Ekaristi: SABTU BIASA II, 20 Januari 2018
Antifon Pembukaan – Mazmur 80:2a.3b
Hai Gembala Israel, pasanglah telinga, dengarkanlah kami.
Bangkitkanlah keperkasaan-Mu dan selamatkanlah kami.
Pengantar
Daud meratapi gugurnya Raja Saul meskipun Raja Saul adalah saingannya; ia meratapi tewasnya Yonatan, putra Raja Saul yang adalah sahabatnya. Hati insaninya mengenal kesedihan yang diungkapkannya di hadapan Tuhan dan di depan teman-temannya. Sebaliknya, sanak-saudara Yesus yang berpandangan picik, mengadakan reaksi terhadap Yesus.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa sumber kehidupan,
bagaimana kami mau menyebut nama-Mu,
seandainya Yesus Mesias tidak berbicara tentang Dikau?
Kami mohon, semoga Ia berkenan mendahului
dan membimbing kami menuju Engkau,
sumber kehidupan semua orang.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
Bacaan I – II Samuel 1:1-4.11-12.19.23-27
Daud mendengar berita gugurnya Raja Saul dan Yonatan putranya. Meskipun Daud selalu diancam oleh Saul, namun ia berdukacita juga atas gugurnya Raja Saul. Daud mengajak rakyat berbelasungkawa sebagaimana ia meratapi Yonatan sahabatnya.
Para pahlawan gugur di medan perang.
Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel:
Ketika kembali sesudah memukul kalah orang-orang Amalek, Daud tinggal dua hari di Ziklag. Maka datanglah pada hari ketiga seorang tentara dari pihak Saul, dengan pakaian terkoyak-koyak dan tanah di atas kepala. Ketika sampai kepada Daud, sujudlah ia ke tanah dan menyembah.
Bertanyalah Daud kepadanya, “Dari manakah engkau?” Jawabnya, “Aku lolos dari tentara Israel.” Bertanyalah pula Daud kepadanya, “Apakah yang terjadi? Coba ceriterakan kepadaku.” Jawabnya “Rakyat telah melarikan diri dari pertempuran. Bukan saja banyak rakyat yang gugur dan mati, malah Saul dan Yonatan, anaknya, juga sudah mati.” Maka Daud memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang menyertai dia berbuat demikian juga. Mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat Tuhan dan karena kaum Israel; sebab mereka telah gugur oleh pedang. “Kebanggaanmu, hai Israel, mati terbunuh di bukit-bukitmu! Sudah gugurlah para pahlawan! Saul dan Yonatan, orang-orang yang dicintai dan yang ramah, dalam hidup dan matinya tidak terpisah. Mereka lebih cepat dari burung rajawali, mereka lebih kuat daripada singa. Hai anak-anak perempuan Israel, menangislah karena Saul, yang mendandani kamu dengan pakaian mewah dari kain kirmizi, yang menyematkan perhiasan emas pada pakaianmu. Sungguh, sudah gugurlah para pahlawan di tengah pertempuran! Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu! Sedih hatiku karena engkau, saudaraku Yonatan! Engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib daripada cinta perempuan. Betapa gugur para pahlawan dan musnahlah senjata-senjata perang!”
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 80:2-3.5-7
Ref: Buatlah wajah-Mu bersinar, ya Tuhan,
maka kami akan selamat.
Mazmur:
Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu,
dengarkan kami,
Engkau yang menggiring Yusuf sebagai kawanan!
Engkau yang duduk di atas para kerub,
tampillah bersinar di depan Efraim, Benyamin dan Manasye!
Bangkitkanlah keperkasaan-Mu,
dan datanglah menyelamatkan kami.
Tuhan, Allah semesta alam,
berapa lama lagi murka-Mu menyala sekalipun umat-Mu berdoa?
Mereka Kauberi makan ratapan
dan Kauberi minum air mata berlimpah;
Engkau menjadikan kami pangkal sengketa para tetangga,
dan para musuh mengolok-olok kami.
BAIT PENGANTAR INJIL Lh. Kis 16:14b
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Bukalah hati kami, ya Allah,
agar dapat memperhatikan sabda Anak-Mu.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Markus 3:20-21
Tingkah laku Yesus dikagumi, tetapi bagi sanak-saudara-Nya menjadi batu sandungan. Orang tidak dapat memahami mengapa Ia tanpa pamrih dan siap sedia menolong. Bagi mereka hanya imanlah yang dapat menjelaskan Cerita-cerita seolah-olah sanak-saudara-Nya segera menangkap maksud-Nya, malahan mengaburkan gambaran. Apa yang dikatakan di sini lebih masuk akal.
Orang-orang mengatakan Yesus tidak waras lagi.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka, “Ia tidak waras lagi.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa, sumber kehidupan,
berkat Roh Yesus Kristus Putra-Mu,
perkenankanlah kami menyambut santapan
yang menggembirakan dan menyelamatkan kami.
Demi Kristus, ….
Antifon Komuni – Markus 3:20
Ketika Yesus bersama para murid masuk ke sebuah rumah
datanglah orang banyak berkerumun,
sehingga makan pun mereka tidak sempat.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa, sumber kedamaian sejati,
jadikanlah kami saksi-saksi mengenai apa saja
yang Kaulakukan di tengah-tengah kami.
Tunjukkanlah kami jalan yang dilalui Putra-Mu,
sebab dengan mengosongkan diri-Nya
Ia memperkenankan kami
memperoleh kebebasan dan kedamaian sejati.
Dialah Tuhan dan pengantara kami.