Ekaristi Senin 21 Mei 2018: Santa Perawan Maria, Bunda Gereja

Antifon Pembuka Bdk. Kis. 1:14

Para murid sehati sejiwa
bertekun dalam doa
bersama Maria, Ibu Yesus.

Doa Pembuka

Allah, Bapa maharahim,
ketika Putra Tunggal-Mu dipaku pada kayu salib,
Ia menetapkan Santa Perawan Maria, Ibu-Nya,
menjadi Ibu kami juga.
Semoga berkat bimbingan kasihnya,
Gereja-Mu makin hari makin subur
dan bersuka cita atas kekudusan anak-anaknya,
serta menarik keluarga semua bangsa ke dalam haribaannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

Bacaan I – Yakobus 3:13-18
Sebagaimana pohon baik, kebijaksanaan Kristen tidak akan menghasilkan buah kejahatan, terlabih iri hati dan kesombongan. Kebijaksanaan itu bersifat cinta kasih kepada sesama, lupa akan diri sendiri, penuh belas kasih dan cinta damai. Dan hasilnya: damai tenteram dan hati tulus.

Jika kalian puas dalam hati, janganlah membanggakan diri.

Pembacaan dari Surat Rasul Yakobus:
Saudara-saudara terkasih, siapakah di antara kalian yang bijak dan berbudi? Baiklah ia menyatakan perbuatannya dengan cara hidup yang baik dan lewat hikmat yang lahir dari kelemah-lembutan.

Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia dan dari setan-setan. Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi hikmat yang dari atas itu pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buahan yang baik; tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran itu ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mazmur 19:8.9.10.15

Refren: Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati.

Mazmur:
 Taurat Tuhan itu sempurna,
menyegarkan jiwa;
peraturan Tuhan itu teguh,
memberikan hikmat kepada orang bersahaja.

 Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati;
perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.

 Takut akan Tuhan itu suci,
tetap untuk selama-lamanya;
hukum-hukum Tuhan itu benar,
adil selalu.

 Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku,
dan berkenan akan renungan hatiku,
ya Tuhan, gunung Batu dan Penebusku!

BAIT PENGANTAR INJIL Lh. 2 Tim 1:10b

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Yesus Kristus, Penebus kita, telah membinasakan maut,
dan menerangi hidup dengan Injil.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Markus 9:14-29
Penyembuhan orang kerasukan setan melukiskan pengalaman umat terpilih. Orang itu bisu, sering dimasukkan ke dalam api atau air dan giginya bekertakan. Umat terpilih sering demikian pula pengalamannya. Tanpa nabi, umat itu bisu, menyeberangi lautan, menerobos awan, menggerutu di padang gurun. Umat sakit itu harus melewati maut menuju hidup. Ikut serta dalam wafat dan kebangkitan Kristus adalah nasib kita.

Aku percaya, ya Tuhan!
Tolonglah aku yangkurang percaya ini.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari Yesus bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes, turun dari gunung, lalu kembali pada murid-murid lain. Mereka melihat orang banyak mengerumuni para murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. Ketika melihat Yesus, orang banyak itu tercengang-cengang semua, dan bergegas menyambut Dia. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?” Kata seorang dari orang banyak itu, “Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. Setiap kali roh itu menyerang, anakku dibantingnya ke tanah. Lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan, dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah minta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.”

Maka kata Yesus kepada mereka, “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” Lalu mereka membawanya kepada Yesus. Dan ketika roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya; dan anak itu terpelanting di tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa.

Kemudian Yesus bertanya kepada ayah anak itu, “Sudah berapa lama ia mengalami ini?” Jawabnya, “Sejak masa kecilnya! Seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api atau pun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu, jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” Jawab Yesus, “Katamu, ‘jika Engkau dapat?’ Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Segera ayah anak itu berteriak, “Aku percaya! Tolonglah aku yang kurang percaya ini!” Ketika melihat makin banyak orang yang datang berkerumun, Yesus menegur roh jahat itu dengan keras, kata-Nya, “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau: Keluarlah dari anak ini, dan jangan memasukinya lagi!” Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncangkan anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang mengatakan, “Ia sudah mati.” Tetapi Yesus memegang tangannya dan membangunkannya, lalu ia bangkit berdiri.

Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka, “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?” Jawab Yesus, “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persiapan Persembahan

Ya Tuhan,
terimalah persembahan kami ini
dan jadikanlah sakramen keselamatan.
Semoga berkat kekuatan misteri ini
kami dikobarkan oleh cinta Perawan Maria, Bunda Gereja, dan diperkenankan untuk lebih giat bergabung bersama dia untuk karya penebusan.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

Prefasi: Maria, Citra, dan Bunda Gereja

Sungguh layak dan benar,
pantas dan menyelamatkan,
bahwa kami selalu dan di mana pun
bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang kudus,
Allah yang Mahakuasa dan kekal
dan memuliakan Dikau dengan pujian yang pantas
pada perayaan Santa Perawan Maria ini.

Dengan menerima Sabda-Mu
dalam hati yang tak bernoda,
dia diperkenankan mengandung-Nya
dalam rahim yang perawan;
dan, dengan melahirkan Sang Pencipta,
dia menunjang Gereja sejak awal mula.

Dengan menerima pesan akhir kasih ilahi di bawah salib, dia mengangkat sebagai anaknya
semua orang, yang oleh wafat Kristus,
dilahirkan untuk hidup ilahi.

Dengan menggabungkan doanya
pada doa para Rasul,
yang menantikan janji-Mu,
dia tampil sebagai teladan Gereja yang berdoa.

Dan, setelah diangkat ke dalam kemuliaan surgawi,
dengan kasih keibuan,
ia mendampingi Gereja yang berziarah;
dan, dengan penuh kasih sayang,
ia menjaga langkah Gereja
menuju tanah air abadi,
sampai tiba hari Tuhan yang mulia.

Dari sebab itu,
bersama para Kudus dan semua Malaikat,
kami turut memuliakan Dikau
dengan tak henti-hentinya berseru:

Antifon Komuni Bdk. Yoh. 2:1,11

Ada perkawinan di Kana yang di Galilea,
dan ibu Yesus ada di situ;
Yesus melakukan tanda-Nya yang pertama
dan dengan itu Ia menyatakan kemuliaan-Nya,
dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Atau: Bdk. Yoh. 19:26-27

Dari salib tempat Ia bergantung
Yesus berkata kepada murid yang dikasihi-Nya:
“Inilah ibumu!”

Doa sesudah Komuni

Ya Tuhan,
kami telah memperoleh jaminan penebusan dan kehidupan. Dengan rendah hati kami mohon
semoga berkat bantuan Bunda Maria,
Gereja-Mu mewartakan Injil kepada segala bangsa dan memenuhi seluruh bumi dengan pencurahan Roh Kudus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.

Tinggalkan Balasan