Ekaristi Minggu XVIII, 2 Agustus 2020

Menghayati Hidup dalam Ekaristi/Menghayati Ekaristi dalam Hidup

Orang yang sekiranya berguna bagi kita, kita beri hadiah dengan senang hati. Seorang sahabat kita buat senang. Tetapi apakah kita akan memberi dengan senang hati pula, bila tiada sesuatu yang dapat kita harapkan? Apakah kita akan memberi bantuan pula kepada seseorang yang belum kita kenal? Selalu pemberian kita dibumbui pamrih, mencari keuntungan di balik pemberian itu.
Kita boleh mengharapkan bahwa tehknologi canggih modern segera akan dapat memperbanyak pangan atau sekurang-kurangnya menyediakan pangan yang cukup untuk seluruh umat manusia. Tetapi bagaimana penggunaan tehknologi modern itu nantinya? Berapa yang harus dibayar oleh negara-negara miskin kepada negara-negara kaya? Sungguhkah umat manusia hanya kekurangan pangan jasmani? Tidakkah orang melupakan kebutuhan lain? Siapa yang akan menolong dalam hal itu? Di dalam ekaristi kita persembahkan rejeki duniawi, agar kita memperoleh rejeki surgawi.

Antifon Pembukaan –(bdk. Mzm 70:2.6)

Ya Allah, bersegeralah menolong aku, Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu. Engkaulah Penolong dan Pembebasku; Tuhan, janganlah berlambat.

Pengantar

Kita sadar bahwa kita hidup bersama dengan orang lain. Dalam kebersamaan itulah, kita saling membutuhkan satu sama lain. Dalam kondisi itu, kerelaan hati menjadi kata keunci untuk menumbuhkan kebersamaan. Keberanian untuk keluarg dari diri sendiri dan membagikan apa pun yang ada dalam diri kita menjadi perjuangan untuk mewujudkan iman dalam medan hidup kita. Dengan demikian, kemuridan menjadi bermakna dan menghasilkan buah.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkau penuh belas kasih terhadap mereka yang lapar dan miskin.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkau berdoa atas lima roti dan dua ikan, untuk dibagi-bagi kepada orang banyak dengan bantuan murid-murid-Mu.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkau telah memberikan Sabda-Mu, bahkan Tubuh dan Darah-Mu sebagai rezeki rohani.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Ya Allah, nyatakanlah senantiasa kemurahan-Mu kepada kami, hamba-hamba-Mu, yang bermohon kepada-Mu, dan yang mengakui Engkau sebagai Pencipta dan Pemimpin. Perbaruilah karya ciptaan-Mu dan peliharalah segalanya yang sudah Engkau perbarui itu. Dengan pengantaraan Yesus, Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan Pertama – Yesaya 55:1-3
Mazmur kebijaksanaan ini mungkin disusun selama masa pembuangan. Segala-galanya serba kurang. Tetapi masa itu juga masa rahmat (Yes 49:8-9), masa di mana Tuhan mau ditemui. Bila kekurangan sudah memuncak, maka Tuhan juga berkenan memberi. Pengalaman itu digunakan oleh Yesaya sebagai titik tolak. Dengan demikian umat akan merasakan, di mana letak kebutuhannya yang sebenarnya. Ia mau membuat umat terbuka terhadap sabda Allah. Murid-murid-Nya yang setia akan dilimpahi hadiah.

“Terimalah dan makanlah”

Pembacaan dari Kitab Yesaya:

Beginilah firman Tuhan, “Hai kamu semua yang haus, marilah dan minumlah! Dan kamu yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah anggur dan susu tanpa bayar. Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? Dan memberi upah jerih payahmu kau belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarlah Aku, maka kamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang Kujanjikan kepada Daud.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 145:8-9.15-16.17-18;Ref: lih 16

Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.

Mazmur:
 1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
 2. Mata sekalian orang menanti-nantikan Engkau, dan Engkau pun memberi mereka makanan pada waktunya; Engkau membuka tangan-Mu dan berkenan mengenyangkan segala yang hidup.
 3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya; pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bacaan Kedua – Roma 8:35.37-39
Dalam kesulitan dan penderitaan yang terbesar pun pengikut Kristus tetap jaya berkat cinta kasih-Nya yang tanpa pamrih. Semakin ia beriman, semakin ia menang.

“Tidak ada suatu makhluk pun dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam diri Kristus.”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:
Saudara-saudara, siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan? Penganiayaan? Kelaparan? Ketelanjangan? Bahaya? Atau pedang? Dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang menang oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, baik maut maupun hidup, malaikat-malaikat maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang atau kuasa-kuasa, baik yang di atas maupun yang di bawah, atau sesuatu makhluk lain mana pun tidak akan memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 14:13-21
Para murid bingung, Umat di padang gurun menghadapi kesulitan besar. Mereka sudah melihat, orang-orang sakit telah disembuhkan oleh Guru mereka. Tetapi untuk mengatasi kesulitan lainnya mereka tidak segera berpaling kepada-Nya. Untuk membangunkan iman mereka Yesus minta supaya mereka memberi makan orang banyak itu. Dengan demikian mereka tahu, bahwa hanya Yesuslah yang dapat memenuhi kebutuhan orang banyak itu. Cara penulis menyampaikan apa yangn dilakukan oleh Kristus, terarah pada arti gerejani dan ekaristi. Pun ditandakan peranan aktif para murid dalam liturgi.

“Mereka semuanya makan sampai kenyang”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus; dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya, dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada Yesus dan berkata, “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Tidak perlu mereka pergi! Kamu harus memberi mereka makan.” Jawab mereka, “Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan.” Yesus berkata, “Bawalah ke mari!” Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Setelah itu diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu. Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat, dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikannya kepada murid-murid-Nya. Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, ada dua belas bakul penuh. Yang turut makan kira-kira lima ribu orang pria; tidak termasuk wanita dan anak-anak.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Umat

Ketika orang banyak mengikuti-Nya mulai lapar, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan. Marilah kita panjatkan doa ke hadapan Bapa, semua keprihatinan dan kerinduan-kerinduan saudara dan saudari kita yang dalam kesusahan.

Bagi Bapa Suci, para Uskup dan para Imam.
Ya Bapa, tuntunlah para pemimpin Gereja-Mu dalam memperjuangkan kehidupan umat yang penuh cinta kasih dan keadilan, kebenaran dan harapan, dengan mewartakan kabar baik dari Tuhan dengan seutuhnya.
Marilah kita mohon, …
Puaskanlah kelaparan kami akan Dikau, ya Tuhan.

Bagi para Pemimpin Bangsa di dunia, para ilmuwan dan ekonom.
Ya Bapa, bimbinglah mereka agar dapat bekerjasama dengan tulus dalam menyelesaikan masalah kesenjangan sosial di dunia. Gerakkanlah mereka untuk menolong bangsa-bangsa dengan memulihkan martabat, menegakkan keadilan, dan menjamin perdamaian bagi mereka.
Marilah kita mohon, …
Puaskanlah kelaparan kami akan Dikau, ya Tuhan.

Bagi Mereka yang sakit dan sendirian, bagi para cacat dan mereka yang patah semangat, bagi mereka yang lapar akan cinta kasih dan penghargaan.
Ya Bapa, semoga perhatian dan cinta kasih kami menjadi tanda bagi orang-orang yang menderita bahwa Engkau tidak meningglkan mereka.
Marilah kita mohon, …
Puaskanlah kelaparan kami akan Dikau, ya Tuhan.

Bagi kita di sini.
Ya Bapa, ajarilah kami untuk tidak sibuk memikirkan kebutuhan sehari-hari bagi diri sendiri serta keluarga kami, tetapi mau berjuang untuk selalu mendengarkan Sabda-Mu dan menerima Tubuh-Mu, khususnya dalam perayaan Ekaristi.
Marilah kita mohon, …
Puaskanlah kelaparan kami akan Dikau, ya Tuhan.

Allah Bapa Yang Mahakasih, semoga segala pencobaan dan kesusahan yang kami alami tak pernah memisahkan kami dari kasih-Mu sendiri yang telah Kau-nyatakan kepada kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Doa Persembahan

Ya Allah, kuduskanlah pemberian-pemberian ini, ungkapan kurban rohani, yang kami persembahkan kepada-Mu. Kami mohon, jadikanlah kami persembahan abadi bagi-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
Amin

Antifon Komuni – Kebijaksanaan 16:20

Tuhan, Engkau telah memberi kami roti surgawi yang lezat dan nikmat.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Ya Allah, Engkau telah menyegarkan kami dengan santapan surgawi. Sertailah kami selalu dan lindungilah kami, umat kesayangan-Mu, kami mohon jadikanlah kami layak menerima keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Amin

Tinggalkan Balasan