Ekaristi: MINGGU BIASA II/B, 14 Januari 2018
Menghayati hidup dalam Ekaristi
Kemajuan teknik dan industri dewasa ini sangat pesat, dan hasilnya sangat menakjubkan. Tetapi kemajuan itu tercapai berkat ketekunan para penyelidik ilmiah, yang mengabdikan diri sepanjang hidupnya untuk bidang itu. Nampaknya karya mereka itu tidak berguna dan hasilnya tak secara tampak pula. Namun dengan kesabaran dan ketekunan mereka melakukan tugas mereka tanpa dilihat oleh masyarakat umum apa hasilnya. Mereka bekerja sama satu sama lain karena saling tergantung antara yang satu dengan yang lain. Mereka sadar, bahwa hanya dengan kerja keras dan ketekunan mereka dapat menguasai teknik itu. Mungkin seluruh hidupnya diabdikan pada pelajaran dan penyelidikan. Tetapi apa artinya itu bagi mereka? Hasil nyata karya mereka adalah penyelidikan itu sendiri.
Menghayati Ekaristi dalam hidup
Zaman kita ini ditandai oleh perlombaan produksi. Terpengaruh oleh suasana itu maka banyak kaum beriman bertanya-tanya: apa gunanya beriman? Bagaimana mereka masih yakin akan keselamatan kita, bila iman itu digrogoti oleh zaman modern ini? Karena mengira telah cukup yang dimilikinya, maka mereka tidak lagi mencari. Mestinya mereka itu tergila-gila oleh iman yang dinamis dan terus mencari. Sebab orang yang beriman sungguh-sungguh tetap akan mencari arti kehidupannya dan sejarahnya. Dan itu tiada lain adalah Yesus Kristus
Antifon Pembukaan –Mazmur 66:4
Seluruh bumi hendaknya sujud menyembah Dikau, ya Allah, dan bermazmur bagi-Mu, meluhurkan nama-Mu, ya Allah Mahatinggi.
Pengantar
Karya keselamatan Allah harus tetap berlangsung tidak hanya pada sekarang, tetapi juga masa yang akan datang. Untuk kepentingan inilah, Gereja membutuhkan orang-orang yang ambil bagian dalam karya perutusan in. Bacaan hari ini ini menggambarkan panggilan orang-orang yang dipilih oleh Allah untuk ambil bagian dalam karya Allah. Tokoh dalam Perjanjian Lama adalah Samuel, dan tokoh dalam Perjanjian Baru (Injil) adalah murid-murid Yesus. Pada masa sekarang, panggilan secara personal ini pun tetap diberikan oleh Allah dalam Gereja bagi mereka yang terpanggil dalam pelayanan khusus. Namun, setiap pribadi yang sudah dibaptis juga diajak untuk ambil bagian dalam mewartakan karya keselamatan Allah pada zamannya.
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah yang mewartakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat dan agar kami bertobat serta percaya kepada Injil-Mu.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkau telah memanggil murid-murid-Mu untuk dijadikan pemukat manusia bagi kerajaan-Mu.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkau membimbing kami melalui pertobatan dan pengorbanan di jalan menuju keselamatan.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Yang Mahakuasa dan kekal, Engkau mengatur segala yang di langit dan di bumi. Dengarkanlah dengan rela permohonan-permohonan umat-Mu dan berilah damai-Mu bagi kami pada zaman ini. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan Pertama – 1Sam 3:3b-10.19
Kisah panggilan Samuel mau menekankan nilai pengabdian, dan bukan nilai sejarahnya. Disebutkan di sini ciri-ciri panggilan seorang nabi: kesediaan untuk mematuhi Tuhan yang telah memilihnya; kemiskinan batin yang tak memiliki apa-apa, tetapi siap sedia menerima segalanya; semangat mencari Tuhan yang mendekati; setia akan perutusan betapapun sulit dan beratnya; hadir di mana-mana dan selalu membantu.
“Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.”
Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel:
Pada hari itu Samuel telah tidur di dalam Bait Suci Tuhan, tempat tabut Allah. Lalu Tuhan memanggil, “Samuel! Samuel!” Samuel menjawab, “Ya, Bapa.” Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Samuel pergi dan tidur lagi. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil, anakku. Tidurlah kembali.” Waktu itu Samuel belum mengenal Tuhan. Firman Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel, “Pergilah tidur, dan apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana, dan memanggil seperti yang sudah-sudah, “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Samuel makin bertambah besar, dan Tuhan menyertai dia. Tidak ada satu pun dari firman Tuhan itu yang dibiarkan-Nya gugur.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mzm 40.2.4ab.7-8a.8b-9.10
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu.
Mazmur:
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang!”
3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku. Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
4. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan
Bacaan Kedua – 1Kor 6:13c-15a.17-20
Kemerosotan moral umat Korintus mendorong Paulus untuk menulis surat ini. Paulus memberikan contoh moral pengikut Kristus yang sejati dan berlaku sepanjang zaman. Kepada mereka dijanjikan tubuh mereka akan bangkit, sebab sudah menjadi milik Tuhan yang telah bangkit, menjadi anggot Tubuh-Nya, yaitu Gereja dan menjadi pula tempat kedamaian Roh Kudus. Di situlah letak keunggulan tubuh insani. Penyalahgunaan tubuh insani adalah sesuatu yang serius, sebab melanggar penyerahan dirinya kepada Tuhan, yang telah menjadi pemiliknya.
“Tubuhmu adalah bait Roh Kudus.”
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh. Allah yang membangkitkan Tuhan Yesus akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya. Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, yaitu Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli, dan harganya telah dibayar lunas! Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL – Yoh 1:14:12b
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Kami telah menemukan Mesias, yaitu Kristus. Ia mendatangkan kasih karunia dan kebenaran.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Yohanes 1:35-42
Yohanes Pembaptis menunjukkan Kristus kepada Andreas dan temannya. Mereka berpindah dari Perjanjian Lama ke Perjanjian Baru. Gereja yang akan datang mulai tampak pada diri Petrus. Murid-murid terpilih itu berkat hubungannya dengan Perjanjian Lama telah siap mengadakan kontak pribadi dengan Kristus sejak pertemuan pertama. Melalui kesaksian beberapa murid pertama itu, Yohanes mau mengajak umat untuk menjadi murid-murid Kristus pula. Namun, hal itu baru dapat terjadi jika mereka mencari Dia, bertemu dengan Dia, dan menemukan Dia serta selanjutnya mengadakan hubungan tetap dengan Dia.
“Mereka datang dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Sekali peristiwa Yohanes berdiri di tempat ia membaptis orang di Sungai Yordan bersama dengan dua orang muridnya. Ketika melihat Yesus lewat, Yohanes berkata, “Lihatlah Anak domba Allah!” Mendengar apa yang dikatakan Yohanes, kedua murid itu pergi mengikuti Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Melihat bahwa mereka mengikuti Dia, Yesus lalu berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya, “Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?” Yesus berkata kepada mereka, “Marilah, dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang, dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia. Waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari kedua murid yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).” Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata, “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Kristus mengundang para murid-Nya untuk tinggal bersama-sama dengan-Nya. Kita pun diundang untuk tinggal bersama-Nya dan turut serta mewartakan Kerajaan Allah. Marilah kita panjatkan doa-doa kita sebagai murid-murid-Nya kepada Bapa.
Bagi para pemimpin dan petugas Gereja.
Allah Bapa Mahakasih, bimbinglah, dampingilah selalu para pemimpin dan petugas Gereja-Mua dalam panggilan dan tugas perutusan mereka.
Semoga mereka selalu memiliki semangat melayani, dan teguh berjuang sebagai saksi Injil-Mu demi keselamatan kami.
Bagi para pemimpin masyarakat kita.
Allah Bapa Mahabijaksana, terangilah para pembimbing masyarakat kami dengan terang Roh Kudus-Mu.
Semoga mereka selalu menjaga suana hidup yang sehat dan wajar serta membuka kesempatan berkembang bagi semua orang.
Bagi para penderita.
Allah Bapa Mahabaik, berkatilah dan teguhkanlah pengharapan, iman, serta kasih mereka yang menderita.
Semoga melalui penderitaan yang sedang dialami, mereka mampu mempersatukan dengan penderitaan Kristus dan tetap berjuang mencari jalan keluar dan kesembuhan.
Bagi kaum muda di antara kita
Allah Bapa Mahasetia, teguhkanlah iman kaum muda kami dan kobarkanlah pengharapan mereka.
Semoga mereka berani menanggapi panggilan-Mu dan bersedia mengikuti Kristus dalam mewartakan Kerajaan Kasih.
Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau selalu mengajak kami untuk berani meninggalkan kepentingan kami sendiri dan mengabdi di dalam kerajaan-Mu. Berilah kami kekuatan untuk menanggapi panggilan-Mu dan menjadi pengikut Kristus yang sejati. Sebab, Dialah tuhan dan Pengantara kami.
Amin
Doa Persembahan
Allah Bapa kami, terimalah persembahan kami ini dan persatukanlah dengan kurban Kristus, Sang Anak Domba yang sejati, agar mendatangkan rahmat serta damai sejahtera bagi kami. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami.
Amin
Antifon Komuni – Mazmur 23:5
Engkau menyediakan hidangan di hadapanku, pialaku penuh melimpah.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Ya Allah, curahkanlah Roh cinta kasih-Mu kepada kami. Semoga kami yang telah Engkau kenyangkan dengan satu roti kehidupan, Engkau jadikan sehati di dalam satu cinta Ilahi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Amin