Ekaristi MINGGU BIASA X/B, 10 Juni 2018
Menghayati hidup dalam Ekaristi
Para ahli Taurat secara membabi buta menunjukkan penolakan mereka terhadap Yesus dengan mengatakan: “Ia kerasukan Beelzebul” dan “Dengan penghulu setan Ia mengusir setan”. Terkadang, penolakan terhadap seseorang dapat memunculkan sikap, perbuatan dan kalimat-kalimat yang tidak memiliki dasar kebenaran. Di hadapan situasi demikian, Tuhan mengajarkan murid-murid-Nya tentang persekutuan: kerajaan yang dibangun di atas bumi tidak akan goyah dan tidak akan kehilangan kebajikannya bila mereka tetap bersatu.
Marilah kita memeriksa batin kita dan mengatakan kepadanya bahwa tindakan orang lain, terutama karena kita adalah anggota Gereja, bahwa penilaian yang tidak perlu yang disampaikan secara berani tetapi tidak masuk akal, tidak akan mampu memisahkan kita dari Kristus. Kasih yang ditanamkan Tuhan ke dalam hati kita akan memampukan kita untuk menghadapinya. Dan, bila kita melihat kekurangan pada orang lain, kita dengan penuh belas kasih mencoba membantu mereka mengatasinya dengan kebenaran dan kerendahan hati. Inilah tindakan Allah melalui kita, sebagai saudara-saudari Yesus(BFR).
Antifon Pembukaan –(Mzm 27:1-2)
Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku haru takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? Semua lawanku dan musuhku akan tergelincir dan jatuh.
Pengantar
Allah adalah kasih! Yesus Kristus, Putra-Nya telah menjadi manusia untuk menebus kita, namun mengapa dunia seakan-akan seperti belum ditebus? Adanya kejahatan di dunia dan orang beriman yang juga turut terlibat dalam kejahatan tersebut menyebabkan orang menjadi putus asa atau justru menantang kritik yang pedas. Melalui Yesus, menjadi jelas bagi kita bahwa setiap orang dipanggil untuk menjadi lebih baik dan bukan menjadi budak kejahatan. Dalam Ekaristi ini, Injil menunjukkan bahwa setan tidak berkuasa sedikit pun terhadap Dia. Dengan mengusir setan Yesus membuktikan siapakah yang lebih berkuasa.
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus, Engkau datang dan mengusir setan-setan dengan kuasa yang berasal dari Allah Bapa.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkau telah mencabut kejahatan sampai ke akar-akarnya berkat penderitaan, wafat, dan kebangkitan-Mu.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkau telah melaksanakaan kehendak Bapa dengan patuh taat dan memuji mereka yang mengikuit jejak-Mu sebagai saudara dan ibunda-Mu.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Yang Maharahim, Engkau tidak menghendaki agar kami jatuh binasa. Oleh karena itu, buatlah kami bertobat dan berilah kami kekuatan untuk mengalahkan kuasa kejahatan dengan cinta kasih sebagaimana diteladankan oleh Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab, Dialah Tuhan, dan Pengantara kami yang berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang masa.
Amin.
Bacaan Pertama – Kej. 3:9-15
Dua hal yang melatarbelakangi kisah penciptaan semesta alam: persoalan kejahatan dan penyelamatan Ilahi, yang secara berturut-turut mengarahkan kesalahan-kesalahan Adam kepada kebaikan. Jawaban Adam dan Hawa menunjukkan sikap kekanak-kanakan dalam keadaan dosa. Walau terjadi banyak kesalahan, namun sudah terdengar janji penebusan untuk pertama kalinya. Ular lambang segala kuasa jahat, akhirnya akan tunduk kepada seseorang yang lebih kuasa, ialah Almasih, keturunan Hawa.
“Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan perempuan ini.”
Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Di Taman Eden, setelah manusia makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Manusia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Tuhan berfirman pula, “Siapa yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan buah itu.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak, dan di antara segala binatang hutan. Dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah yang akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dengan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan egkau akan meremukkan tumitnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
Mazmur:
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang akan bertakwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan Firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Than, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.
Bacaan Kedua – 2Kor. 4:13-5:1
Paulus mengajak kita untuk percaya kepada kasih karunia Allah yang berlaku tetap dan mengatasi kerapuhan manusia-lahiriah kita. Kematian jasmani berubah arti berkat harapan dan kebangkitan. Bagaimana nantinya, Paulus hanya dapat meraba-raba, sebab ada yang tampak dan tidak tampak, yang lalu dan yang tetap, yang akan mati dan yang akan diperbarui.
“Kami percaya, sebab itu kami berkata-kata.”
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata.” Maka kami pun juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama degan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur yang semakin melimpah bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar hati! Tetapi meskipun manusia-lahiriah kami semakin merosot, namun manusia-batiniah kami dibarui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan itu sementara, sedangkan yang tak kelihatan itu kekal. Kami tahu, bahwa jika kemah kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu kediaman di surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang bukan buatan tangan manusia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Sekarang penguasa dunia akan dilemparkan keluar; dan Aku, apabila ditinggikan dari bumi, Aku menarik semua orang datang kepada-Ku.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Markus 3:20-35
Perang antara roh baik dan roh jahat merupakan gagasan inti Injil ini. Kalau Yesus mengusir setan, hal itu menunjukkan bahwa Roh yang dijanjikan sebelum akhir zaman, kini telah berkarya di dunia. Tidak ada seorang pun yang dapat menghindari perang melawan kejahatan. Memihak kepada Roh berarti dengan tegas seperti Kristus memutuskan hubungan-hubungan tertentu, juga dengan keluarga perlu. Jika diterima di dalam keluarga Umat Allah.
“Kesudahan Iblis sudah tiba.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekali peristiwa, ketika Yesus dan murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah, datanglah orang banyak berkerumun, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Yesus, sebab kata mereka ‘Ia tidak waras lagi’. Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata, “Ia kerasukan Beelzebul!” Ada juga yang berkata, “Dengan penghulu setan Ia mengusir setan.” Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan, “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malahan sudah tamatlah riwayatnya. Camkanlah! Tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya, kecuali kalau ia mengikat lebih dahulu orang kuat itu. Lalu barulah dapat ia merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa yang kekal.” Yesus berkata demikian karena mereka bilang bahwa Ia kerasukan roh jahat. Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Yesus. Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada Yesus, “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di lur, dan berusaha menemui Engkau!” Jawab Yesus kepada mereka, “Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, dan berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Kristus bersabda, “Barangsiapa melakukan kehendak Allah , dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku” Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa agar kita boleh disebut sebagai saudara-saudari Kristus, Putra-Nya.
Bagi Bapa Suci, para Uskup dan para Imam
Ya Bapa, sertailah dan dampingilah Bapa Suci, para Uskup dan para Imam agar mereka selalu mewartakan karya keselamatan Kristus di dalam setiap kata dan karya mereka
Semoga kami boleh mengalami kasih setia-Mu melalui karya penggembalaan mereka.
Bagi Para pemimpin bangsa-bangsa.
Ya Bapa, terangilah para pemimpin bangsa-bangsa dengan terang Roh-Mu agar dalam mengambil bagian kebijaksanaan, mereka selalu menghormati hak-hak azasi manusia.
Pimpinlah umat-Mu untuk selalu berani melaksanakan Sabda-Mu dalam setiap kata dan karya kami.
Bagi kaum muda.
Ya Bapa, pimpinlah kaum muda dengan kebijaksanaan-Mu sehingga kreativitas dan sikap kritis mereka selalu mengutamakan cinta kasih-Mu yang berkenan memperbarui dunia sesuai kehendak-Mu. Bimbinglah kami untuk berani mengkritik diri sendiri demi pertobatan dan pembaruan hidup sesuai dengan kehendak-Mu.
Bagi kita sendiri.
Ya Bapa, tumbuhkanlah semangat kekeluargaan di antara kami, agar kami saling mendukung dan membantu dalam perjuangan sehari-hari.
Ajarilah kami untuk tekun dan setia melaksanakan Sabda-Mu agar layak disebut saudara dan saudari-Mu.
Allah Bapa Yang Mahabaik, segala yang ada pada kami datang daripada-Mu. Teguhkanlah kepercayaan kami dan berilah kami kekuatan untuk membangun dunia yang lebih baik. Demi Kristus, Tuhan kami.
Amin
Doa Persembahan
Ya Allah, pandanglah dengan rela pengabdian kami ini. Semoga Engkau berkenan menerima persembahan ini dan menjadikannya sumber yang meningkatkan kasih kami kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin
Antifon Komuni – Mzm. 18:3
Tuhanlah bukit batuku. Kubu pertahananku dan penyelamatku. Allahku, Penolongku.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu atas Tubuh Putra-Mu yang telah kami santap. Semoga berkat kesatuan kami dengan Putra-Mu, segala kekuatan jahat terhalau dan segala berhala enyah dari hidup kami sehingga kami dapat hidup bersama dalam suasana cinta kasih, persaudaraan dan kekeluargaan sambil mengharapkan datang-Nya Kerajaan-Mu yang abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin