

Ref. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu, Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.

Ayat. (Mzm 116:12-13.15.16b-18; Ul: lh. 1Kor 10: lh.16)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan, segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan, kematian semua orang yang dikasihi-Nya, Ya Tuhan, aku hamba-Mu, aku hamba-Mu, anak sahaya-Mu, Engkau telah melepaskan belengguku.
3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Bacaan dari Surat kepada orang Ibrani (9:11-15)
Setiap tahun pada hari pepulih imam agung memasuki ruang terkudus kenisah untuk memerciki singgasana Allah yang hadir, tetapi tak tampak, dengan darah binatang-binatang korban. Di dalam Perjanjian Baru upacara pepulih itu dilaksanakan di sekita tubuh Yesus, yang telah wafat terbunuh di kayu salib. Sekaligus ia merupakan korban, altar dan Imam Agungnya. Perjanjian Baru ditandatangani dengan darah-Nya yang ditumpahkan bagi kita.

“Darah Kristus akan menguduskan hati nurani kita”

Pembacaan dari surat kepada umat Ibrani:

Saudara-saudara, Kristus telah datang sebagai Imam Agung demi kesejahteraan masa yang akan datang; Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan lebih sempurna, yang bukan buatan tangan manusia, artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat pelunasan yang kekal. Sebab, jika darah domba dan lembu jantan dan percikan abu lembu muda mampu menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang atas dorongan Roh Abadi telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tidak bercacat; betapa darah ini akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Karena itu Kristus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Akulah roti hidup yang turun dari surga; siapa yang makan roti ini akan hidup selama-lamanya
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Markus 14:12-16.22-26
Perjamuan malam terakhir bagi Markus berarti pelaksanaan suatu nubuat. Yesus menubuatkan wafat-Nya yang mendekat, seperti para nabi dahulu menubuatkan kejadian-kejadian yang akan datang. Dan karena Ia sendiri Sabda Allah yang berkata dan berkarya, maka Ia telah melakukan yang dinubuatkan. Dengan mengedarkan piala untuk diminum, Ia telah mendahului memberikan hidup-Nya dan mengingatkan akan Perjanjian Baru yang akan terlaksana dengan penumpahan darah-Nya. Sehubungan dengan Perjamuan malam terakhir dan sebagai hasilnya, maka perayaan ekaristi kita mengikutsertakan kita dalam seluruh misteri Kristus sampai Ia datang kembali.

“Inilah tubuh-Ku. Inilah dara-Ku”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada hari pertama Hari Raya Roti-Tidak-Beragi, ketika orang menyembelih domba Paskah, murid-murid berkata kepada Yesus, “Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?” Lalu Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, “Pergilah ke kota! Di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia, dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Guru berpesan, ‘Di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama dengan murid-murid-Ku? Lalu orang itu akan menunjukkan kepadamu sebuah ruangan yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!’” Maka berangkatlah kedua murid itu. Setibanya di kota, mereka dapati semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, membagi-bagi roti itu lalu memberikannya kepada para murid, seraya berkata “Ambillah, inilah Tubuh-Ku!” Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur, lalu memberikannya kepada para murid, dan mereka semua minum dari cawan itu. Dan Yesus berkata kepada mereka, “Inilah Darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak lagi akan minum hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya yang baru, yaitu dalam Kerajaan Allah.” Sesudah menyanyikan lagu pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.

Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Doa Umat

Allah menyediakan rezeki bagi kita, dan selalu menyapa serta memperhatikan kita masing-masing. maka, marilah kita berdoa kepada Allah di surga.

Bagi seluruh kaum beriman.
Ya Bapa, semoga perjamuan Ekaristi yang setiap kali kami rayakan, memberi kekuatan nyata kepada umat-Mu untuk meningkatkan pengabdian kepada-Mu serta sesama.
Marilah kita mohon, …
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Bagi keadilan dan kerukunan.
Ya Bapa, semoga semua orang yang berkumpul di sekeliling altar ini seturut kemampuannya giat mengusahakan keadilan dan kerukunan di tengah-tengah masyarakat.
Marilah kita mohon, …
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Bagi sanak saudara yang sedang menghadap ajal.
Ya Bapa, semoga sanak saudara kami yang sedang menghadapi ajalnya, masih Kauperkenankan menyambut Tuhan Kristus sebagai bekal serta jaminan kebangkitan.
Marilah kita mohon, …
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Bagi kita semua.
Ya Bapa, semoga kami semakin mencintai Ekaristi, tekun mengikuti Perayaan Ekaristi sepenuh hati, dan rajin menghayati doa-doa devosi Ekaristi bagi kekuatan kami untuk berbuat baik dan hidup suci.
Marilah kita mohon, …
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Allah Bapa Yang Mahakudus, inilah roti dan anggur, sari gandum dan sari buah anggur, satu-satunya persembahan Gereja-Mu. Kami mohon semoga karenanya kami rukun dan bersatu. Berikanlah kepada kami, damai dan suka cita-Mu. Demi Kristus Tuhan kami.
Amin

Doa Persiapan Persembahan

Allah Bapa, sumber kedamaian sejati, anugerahilah Gereja-Mu persatuan dan kedamaian, yang dilambangkan oleh persembahan yang kami hunjukkan ini. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Antifon Komuni — Yoh 6:56

Barangsiapa makan tubuh-Ku dan minum darah-Ku tinggal dalam Aku dan Aku dalam dia.

Doa Penutup

Allah Bapa kami maha pengasih dan penyayang, kami bersyukur sepenuh hati kepada-Mu, karena telah Kauanugerahi tubuh dan darah Putera-Mu. Kami mohon, ajarlah kami memahami dan menghayati, bahwa Engkau mau tetap hadir di tengah-tengah kami serta senantiasa mendampingin kami, sehingga apa yang kami lakukan untuk mengenangkan Dikau menjadi titik permulaan perjamuan abadi. Demi Kristus, …

Tinggalkan Balasan