Ekaristi MINGGU XX-B, 19 Agustus 2018

Menghayati Ekaristi dalam Hidup dan Menghayati Hidup dalam Ekaristi
Pada hakekatnya, kita tidak dapat hidup tanpa makanan. Makanan, sayuran atau daging, yang kita santap, memiliki kehidupan sebelum dikomsumsi untuk memberi kehidupan bagi yang lain, yakni kita. Hari ini dalam Injil Yohanes, Yesus membahas fakta penting dari kondisi kemanusiaan kita. Kita harus memelihara kehidupan kita dengan tubuh dan darah-Nya sendiri agar kita mencapai kepenuhan hidup. Inilah yang disebut kehidupan kekal yang tidak terbatas pada kehidupan fisik. Dengan menyantap Tubuh Kristus, kita tergabung dalam keilahian Kristus yang menjadi kekuatan kita dalam menjalani kehidupan kita di dunia ini menuju kesatuan penuh dengan-Nya

Antifon Pembukaan – Mzm 84:10-11

Ya Allah, Pelindung kami, pandanglah dan perhatikanlah wajah yang Engkau urapi. Lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain.

Pengantar

Tujuan setiap manusia adalah hidup kekal. Jaminan itu ada dalam Kristus sebab Dialah Roti Kehidupan. Makna inilah yang selalu kita rayakan dalam Perayaan Ekaristi. Dengan merayakan Ekaristi dan turut menyantap hosti suci, kita telah mencicipi rahmat surgawi sebab yang kita terima dan santap itu adalah Kristus sendiri yang hadir secara nyata dalam hosti dan anggur suci.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Roti Kehidupan, yang turun dari surga untuk menghidupi kami dengan cinta kasih-Mu.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkaulah Roti Kehidupan, yang berasal dari Bapa dan datang untuk menguatkan kami dalam perjalanan hidup.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah Roti Kehidupan. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah berdoa:
Allah Bapa sumber kehidupan sejati, Engkau telah menyediakan makanan surgawi bagi kami, yaitu Tubuh dan Darah Putra-Mu. Ajarilah kami untuk sungguh-sungguh mengimani kehadiran Putra-Mu dalam Ekaristi ini, sehingga kami pun dapat menimba daya hidup dari-Nya. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan Pertama –Amsal 9:1-6.
“Buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian.” Inilah seruan Amsal sekaligus ajakan bagi jemaat untuk terus menerus memperbarui hidup. Kebodohan sering kali membelenggu manusia sehingga menghalanginya untuk menemukan hikmat Allah. Dengan meninggalkan kebodohan itu, maka jalan terang kebijaksanaan telah terbuka. Jemaat tinggal melangkah dan meraihnya.

“Makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur.”

Pembacaan dari Kitab Amsal:
Sang Hikmat telah mendirikan rumah, menegakkan ketujuh tiangnya, memotong ternak sembelihan dan mencampur anggurnya, serta menyediakan hidangan. Pelayan-pelayan perempuan telah disuruhnya berseru-seru di atas tempat-tempat yang tinggi di kota, “Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah kemari!” Dan kepada yang tidak berakal budi mereka berkata, “Marilah, makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur! Buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.

Mazmur:
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan, tidak kekurangan sesuatupun yang baik.
3. Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan Tuhan akan kuajarkan kepadamu! Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?
4. Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!

Bacaan Kedua – Efesus 5:15-20
Terhadap praktik hidup jemaat yang salah, Paulus memberikan kritik yang sangat keras. Kehidupan jemaat yang penuh dengan gaya hidup foya-foya dibenahi Paulus dengan mengajak mereka mengejar kehendak Tuhan. Hidup dalam Roh adalah sebuah keharusan bagi murid-murid Kristus. “Hendaklah kamu penuh dengan Roh”, demikian pesan Paulus kepada jemaat di Efesus.

“Berusahalah mengerti kehendak Tuhan.”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus:
Saudara-saudara, perhatikanlah dengan saksama bagaimana kamu hidup: janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif. Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Janganlah kamu bodoh, tetapi berusahalah mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu. Tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang dengan yang lain dengan mazmur, kidung pujian, dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati! Kepada Allah dan Bapa kita ucapkanlah selalu syukur atas segala sesuatu dalam Tuhan kita Yesus Kristus.

Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL – Yoh 6:51-52

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Yohanes 6:51-58
Sebagai puncak kotbah tentang roti kehidupan, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai roti kehidupan: Tubuh dan Darah-Nya adalah santapan untuk hidup kekal. Dengan menyantap Tubuh dan Darah-Nya kita ikut ambil bagian dalam kehidupan kekal yang ditawarkan Allah melalui Yesus dalam Roh Kudus. Bagaimana mungkin? Dalam Ekaristi kita menyantap hosti dan anggur sebagai lambang Tubuh dan Darah Kristus. Dalam Ekaristi Kristus hadir secara nyata: bisa disentuh, diraba, disantap, dan akhirnya menjadi satu dengan hidup kita. Dengan mengikuti Ekaristi dan menerima komuni suci, kita dapat ambil bagian dalam kehidupan Ilahi. Kita disatukan dalam kehidupan Bapa berkat Putra yang menjelma.

“Tubuh-Ku benar-benar makanan, Darah-Ku benar-benar minuman.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan!” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barang-siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku, dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, ia akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Umat

Kristus menyatakan kepada kita bahwa daging-Nya adalah benar-benar makanan dan Darah-Nya benar-benar minuman. Dalam Perayaan Ekaristi ini kita diundang untuk menerima Tubuh dan Darah-Nya. Maka marilah kita panjatkan doa kepada Bapa, yang telah mengutus Putra-Nya demi keselamatan kita.

Bagi Gereja, Umat Allah.
Ya Bapa, semoga seluruh umat-Mu semakin mencintai Ekaristi, perayaan pemberian diri-Mu demi keselamatan kami.
Marilah kita mohon,…
Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.

Bagi para calon Imam dan biarawan-biarawati.
Ya Bapa, semoga mereka yang Kaupanggil untuk tugas-tugas khusus semakin menghayati kehidupan Kristus yang telah membagikan roti kehidupan kepada umat-Nya.
Marilah kita mohon,…
Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.

Bagi para penderita.
Ya Bapa, semoga para penderita menerima kesempatan untuk memperoleh penghiburan dan kekuatan dari Ekaristi.
Marilah kita mohon,…
Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.

Bagi kita bersama.
Ya Bapa, bimbinglah kami agar menjadi orang yang tekun berdoa karena menyadari kasih-Mu yang amat agung, satu-satunya sumber kebahagiaan sejati bagi kami.
Marilah kita mohon,…
Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.

Allah Bapa Yang Mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu atas Putra-Mu, Kristus Sang Roti Hidup, sumber keselamatan kami. Perkenanlah kami hidup seturut teladan Yesus Kristus, yang telah mengorbankan diri seutuhnya bagi kami. Dialah Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Doa Persembahan

Allah Bapa Yang Mahakudus,
terimalah persembahan kami ini dan jadikanlah bagi kami rezeki yang memuaskan rasa lapar dan haus kami akan Putra-Mu. Dialah Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Antifon Komuni – Yoh 6:51-52

Akulah roti kehidupan yang telah turun dari surga, Sabda Tuhan.
Jika seseorang makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Ya Allah, kami bersyukur karena Engkau telah memberi makanan surgawi kepada kami, yaitu Tubuh Kristus Putra-Mu. Semoga Ia menjadi bekal perjalanan kami di dunia ini sampai akhirnya kami tiba di tanah air surgawi yang Kaujanjikan. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Tinggalkan Balasan