Ekaristi Sabtu, 11 Juli 2018: Santo Benediktus (abas, 480-547)

Santo Benediktus dilahirkan pada tahun 480. Ia berasal dari keluarga Italia yang kaya. Hidupnya penuh dengan petualangan dan perbuatan-perbuatan hebat. Semasa kanak-kanak, ia dikirim ke Roma untuk belajar di sekolah rakyat. Tumbuh dewasa sebagai seorang pemuda, Benediktus merasa muak dengan gaya hidup korupsi para kafir di Roma. Benediktus meninggalkan kota Roma dan mencari suatu tempat terasing di mana ia dapat menyendiri bersama Tuhan. Ia menemukan tempat yang tepat, yaitu sebuah gua di gunung Subiako. Benediktus mengasingkan diri selama tiga tahun lamanya. Setan sering kali membujuknya untuk kembali ke rumahnya yang mewah dan kehidupannya yang nyaman di sana. Tetapi, Benediktus berhasil mengatasi godaan-godaan tersebut dengan doa dan mati raga. Suatu hari, iblis terus-menerus menggodanya dengan bayangan seorang perempuan cantik yang pernah dijumpainya di Roma. Iblis berusaha membujuknya untuk kembali ke kota mencari perempuan itu. Hampir saja Benediktus jatuh dalam pencobaan. Kemudian ia merasa sangat menyesal hingga menghempaskan dirinya dalam semak-semak dengan duri-duri yang panjang serta tajam. Ia berguling-guling di atas semak duri hingga seluruh tubuhnya penuh dengan goresan-goresan luka. Sejak saat itu, hidupnya mulai tenang. Ia tidak pernah merasakan godaan yang dahsyat seperti itu lagi.

Setelah tiga tahun, orang-orang mulai datang kepada Benediktus. Mereka ingin belajar bagaimana menjadi kudus. Ia menjadi pemimpin dari sejumlah pria yang mohon bantuannya. Tetapi, ketika Benediktus meminta mereka untuk melakukan mati raga, mereka menjadi marah. Bahkan para pria itu berusaha meracuninya. Benediktus membuat Tanda Salib di atas anggur beracun itu dan gelas anggur tiba-tiba pecah berkeping-keping.

Di kemudian hari, Benediktus menjadi pemimpin dari banyak rahib yang baik. Ia mendirikan dua belas biara. Kemudian ia pergi ke Monte Kasino di mana ia mendirikan biaranya yang paling terkenal. Di sanalah St. Benediktus menuliskan peraturan-peraturan Ordo Benediktin yang mengagumkan. Ia mengajar para rahibnya untuk berdoa dan bekerja dengan tekun. Terutama sekali, ia mengajarkan mereka untuk senantiasa rendah hati. Benediktus dan para rahibnya banyak menolong masyarakat sekitar pada masa itu. Mereka mengajari orang banyak itu membaca dan menulis, bercocok tanam dan aneka macam ketrampilan dalam berbagai lapangan pekerjaan.

St. Benediktus mampu melakukan hal-hal baik karena ia senantiasa berdoa. Ia wafat pada tanggal 21 Maret tahun 547. Pada tahun 1966, Paus Paulus VI menyatakan St. Benediktus sebagai santo pelindung Eropa. Pada tahun 1980, Paus Yohanes Paulus II menambahkan St. Sirilus dan St. Metodius sebagai santo pelindung Eropa bersama dengan St. Benediktus.

“Tempatkan Kristus di atas segala-galanya.” ~ Peraturan St. Benediktus
——–

Antifon Pembukaan lih. Mzm 23:5-6

Merekalah orang-orang suci yang diberkati Tuhan.
Mereka disayangi Allah penyelamat, sebab angkatan inilah yang mencari Tuhan.

Kata Pengantar

Protes bukanlah penemuan orang modern. Selalu ada saja orang yang menentang masyarakat korup dan tak rukun. Benediktus dari Nursia melakukan itu pula, tetapi bukan dengan selebaran atau agitasi. Dengan cara hidupnya ia memperlihatkan bahwa perbaikan masih mungkin, yaitu dengan hidup sederhana mengabdi Tuhan dan sesama. Maka mula-mula di Subiaco dan kemudian di Monte Casino berdirilah biara dengan tata hidup yang sampai sekarang masih dilaksanakan oleh Ordo Benediktin; membawa damai bukan di meja musyawarah, melainkan dengan bekerj kersa dan tekun berdoa.

Doa Pembukaan

Marilah berdoa
Allah Bapa, kekayaan sejati,
Engkau sudah menetapkan Santo Benediktus abas menjadi guru gemilang dalam pengabdian kepada-Mu.
Semoga kami mencintai Engaku melebihi segalanya dan menempuh jalan hukum-Mu dengan sepenuh hati.
Demi Yesus Kristus, …

Bacaan I – Yesaya 6:1-8
Kidung ’Kudus, kudus, kudus …’ termasuk wahyu panggilan Nabi Yesaya. Meski jauh sekali perbedaan manusia dengan Tuhan, namun jurang itu telah dijembatani. Demikianlah Yesaya akan melaksanakan tugasnya bersama dengan Tuhan sendiri.

“Aku ini orang yang berbibir najis,
dan mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan semesta alam.”

Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Dalam tahun wafatnya Raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas tahta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi bait suci. Para Serafim ada di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutup muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutup kaki, dan dua sayap untuk melayang-layang. Mereka berseru seorang kepada yang lain, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu, dan rumah itupun penuhlah dengan asap.

Lalu aku berkata “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini orang yang berbibir najis, dan aku tinggal di tengah bangsa yang berbibir najis, namun mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan semesta alam.”

Tetapi seorang dari para Serafim itu terbang mendapatkan daku. Di tangannya ada bara api, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya pada mulutku serta berkata, “Lihat, bara ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.”

Lalu aku mendengar suara Tuhan bersabda, “Siapakah yang akan Kuutus? Dan siapakah yang akan pergi atas nama-Ku?” Maka aku menjawab, “Inlahi aku, utuslah aku!”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 93:1ab.1c-2.5

Ref. Tuhan adalah Raja. Ia berbusana kemegahan.

Mazmur:
 Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan
dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.

 Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah!
Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala,
dari kekal Engkau ada.

 Peraturan-Mu sangat teguh;
bait-Mu berhiaskan kekudusan,
ya Tuhan, sepanjang masa!

BAIT PENGANTAR INJIL 1 Ptr 4:14

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Berbahagialah kalian, kalau dicaci maki demi Yesus Kristus,
sebab Roh Allah ada padanu.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 10:24-33
Yesus memberikan tiga alasan mengapa orang tak usah cemas menghadapi penganiayaan: Kerajaan-Nya akan dimaklumkan; hidup sejati yang dianugerahkan-Nya takkan musnah; dan Ia selalu melindungi siapa pun, terutama kaum papa sederhana.

“Janganlah takut kepada mereka yang membunuh badan.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada waktu itu, Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Seorang murid tidak melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya. Cukuplah bagi seorang murid, jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba, jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kalian takut kepada mereka yang memusuhimu, karena tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi, yang takkkan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah dalam terang. Dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah dari atas atap rumah.

Dan janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutilah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor? Namun tak seekor pun akan jatuh tanpa kehendak Bapamu. Dan kalian, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung. Sebab itu janganlah kalian takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit.

Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, dia akan Kuakui juga di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, dia akan Kusangkal di hadapan Bapa-Ku yang di surga.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa, sumber selamat dan damai,
pandanglah kiranya persemabahan yang kami sajikan pada peringatan Santo Benediktus abas. Semoga kami seperti dia selalu mencari Engkau dan pantas memperoleh rahmat untuk mengabdi-Mu dalam kerukunan dan damai. Demi Kristus, …

Antifon Komuni

Sungguh Aku bersabda kepadamu: Kalian telah meninggalkan semuanya dan mengikuti Aku.
Kalian akan menerima ganjaran seratus kali lipat dan mewarisi hidup abadi.

Doa Penutup

Marilah berdoa
Allah Bapa maha pengasih,
kami sudah menerima jaminan hidup abadi. Kami mohon kepada-Mu dengan rendah hati, semoga kami mengikuit nasihat Santo Benediktus, mengabdikan diri kepada karya-Mu dengan setia dan mengasihi sesama dengan cinta yang menyala.
Demi Kristus, …

Tinggalkan Balasan