Ekaristi Minggu XIII, 28 Juni 2020

Menghayati Ekaristi dalam Hidup

Menerima tamu selalu merupakan tanda tanya, suatu teka-teki. Sebab Ia datang dengan bahan masa lampaunya, dan persoalan masa depannya. Ia membawa kekayaan batinnya, tetapi juga kebutuhan dan kemiskinannya: segala yang tak dapat diramalkan dan tak jelas mengenai kepribadiannya, serta hubungannya dengan orang lain.

Kita tak dapat mengikuti Kristus tanpa mengakui bahwa kita diutus oleh-Nya. Tak dapat pula kita menjadi pengikut-Nya bila menolak saudara kita yang diutus-Nya. Pada setiap pertemuan hendaknya kita terbuka terhadap peranan atau jabatan mereka. Mungkin ia justru bertugas untuk menemui kita atas nama Kristus atau memberi kesaksian tentang kebangkitan-Nya dalam tingkah lakunya. Dengan demikian sedikit banyak Kristus dilahirkan lagi di dalam hidup kita dan berkembanglah hidup yang lebih mendalam di dalam Gereja.

Antifon Pembukaan –(bdk. Mzm 47:2)

Segala bangsa, bertepuk tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai.

Pengantar

Menjadi berkat adalah panggilan setiap murid-murid Tuhan. Panggilan ini harus terus-menerus disadari dan dihayati, bukan hanya dalam kerangka berliturgi, melainkan juga dalam konteks hidup sehari-hari. Dengan menjadi berkat bagi sesama, kita akan semakin menampakkan wajah Allah yang penuh belas kasih kepada umat manusia. Belaskasih Allah yang pertama dan terutama tampak dalam perutusan Kristus demi keselamatan umat manusia.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkau memanggil kami untuk menjadi murid-murid-Mu dan menaruh cinta kasih penuh kepada-Mu melebihi segala sesuatu.

Tuhan, kasihanilah kami.

Engkau menghendaki agar kami mengikuti Engkau sambil memanggul salib kami sehari-hari dengan penuh cinta kasih.

Kristus, kasihanilah kami.

Engkau menghendaki agar kami berani mempertaruhkan hidup kami supaya dapat menemukan hidup Ilahi.

Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:

Ya Allah, Bapa Yang Mahakasih, lewat pembaptisan, Engkau mengangkat kami menjadi anak-anak terang. Hindarkanlah kami dari kelam kabut kesesatan dan peliharalah kami selalu dalam kebenaran-Mu yang terang benderang. Dengan pengantaraan Yesus, Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

Amin.

Bacaan Pertama –  2Raja 4:8-11.14-16a

Dalam banyak kisah nabi Perjanjian Lama, ditampakkan bahwa Allah memberikan belas kasihan kepada orang yang berbuat baik. Dalam bacaan ini pun jelas bahwa kebaikan hati kepada nabi dapat memberikan ganjaran yang luar biasa dalam hidup. Jadi, mengapa kehadiran Tuhan harus ditakuti? Orang menolak Tuhan bisa merasa takut karena meletakkan batu penghalang dalam hatinya. Namun, bagi orang yang menaruh cinta kepada Tuhan, pastilah Tuhan cinta kepadanya.

      “Orang itu adalah abdi Allah yang kudus; biarlah ia masuk ke sana

Pembacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja:

Pada suatu hari, Nabi Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggallah seorang perempuan kaya yang mengundang dia makan. Dan setiap kali dalam perjalanan, singgahlah Elisa ke sana untuk makan. Berkatalah perempuan itu kepada suaminya, “Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus. Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil; maka apabila ia datang kepada kita, biarlah ia masuk ke sana.” Pada suatu hari datanglah Elisa ke sana, lalu masuklah ia ke kamar atas itu dan tidur di sana. Kemudian berkatalah Elisa kepada Gehazi, hamba-Nya, “Apakah yang dapat kuperbuat baginya?” Jawab Gehazi, “Ah, ia tidak mempunyai anak, dan suaminya sudah tua.” Lalu berkatalah Elisa, “Panggillah dia!” Sesudah dipanggil, berdirilah perempuan itu di pintu. Maka berkatalah Elisa kepadanya, “Tahun depan, pada waktu seperti ini juga, engkau akan menggendong seorang anak laki-laki.”

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah..

Tanggapan – Mazmur  89:2-3.16-17.18-19

Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-salamanya.

Mazmur:

  • Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya, kesetiaan-Mu tegak segar seperti langit.
  • Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak  menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun.
  • Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah  Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.” Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.

Bacaan Kedua – Roma 6:3-4.8-11

Baptisan adalah sebuah tanda bahwa seseorang mengiyakan perwahyuan Allah. Ia menanggapi perwahyuan Allah dalam dirinya. Dengan baptisan itu pula, maka seluruh dirinya dilahirkan secara baru dalam Kristus. Paulus memberikan kesaksian bahwa “kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian, supaya seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup baru”. Dan karenanya ia mendapatkan jaminan keselamatan. Maka, ia pun hendaknya hidup sebagaimana layaknya orang-orang yang telah diselamatkan.

“Kita telah dikuburkan bersama Kristus oleh pembaptisan supaya kita hidup dalam hidup yang baru”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:

Saudara-saudara, camkanlah: kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya! Dengan demikian, kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian supaya seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Jadi, jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu bahwa Kristus, sesudah bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa lagi atas Dia. Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: Kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Yesus Kristus.

Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL – 1Petrus 2:9

S: Alleluya.     U: Alleluya.
S: Kamulah orang pilihan, kaum imam dan raja, bangsa yang kudus. Kamu harus memaklumkan kebajikan Allah. Ia telah memanggil kamu keluar dari kegelapan, untuk masuk ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan.

U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 10:37-42

Menjadi murid berarti harus siap dengan segala konsekuensi yang mengikutinya. Konsekuensi menjadi murid itulah yang ditegaskan oleh Yesus. Konsekuensi yang dimaksud adalah keberanian untuk mencabut diri dari segala kelekatan: harta dunia, keluarga bahkan nyawanya sendiri. Dengan berani mencabut diri dari kelekatan itulah maka seseorang akan mendapatkan hidup baru di dalam Kristus. Berkat pengorbanan diri ini, hidup sejati yang bersumber pada Kristus akan mengalir. Lalu, ia akan membawa berkat dan sekaligus menjadi berkat bagi sesama.

      “Barangsiapa tidak memikul salibnya, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Barangsiapa mengasihi bapa dan ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Dan barangsiapa mengasihi putranya atau putrinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperolehnya kembali. Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepada-Mu: Sungguh, ia tidak akan kehilangan upahnya.”

Demikianlah Injil Tuhan

Terpujilah Kristus.

Doa Umat

Barangsiapa mengikuti Kristus harus meninggalkan banyak hal untuk dapat menemukan segalanya. Ia harus mengangkat salibnya setiap hari. Tetapi ia juga tahu bahwa Allah akan mendengarkannya bila ia berdoa kepadanya.

Bagi semua kaum beriman.

Semoga semua umat beriman yang setiap hari atau setiap minggu ikut serta dalam kurban perjamuan Ekaristi memperoleh buah kedamaian dan cinta kasih.

Marilah kita mohon, …

Ya Tuhan, Engkaulah tumpuan harapan dan hidup kami.

Bagi  para pemimpin masyarakat.

Semoga para pemimpin masyarakat selalu berpegang teguh pada Sabda Allah sehingga mereka dapat berlaku adir dan bijaksana serta tidak bertindak diskriminatif terhadap warga yang lemah, miskin, dan yang memiliki berbagai macam perbedaan.

Marilah kita mohon, …

Ya Tuhan, Engkaulah tumpuan harapan dan hidup kami.

Bagi para penderita sakit di sekitar kita.

Semoga para penderita sakit selalu dalam berkat dan lindungan Allah agar dengar rela mereka mengorbankan penderitaan bersama Kristus demi keselamatan sesama.

Marilah kita mohon, …

Ya Tuhan, Engkaulah tumpuan harapan dan hidup kami.

Bagi kita semua di sini.

Semoga Roh cinta kasih Allah meneguhkan hati kita dalam menghadapi segala cobaan dan kesulitan sehingga kita semakin memahami kehendak Allah untuk taat setia memanggul salib kita setiap hari demi menemukan hidup sejati bersama-Nya.

Marilah kita mohon, …

Ya Tuhan, Engkaulah tumpuan harapan dan hidup kami.

Allah Bapa di surga, segala yang baik datang daripada-Mu. Berkenanlah memandang kami, dan bimbinglah kami dengan rahmat-Mu dalam perjalanan menuju kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

Amin

Doa Persembahan

            Ya Allah, dalam perayaan misteri ini, Engkau berkenan melaksanakan karya penebusan kami. Jadikanlah pelayanan kami pantas, sepadan dengan kurban-Mu yang kudus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

Antifon Komuni – Mazmur 103:1

Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai seluruh diriku!

Doa Sesudah Komuni

I     Marilah berdoa:

      Ya Allah, segarkanlah kami dengan kurban Ilahi yang kami persembahkan dan kami sambut. Semoga kami tinggal dalam kasih-Mu yang abadi agar kami menghasilkan buah yang melimpah. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.

Amin

Tinggalkan Balasan