Ekaristi Minggu Paskah III, 15 April 2018

Orang selalu cenderung untuk memanjakan diri dengan alat-alat yang memudahkan hidupnya. Ia dibuai oleh kemewahan egoistis dan tertidur. Ia baru akan bangun, bila ada darah mengalir atau direnggut oleh kematian. Bukankah ternyata ada orang-orang yang dibunuh karena membela kemerdekaan? Bukankah terdapat orang muda yang bunuh diri dengan meneriakkan cita-cita mereka? Kematiannya bagi mereka yang masih tertinggal mungkin merupakan sumber hidup baru, asal mereka dapat menemukan pesan mereka dan menikmati nilai-nilai hidup yang telah diperjuangkan.
Betapa banyak perkaraya tahk berarti yang dikejar-kejar orang dengan segala daya dan kemampuannya? Yesus telah waft untuk satu hal yang amat berate, ialah mengikis habis sampai ke akar-akarnya egoism dan kekacauan. Dan untuk itu memang diperlukan kekuatan ilahi. Selalu diperlukan kebebasan menciptakan dari pihak Allah yang hidup agar kehidupan dapat bangkit dari kematiannya. Roh Kudus membantu kita dengan mematangkan buah pertobatan. Roh Kudus itulah yang membuat nyata kehangatan kekal Kristus yang telah wafat dan bangkit, di dalam hidup kita.

Antifon Pembukaan –Mzm 65 :1-2

Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi,
mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Alleluya.

Pengantar

Setiap kali kita bertemu untuk merayakan Ekaristi, Kristus berada di tengah-tengah kita. Ia diceritakan di dalam bacaan-bacaan, dan akan kita kenal kembali Dia dalam membagi-bagi roti dan berkata: “Akulah ini dan rabalah saja!’. Bagi kita pun, seperti bagi para rasul, kehadiran Yesus selalu menggembirakan. Sekalipun mungkin kita tak akan menemukan pemecahan atas persoalan-persoalan kita. Namun kita tahu bahwa pertemuan kita dengan Kristus yang telah bangkit membantu kita mengalahkan rasa bimbang yang timbul di dalam hati kita. Dan bila kita jatuh ke dalam dosa. Maka kita yakin bahwa Tuhan akan mengampuni dan bahwa Yesus akan menjadi perantara kita di hadapan Bapa.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah bangkit dan duduk di sisi Bapa dalam kemuliaan.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkau telah bangkit dan menunjukkan jalan menuju kemuliaan.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkau telah bangkit dan medampingi kami dalam perjalanan kami.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Ya Allah, umat-Mu selalu bersukacita karena semangatnya telah Engkau barui. Semoga kami hari ini bergembira karena telah Engkau angkat menjadi anak-anak-Mu menantikan hari kebangkitan dengan harapan penuh syukur. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
Amin

Bacaan Pertama – Kis 3:13-15.17-19
Kekuasaan Allah telah mengubah kehinaan Hamba-Nya yang menderita menjadi kemuliaan. Dan yang telah bangkit membawa buah tangan: kesucian, keadilan dan kehidupan Allah sendiri. Itulah yang akan memperoleh kebangkitan bagi kita, bila kita sanggup menerima konsekwensi-konsekwensinya, sanggup bertobat dan menyingkiri dosa.

“Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati”

Pembacaan dari Kitab Kisah para Rasul:
Setelah Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang lumpuh, orang banyak yang sangat keheranan mengerumuni mereka. Maka kata Petrus kepada mereka, “Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat bahwa Ia harus dilepaskan. Kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, dan malah menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, dan tentang hal itu kami adalah saksi. Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpinmu. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita

Mzm 4:2.4.7.9; Ul: 7a
 1. Apabila aku berseru, jawablah aku ya Allah yang adil. Apabila aku bersusah, lapangkanlah dadaku, kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku.
 2. Ketahuilah, Tuhan akan mengerjakan karya agung bagi para kekasih-Nya, Tuhan akan mendengarkan daku, bila aku berseru kepada-Nya.
 3. Banyak orang berkata, “Siapa yang akan menurunkan berkat?” Hendaknya cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya Tuhan.
 4. Aku hendak membaringkan diri dan tidur dalam kehadiranku yang menenteramkan. Sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membuat istirahatku aman sentosa.

Bacaan Kedua – 1Yohanes 2:1-5a
Di sini Yohanes antara lain menjelaskan bahwa kita harus menolak dosa. Dewasa ini, di mana banyak orang menamakan dirinya Kristen, tetapi tidak menghayati ajaran Kristen, tepatlah bila diingatkan apa arti sebenarnya hidup beriman itu. Santo Yohanes menyatakanL hanya orang yang melakukan kebenaran, itulah yang dapat disebut benar. Sebab orang yang demikian itu menerima sepenuhnya perutusan Kristus, yang telah wafat karena dosa-doa kita. Ia akan mengakui dosa-dosanya, bertobat dan memulai hidup baru.

“Yesus adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan juga untuk dosa seluruh dunia.”

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes:
Anak-anakku, hal-hal ini kutulis kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa. Namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. Dan inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata, ‘Aku mengenal Allah’ tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalam dia tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman Allah, di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna.

Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL Luk 24:32

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Tuhan Yesus, terangkanlah Kitab Suci, dan kobarkanlah hati kami bila mendengar Sabda-Mu.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 24:35-48
Cerita ini menarik karena mengemukakan kenyataan kebangkitan. Kebangkitan itu bukanlah semata-mata kelanjutan kehidupan Kristus secara rohani, melainkan mengenai jiwa dan raga-Nya. Itulah kunci setiap harapan manusia dan dunia. Dan para Rasul tidak mau memiliki harapan itu untuk dirinya sendiri. Sesudah pertemuan mereka dengan Kristus yang mengagumkan itu, mereka yang sebelumnya tidak mau menerima penderitaan Al Masih, malahan menjadi pewarta Sabda kehidupan yang bersemangat. Sabda itu harus dicanangkan ke seluruh dunia dan menggema di dalam lubuk hati setiap orang.

“Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Dua murid yang dalam perjalanan ke Emaus ditemui oleh Yesus yang bangkit segera kembali ke Yerusalem. Di sana mereka menceriterakan kepada saudara-saudara yang lain apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenal Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka, “Damai sejahtera bagi kamu!” Mereka terkejut dan takut, karena menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kamu terkejut, dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hatimu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini! Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.”Sambil berkata demikian Yesus memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum juga percaya karena girang dan masih heran, berkatalah Yesus kepada mereka, “Adakah padamu makanan di sini?” Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Yesus mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Yesus berkata kepada mereka, “Inilah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.” Lalu Yesus membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata Yesus kepada mereka, “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Umat

Kedua murid yang tengah berjalan ke Emaus berkobar-kobar hati mereka karena berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Marilah kita panjatkan doa dengan hati yang berkobar-kobar kepada Bapa karena Kristus telah bangkit bagi keselamatan kita pula.

Bagi kaum awam di dalam Gereja.
Semoga Allah Bapa Yang Mahabaik memberkati para rasul awam: para katekis dan pendidik, para Pembina dan penjiwa gerakan-gerakan social sehingga setiap karya pengabdian mereka dalam karya kerasulan menjadi wujud kesaksian nyata atas iman akan Kristus yang telah bangkit.
Marilah kita berdoa …
Engkaulah tumpuan harapan dan keselamatan kami, ya Tuhan.

Bagi masyarakat kita.
Semoga berkat kebangkitan Kristus, masyarakat kita yang diperbudak oleh kesempitan cinta diri dan ketidaksetiaan, diperbarui kembali dalam kekukudusan seturut kehendak Kristus.
Marilah kita berdoa …
Engkaulah tumpuan harapan dan keselamatan kami, ya Tuhan.

Bagi pra penderita.
Semoga berkat kebangkitan Kristus, para penderita cacat dan sakit selalu teguh dalam pengharapan dan setia dalam iman yang terwujud dalam perjuangan tanpa henti untuk berbagi hidup demi masa depan yang semakin cerah.
Marilah kita berdoa …
Engkaulah tumpuan harapan dan keselamatan kami, ya Tuhan.

Bagi keluarga-keluarga muda di paroki kita.
Semoga Allah Bapa Yang Mahasetia berkenan membimbing para keluarga muda di paroki kami agar menemukan kebahagiaan dalam saling mencinta dan membuktikan kesetiaan yang mantap.
Marilah kita berdoa …
Engkaulah tumpuan harapan dan keselamatan kami, ya Tuhan.

Bapa kami di surge, dalam diri Yesus yang telah bangkita Engkau menunjukkan kepada kami bahwa Engkau adalah Allah yang setia, Allah orang-orang hidup dan sukacita kami. Maka dengarkanlah doa putra dan putri-Mu dan perkenankanlah kami bergembira karena pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami.
Amin

Doa Persembahan

Ya Allah, terimalah persembahan kami ini sebagai ungkapan iman kepada Yesus, Putra-Mu, yang telah bangkit dan menerangkan isi Kitab Suci kepada kami. Semoga hidp kami selalu diterangi oleh Sabda-Nya. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami.
Amin

Antifon Komuni – Bdk Lukas 24:35

Para murid mengenali Tuhan Yesus ketika Ia memecah-mecahkan roti, alleluya.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa kami di surga,
kami bersyukur atas roti kehidupan yang telah kami terima. Semoga, kami semakin berani untuk menjadi saksi kebangkitan Putra-Mu sehingga warta tentang pengampunan dosa dan ajakan untuk bertobat selalu menggema dalam hidup kami. Demi Kritus, Tuhan dan pengantara kami.
Amin

Tinggalkan Balasan