Ekaristi Minggu Paskah VII: Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-55, 16 Mei 2021
Menghayati hidup dalam Ekaristi
Dua orang yang saling menaruh cinta kasih, saling kehilangan karena salah seorang menghilang. Mereka telah berjanji tetap setia, takkan saling melupakan. Tetapi kesetiaan yang demikian itu begitu sulit. Gigi-gigi waktu telah menggerogotinya. Pengkhianatan dari dalam mengingkari kesetiaan itu. Dengan bermacam liku-liku kebimbangan mulai merembes masuk. Mengapa aku harus setia? Hanya karena keindahan kesetiaan itu? Bukankah kesetiaan sejati di tengah-tengah segalanya yang berubah ini, terutama percaya akan yang tidak lalu, memberi kesaksian atas yang tetap dan kekal?
Pengantar
Saudara-saudari umat beriman terkasih, Hari ini Minggu Paskah VII, Gereja merayakan Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-55. Perayaan syukur atas Rahmat Tuhan lewat Media Komunikasi Sosial, secara lebih khusus terima kasih atas bantuan Media Komunikasi Sosial di masa pandemi, seraya mendoakan karya-karya penyebaran cinta kasih Kristus melalui media Komunikasi Sosial. Paus Fransiskus menulis pesan pada Hari Komunikasi ini dengan judul: Datang dan Lihatlah, berkomunikasi dengan menjumpai orang lain apa adanya. Kita dipanggil dan diutus menjadi saksi kebenaran dengan datang; “turun ke jalan”; “habiskan sol sepatu”; melihat sendiri dan berbagi. Para Murid Yesus menjadi Saksi Kebenaran Kebangkitan Tuhan, sesudah melihat dan mengalami kesatuan dengan Yesus. Mari mensyukuri pengalaman-pengalaman perjumpaan kita dengan Tuhan dan sesama dalam Perayaan keselamatan ini.
Doa pembukaan
Marilah berdoa:
Ya Allah kami percaya bahwa Juru Selamat manusia telah bersatu dengan Dikau dalam kemuliaan. Dengan rendah hati kami mohon semoga kami boleh merasakan bahwa Ia senantiasa menyertai kami sampai akhir zaman seperti dijanjikanNya. Semoga Engkaupun menyertai karya-karya Pastoral Komunikasi Sosial Gereja, agar makin menjadi sarana pemersatu. Sebab Dialah yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin
Bacaan I – Kisah Para Rasul 1:15-17.20a.20c-26
Pengkhianatan dan kematian Yudas disebut untuk menunjukkan mengapa kelompok dua belas itu harus digenapi. Mereka secara resmi mendapat tugas untuk memberi kesaksian atas Kristus historis, dasar perutusan Gereja dan tentang setiap kegiatan umat di dunia.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:15-17.20a.20c-26)
“Harus ditambahkan kepada kami satu orang untuk menjadi saksi tentang kebangkitan Tuhan.”
Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia berkata, “Hai, Saudara-saudara, haruslah digenapi nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam Kitab Mazmur: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus.” Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka semua lalu berdoa, “Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang! Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas, yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.” Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias. Dengan demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab R:19a
Tuhan telah menegakkan takhta-Nya di surga.
* Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
* Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya!sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang[1]Nya.
* Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya, Agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa.
Bacaan II – 1 Yohanes 4:11-16
Berkat kesaksian mereka, yang pertama-tama mengenal cinta kasih Allah dan percaya, maka kita sekarang hidup dari Roh Kudus. Dengan demikian kita dapat bertemu dengan Tuhan dalam diri saudara-saudara kita dan menaruh cinta kasih kepada-Nya.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:11-16)
“Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita.”
Saudara-saudaraku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita, yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu, maka bersukalah hatimu. (Yoh 14:18)
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu, maka bersukalah hatimu. (Yoh 14:18)
Bacaan Injil – Yohanes 17:11b-19
Yesus tahu, bahwa wafat-Nya akan merupakan cobaan berat bagi murid-murid-Nya. Ia tahu bahwa umat-Nya akan mengingkari Dia dan bahwa seorang di antara sahabat-sahabat-Nya akan mengkhianati-Nya. Maka pada permulaan penderitaan-Nya Ia menghadap Bapa-Nya, satu-satunya yang dapat menjaga kesetiaan orang. ia akan meninggalkan murid-murid-Nya dan mereka hanya dapat mengandalkan bapa, yang telah mentahbiskan mereka dalam karya pelayanan. Bersama Yesus, yang telah mengurbankan diri di salib kita pun akan memberi kesaksian, bahwa Tuhan menaruh cinta kasih yang teguh kepada mereka.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:11b-19)
“Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita.“
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, “Ya Bapa, yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku. Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang Aku datang kepada-Mu. Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia. Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
DOA UMAT:
I: Tuhan Yesus Kristus menghendaki kita semua Bersatu denganNya dan Bapa di Surga. Maka, marilah kita semua bersatu denganNya dan Bapa di Surga. Maka marilah kita berdoa dengan penuh pengharapan dan kepercayaan bahwa Tuhan akan mempersatukan kita denganNya dalam Kerajaan KasihNya.
L. Bagi Gereja
Semoga, Engkau menjiwai GerejaMu dengan Roh Kudus agar sanggup menjadi pelita bagi dunia dan penunjuk jalan ke arah keselamatan, terutama lewat karya-karya pewartaanNya di bidang komunikasi sosial. Marilah kita mohon…
L. Bagi Para Pemimpin Negara
Semoga, Engkau mengutus Roh Kudus mendampingi para pemimpin Negara dalam membasmi segala hambatan yang merintangi terwujudnya keadilan dan kesejahtaraan, terutama di tengah situasi pandemi Covid-19 ini. Marilah kita mohon…
L. Bagi Para Pekerja dan Pewarta di Media Komunikasi Sosial
Semoga, Engkau memberkati para pegiat Karya Komunikasi Sosial, agar tetap bersemangat mewartakan kebenaran dengan “turun ke jalan” untuk datang dan melihat sendiri. Semoga makin banyak orang turut terlibat dalam promosi nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan sejati. Marilah kita mohon…
L Bagi Karya Pastoral Komunikasi Sosial di Keuskupan[1]keuskupan dan Paroki
Semoga karya Pastoral Komunikasi Sosial di keuskupan dan paroki kami, semakin didukung tenaga profesional, fasilitas memadai dan manajemen pastoral yang makin baik. Agar makin mampu menjawab kebutuhan dalam mewartakan kebenaran nilai-nilai injili. Marilah kita mohon…
L. Bagi kita sendiri.
Semoga kita makin Bersatu dengan Tuhan dan sesama. Semoga hidup kita sungguh mengkomunikasikan Sukacita Kebangkitan Tuhan dan senantiasa menjadi pembawa persatuan di tengah keluarga, gereja dan masyarakat. Marilah kita mohon…
I. Allah Bapa yang Mahaagung, doa-doa ini kami panjatkan kepadaMu dengan rendah hati, karena kami yakin bahwa Engkau akan mengutus Roh Kudus, yang telah dijanjikan oleh Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami.
U. Amin
Doa Persembahan
Ya Bapa, bersama roti dan anggur ini kami mempersembahkan keluarga-keluarga Kristiani yang dengan giat membangun relasi cinta kasih, menghayati kesucian Sakramen Pernikahan. Teguhkanlah ikatan cinta kasih antara suami-istri, orang tua dan anak-anak berkat korban putera-Mu yang kami persembahkan di altar ini. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengatara kami.
Antifon Komuni
*Aku mau memuji kebaikan Tuhan selama-lamanya. Aku mau mewartakan kasih setia-Nya kepada segala bangsa
Doa Penutup
Marilah Berdoa:
Bapa di dalam Surga, tiada hentinya kami menyatakan syukur atas segala berkat dan penyertaan-Mu. Engkau telah memberi kekuatan kepada kami melalui santapan Sabda dan Tubuh Darah Kristus dalam perayaan Ekaristi memperingati Hari Komunikasi Sosial Sedunia. Engkau telah menyatakan keagungan karya-Mu dengan menghadirkan berbagai macam sarana komunikasi untuk mendukung karya perutusan putra-Mu di dunia. Semoga berkat Ekaristi Kudus yang kami rayakan ini, umat beriman semakin diteguhkan untuk menjadi saksi cinta kasih-Mu melalui media komunikasi sosial. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
Menghayati Ekaristi dalam hidup
Yesus dari Nazaret telah menghilang dari dunia. Segala yang duniawi dan bersifat sementara memang harus lenyap. tetapi apakah kematian-Nya mengakhiri usaha yang berisi anasir kekal dan tak terbatas? tidak, sebab Roh-Nya tetap ada di dalam Gereja. Roh itu yang menghidupkan kenangan akan segala yang dilakukan Yesus. Dengan bantuan-Nya umat beriman harus memberi kesaksian tentang nilai-nilai tak terbatas sepanjang segala abad. Tugas mereka akan dipersulit oleh pertanyaan dan kebimbangan , tetapi dalam Ekaristi mereka terima kepastian, bahwa Yesus Kristus selalu ada pada mereka. Dan bila mereka berdoa, tahulah mereka bahwa Tuhan tidak meninggalkan umat-Nya.