Ekaristi Selasa XVII, 28 Juli 2020

Antifon Pembukaan – Mazmur 79:9

 Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, Allah penyelamat.
Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami demi nama-Mu.

Pengantar

Ketika umat karena salah sendiri jatuh dalam situasi yang suram tanpa harapan, maka Yeremia, nabi Allah, berseru mohon belas kasih. Jangan berprasangka jahat terhadap sesama merupakan penjelasan Yesus mengenai perumpamaan-Nya. Memang bukan tugas manusia menilai perbuatan sesama.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa mahabaik,
Engkau menghendaki sabda-Mu ditaburkan
bagaikan biji gandum di ladang.
Kami mohon, semoga kami pantas memperoleh kedamaian
yang Kauberikan sebagai janji di dalam sabda-Mu.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….

Bacaan I – Yeremia 14:17-22
Hukuman yang ditawarkan Yeremia sendiri mengerikan. Dengan doa yang memilukan hati ia mohon kepada Tuhan melupakan janji-Nya. Sebaliknya, Yeremia mewakili umat mengakui dosa dan kesalahannya.

Ya Tuhan, janganlah kiranya membatalkan perjanjian-Mu dengan kami.

Pembacaan dari Kitab Yeremia:
“Air mataku bercucuran siang dan malam tiada hentinya, sebab anak dara, puteri bangsaku, dilukai dengan luka parah, luka yang sama sekali tak tersembuhkan. Apabila aku keluar ke padang, di sana ada orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang! Apabila aku masuk ke dalam kota, di sana ada orang-orang sakit kelaparan.” Bahkan baik nabi maupun imam menjelajah negeri yang tidak dikenalnya.

Telah Kautolakkah Yehuda sama sekali? Telah merasa muakkah Engkau terhadap Sion? Mengapakah kami Kaupukul sedemikian, hingga tidak ada lagi kesembuhan bagi kami? Kami mengharapkan damai sejahtera, namun tiada sesuatu yang baik. Kami mengharapkan kesembuhan, namun hanya ada kengerian.

Ya Tuhan, kami insaf akan kejahatan kami, dan akan kesalahan leluhur kami; kami sungguh telah berdosa terhadap-Mu; janganlah kiranya menolak kami, dan janganlah Engkau menghinakan tahta kemuliaan-Mu! Ingatlah akan perjanjian-Mu dengan kami, janganlah kiranya membatalkannya.

Adakah yang dapat menurunkan hujan di antara para dewa kesia-siaan bangsa-bangsa itu? Atau dapatkah langit sendiri memberi hujan lebat? Bukankah hanya Engkau saja, ya Tuhan Allah kami, pengharapan kami, yang membuat semuanya itu?

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 79:8.9.11.13

Ref. Demi kemuliaan nama-Mu bebaskanlah kami, ya Tuhan.

Mazmur:
 Janganlah perhitungkan kepada kami
kesalahan nenek moyang!
Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami,
sebab sudah sangat lemahlah kami.

 Demi kemuliaan nama-Mu,
tolonglah kami, ya Allah penyelamat!
Lepaskanlah kami,
dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!

 Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan;
sesuai dengan kebesaran lengan-Mu,
biarlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh!
Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu,
akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya,
dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun-temurun.

BAIT PENGANTAR INJIL

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus.
Semua orang yang menemukan Kristus,
akan hidup selama-lamanya.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 13:36-43
Perumpamaan rumput di antara gandum maksudnya pesan mengenai kesabaran hati, terutama bagi mereka yang merasa heran mengapa Tuhan tidak segera bertindak, tetapi selalu sabar terhadap orang jahat. Jangan sampai kita tergesa-gesa menilai orang lain dan lebih baik menggunakan kesempatan untuk bertobat sendiri.

Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api,
demikian juga pada akhir zaman.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya, “Jelaskanlah kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu.”

Yesus menjawab, “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat.

Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
Anak Manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persiapan Persembahan

Allah Bapa mahakudus,
kuduskanlah kami menjadi Gereja,
menjadi rezeki bagi dunia
seturut teladan Putra-Mu terkasih
yang wafat-Nya mendatangkan berkat bagi kami
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Matius 13:42

 Semua orang saleh akan bercahaya seperti matahari
di dalam kerajaan Bapa.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa sumber kebaikan,
ajarilah kami mendengarkan Putra-Mu.
Semoga sabda-Nya menjadikan kami orang-orang
yang memusatkan perhatian pada kedamaian dan kebajikan.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.



Tinggalkan Balasan