Ekaristi RABU BIASA XXIV, 19 September 2018

Antifon Pembukaan – 1 Korintus 12:7.8a

 Cinta kasih menerima segala sesuatu,
percaya akan segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu,
sabar menanggung segala sesuatu.
Cinta kasih tidak berkesudahan.

Pengantar

Orang Yahudi terjerat oleh tata lahiriah. Yohanes Pembaptis dianggap terlalu luar biasa, sedangkan Yesus terlalu biasa. Keduanya ditolak. Tidak terbayangkan oleh orang Yahudi bahwa keduanya bertujuan sama: menampakkan cinta kasih Allah di tengah-tengah ma-nusia. Paulus hari ini melantunkan madah agung cinta kasih Allah.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa maha pengasih dan penyayang,
perkenankanlah kami menikmati kehadiran-Mu,
bila kami saling menaruh cinta kasih,
dan semoga dapat merasakan
bahwa Engkaulah yang menarik hati kami
untuk saling membantu
dan membangun perdamaian sesama.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….

Bacaan I – 1 Korintus 12:31-13:13
Para warga Gereja menerima anugerah berlainan guna membangun Gereja seutuhnya. Tetapi tanpa cinta kasih semuanya itu tak berguna. Cinta kasihlah yang menjiwai tingkah laku umat. Dan cinta kasih itu akan lestari, meski kelak di hadapan Tuhan.

Sekarang tinggal iman, harapan dan cinta kasih,
namun yang terbesar ialah cinta kasih.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, berusahalah memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang bergaung atau canang yang gemerincing. Sekali pun aku mempunyai karunia bernubuat dan aku tahu segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.

Kasih itu sabar, murah hati dan tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita atas kelaliman, tetapi atas kebenaran. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu.

Kasih tidak berkesudahan. Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi bila yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna.

Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, merasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang, setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Sekarang ini kita melihat gambaran samar-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal secara sempurna sebagaimana aku sendiri dikenal.

Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, harapan dan kasih; Namun yang terbesar di antaranya ialah kasih!

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 33:2-5.12.22

Ref: Berbahagialah bangsa
yang dipilih Tuhan menjadi milik-Nya.

Mazmur:
 Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi,
bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru;
petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai!

 Sebab firman Tuhan itu benar,
segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.
Ia senang pada keadilan dan hukum;
bumi penuh dengan kasih setia-Nya.

 Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan,
suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami,
seperti kami berharap kepada-Mu.

BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 6:64b.69b

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 7:31-35
Yohanes Pembaptis ditolak, karena hebat tapanya. Kristus pun ditolak, karena makan dan minum. Orang Yahudi memang rewel. Seandainya hati mereka terbuka, tentu dapat mengenal dan mengakui tanda-tanda, sebab kebijaksanaan mempesona hati orang sederhana.

Hikmat Allah dibenarkan oleh orang yang menerimanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru, ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis.’

Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang, dan ia tidak makan roti, dan tidak minum anggur, kalian berkata, ‘Ia kerasukan setan.’

Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kalian berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.’ Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persiapan

Allah Bapa mahakudus,
perkenankanlah kami mengikuti Putra-Mu.
Semoga kami mengakui bahwa di dalam diri-Nya
kerajaan-Mu benar-benar datang.
Sebab Dialah ….

Antifon Komuni – I Korintus 13:13

 Demikianlah tinggal ketiga hal ini:
iman, harapan, dan cinta kasih.
Namun, yan terbesar diantaranya ialah cinta kasih.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa, sumber kedamaian sejati,
kami bersyukur atas kebijaksanaan yang sudah tampak
dalam diri Yesus Putra Manusia.
Kami mohon, jangan sampai Dia
menjadi batu sandungan bagi kami,
tetapi malahan mempesona dan menjiwai kami,
sehingga dapat menemukan kedamaian sejati.
Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

Tinggalkan Balasan