Ekaristi Minggu Paskah II, 8 April 2018 (Minggu Kerahiman Ilahi)
Menghayati Ekaristi dalam Hidup
“menggereja” adalah suatu istilah yang dewasa ini hangat. Maksudnya ialah agar kita janganlah hidup menyendiri, tetapi menghayati hidup itu sebagai warga Gereja, keluarga Allah, dengan hak dan kewajibannya terhadap sesama warga. Untuk hidup mengelompok itu beberapa syarat perlua diperhatikan oleh setiap warta: mau mendengarkan orang lain, terbuka terhadap sesama, mau tukar pikiran dan pengalaman, dan memberi kepercayaan dalam pelaksanaan tugas-tugas.
Hidup Kristen adalah hidup bersama di dalam Gereja. Bersama-sama kita dengarkan sabda Allah dan kesaksian para Rasul. Bersama-sama saling kita saksikan karya Roh dalam diri kita masing-masing dan bersama-sama pula kita saling memperteguh iman (1Kor 12:26). Dan di dalam Gereja sakramen Kristus dalam arti yang luas, kita lihat kelanjutan karya penyelamatan melalui sakramen-sakramen, tanda-tanda iman kita. Maka karena didorong oleh Roh Kristus, Gereja pergi kepada semua orang ke seluruh pelosok dunia untuk mengajak mereka ikut serta menikmati kedamaian dan kegembiraan sejati.
“Yesus Kristus adalah wajah kerahiman Allah. Allah Bapa, yang kaya dengan rahmat (Ef 2:4), setelah mewahyukan nama-Nya kepada Musa sebagai “Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya” (Kel 34:6), tidak pernah berhenti memperlihatkan keilahian-Nya dengan berbagai cara. Setelah genap waktunya (Gal 4:4), Dia mengutus Putra-Nya untuk lahir dari Perawan Maria untuk mewahyukan kasih-Nya secara definitif. Barangsiapa telah melihat Yesus, ia telah melihat Bapa (Yoh 14:9), Yesus dari Nazaret menunjukkan kerahiman Allah dengan sabda, karya, dan pribadi-Nya.” (Paus Fransiskus, Misericordia Vultus, 1)
Antifon Pembukaan –1Ptr 2:2
Jadilah seperti bayi yang baru lahir, yang selalu haus akan air susu rohani yang murni supaya olehnya kamu tumbuh dan diselamatkan, alleluya.
Pengantar
Kita bertemu di sini karena kita percaya akan kebangkitan Kristus. Setiap hari Minggu adalah perayaan kebangkitan, tetapi terlebih pada masa paskah ini, yang kini disebut Minggu Paskah II, III dan seterusnya. Iman dapat membuat orang mampu berkarya besar. Iman memberi arti hidup kita. Namun iman sendiri sering peka dan mudah hancur berantakan. Maka selalu kita harus menggali lebih dalam, dan melalui kesaksian orang lain dan terlebih kesaksian hidup Kristus sendiri, berusaha berkembang dan menghayatinya secara lebih mendalam. Hari ini kita seperti para murid seminggu sesudah Paskah, mendapat kunjungan Kristus di tengah-tengah kita. Seperti mereka pun kita mendapat tugas untuk menghayati iman atas nama-Nya.
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah bangkit dan menampakkan diri kepada para murid, agar masing-masing mengambil sikap mengenai iman.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkau telah bangkit dan menampakkan diri kepada para murid untuk menganugerahkan kedamaian dan kegembiraan.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkau telah bangkit dan menampakkan diri kepada para murid, untuk memperteguh iman, harapan dan cinta kasih.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Yang Maharahim, dalam perayaan pesta Paskah ini Engkau menyalakan iman umat yang dikuduskan bagi-Mu. Tambahkanlah rahmat yang telah Engkau anugerahkan agar kami semua semakin memahami betapa agung pembaptisan yang menyucikan kami, betapa luhur Roh yang melahirkan kami kembali, dan betapa mulia darah yang menebus kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
Amin
Bacaan Pertama – Kis 4:32-36
Bab-bab pertama Kisah para Rasul diselingi dengan tiga pandangan singkat mengenai hidup bersama umat purba. Gambaran kedua menunjukkan, bahwa cita-cita Gereja purba itu tidak hanya terbatas pada hidup miskin secara material, tetapi dalam kesatuan hati dan jiwa. Maka diusahakan agar masing-masing warga tercukupi. Dengan kata lain: cinta kasih Kristen itu tanpa pamrih. Dalam perspektif kerajaan yang akan datang bahkan sampai pada semacam penistaan.
“Kumpulan orang yang percaya itu sehati dan sejiwa.”
Pembacaan dari Kitab Kisah para Rasul:
Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!.
Mzm 118:2-4.16ab-18.22-24
1. Biarlah Israel berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya!” Biarlah kaum Harun berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya!” Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya!”
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan. Tuhan telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan daku kepada maut.
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
Bacaan Kedua – 1Yohanes 5:1-6
Barangsiapa menganggap hidup itu tak ada artinya, diingatkan oleh Santo Yohanes, bahwa iman memberi arti kepada setiap kehidupan. Sebab orang Kristen adalah anak-anak Allah. Mereka yang bimbang karena dilanda oleh arus ketidakpercayaan, diingatkan, bahwa kekuasaan-kekuasaan gelap itu dapat dikalahkan oleh kekuatan iman. Akhirnya semua saja diminta menaruh, agar dengan menaruh cinta kasih kepada sesame secara nyata, menjadi saksi-saksi iman akan Kristus, Putera Allah.
“Semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia.”
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes:
Saudara-saudaraku yang terkasih, setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia, yakni iman kita. Tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air tetapi dengan air dan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 20:29
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Yesus bersabda, “Hai Tomas, karena melihat Aku, engkau percaya; berbahagialah yang tidak melihat namun percaya.”
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Yohanes 20:19-31
Yesus yang telah terlepas dari ikatan-ikatan duniawi menampakkan diri kepada para murid. Berkat Roh-Nya Ia menganugerahkan kedamaian dan kegembiraan kepada mereka; hal mana selanjutnya harus disampaikan kepada orang lain. Bagi Yohanes kepicikan iman Thomas merupakan kesempatan untuk membawa sidang pembaca ke puncak pewartaannya: atas sabda para rasul serta penerangan Roh Kudus setiap orang diajak mengambil sikap pribadi mengenai iman. Para saksi mata pun harus berlaku demikian. Selanjutnya setiap orang Kristen yang hidup di dalam Gereja, diilhami oleh Roh, agar dapat memahami peristiwa-peristiwa hidup Yesus (Yoh 14:26; 16:12)
“Delapan hari kemudian Yesus datang.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Setelah Yesus wafat di salib, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” Pada waktu Yesus datang itu Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain kepada-Nya, “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Kemudian Yesus berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku. Ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!” Tomas menjawab kepada-Nya, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya, “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini. Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya oleh imanmu kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Kristus telah bangkita dan bersabda kepada para murid, “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Marilah kita berdoa kepada Bapa yang telah mengutus Putera-Nya demi keselamatan dan damai sejahtera kita.
Bagi para gembala umat beriman.
Semoga para gembala umat beriman mempergunakan daya penyembuhan, pengampunan, dan pendamaian yang percayakan oleh Yesus kepada mereka untuk mengabdi Umat Allah dan melayani orang-orang yang mencari kebenaran.
Marilah kita mohon, …
Kabarkanlah semangat belas kasih-Mu dalam hati kami, ya Tuhan.
Bagi mereka yang memegang pemerintahan dalam masyarakat kita.
Semoga para pemimpin masyarakat lebih dijiwai semangat kasih dan solidaritas kepada rakyat-Nya terutama yang miskin dan kurang beruntung daripada semangat mencari kepentingan sendiri.
Marilah kita mohon, …
Kabarkanlah semangat belas kasih-Mu dalam hati kami, ya Tuhan.
Bagi mereka yang sedang sakit, menderita, dan mengalami cobaan hidup.
Semoga mereka yang sedang menderita tetap percaya kepada Tuhan, Sang Penyembuh dan Pemberi hidup.
Marilah kita mohon, …
Kabarkanlah semangat belas kasih-Mu dalam hati kami, ya Tuhan.
Bagi umat di paroki kita dan di tempat-tempat lain.
Semoga iman kepada Yesus menuntun kita sehingga dapat mempercayakan kebaikan orang lain dan dipersatukan dalam cinta kasih-Nya.
Marilah kita mohon, …
Kabarkanlah semangat belas kasih-Mu dalam hati kami, ya Tuhan.
Allah Bapa Yang Maharahim, Putra-Mu yang bangkit telah menyatakan belas kasih-Mu. Semoga kerukunan dan cinta kasih di antara kami, menjadi tanda bagi semua orang yang menyaksikan cara hidup kami, bahwa Engkau berbelas kasih kepada siapa pun. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin
Doa Persembahan
Allah Bapa Yang Mahakudus, bersama dengan persembahan roti dan anggur ini, kami serahkan hidup kami kepada-Mu. Kami mohon, teguhkanlah iman dan harapan kami akan hidup baru berkat kebangkitan Putra-Mu. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami.
Amin
Antifon Komuni – Yoh 20:27
Ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku. Jangan sangsi lagi, tetapi percayalah, alleluya.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Ya Allah, Engkau telah hadir di tengah-tengah kami melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, yang telah bangkit dengan jaya. Semoga, kami selalu menyadari bahwa kini Ia hidup, hadir dan selalu menyertai kami hingga mencapai kebahagiaan surgawi yang Kaujanjikan. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami.
Amin