Ekaristi Selasa, 5 Februari 2019 : Santa Agata (Perawan dan martir, 251)
Seorang gadis Kristen nan cantik bernama Agatha hidup di Sisilia pada abad ketiga. Gubernur mendengar kabar tentang kecantikan Agatha dan menyuruh orang untuk membawa gadis itu ke istananya. Ia menghendaki Agatha melakukan dosa melanggar kesuciannya, tetapi Agatha seorang gadis pemberani dan pantang menyerah. “Yesus Kristus, Tuhanku,” ia berdoa, “Engkau melihat hatiku dan Engkau mengetahui kerinduanku. Hanya Engkau saja yang boleh memilikiku, oleh sebab aku sepenuhnya adalah milik-Mu. Selamatkanlah aku dari orang jahat ini. Bantulah aku agar layak untuk menang atas kejahatan.”
Gubernur mencoba mengirim Agatha ke rumah seorang wanita pendosa. Mungkin saja gadis ini akan menjadi jahat pula. Tetapi Agatha menaruh kepercayaan yang besar kepada Tuhan dan berdoa sepanjang waktu. Ia menjaga kesucian dirinya. Ia tidak mau mendengarkan nasehat-nasehat jahat wanita dan anak-anak perempuannya itu. Setelah sebulan berlalu, Agatha dibawa kembali kepada gubernur. Sekali lagi gubernur berusaha membujuknya. “Engkau seorang wanita terhormat,” katanya dengan lembut. “Mengapa engkau merendahkan dirimu sendiri dengan menjadi seorang Kristen?” “Meskipun aku seorang terhormat,” jawab Agatha, “aku ini seorang hamba di hadapan Yesus Kristus.” “Jika demikian, apa sesungguhnya arti dari menjadi terhormat?” tanya gubernur. Agatha menjawab, “Artinya, melayani Tuhan.”
Ketika gubernur tahu bahwa Agatha tidak akan mau berbuat dosa, ia menjadi sangat marah. Ia menyuruh orang mencambuk serta menyiksa Agatha. Sementara ia dibawa kembali ke penjara, Agatha berbisik, “Tuhan Allah, Penciptaku, Engkau telah melindungi aku sejak masa kecilku. Engkau telah menjauhkan aku dari cinta duniawi dan memberiku ketabahan untuk menderita. Sekarang, terimalah jiwaku.” Agatha wafat sebagai martir di Catania, Sisilia, pada tahun 250.
“Dengan teladannya ia mengajar kita untuk bergegas menuju kebenaran sejati, yaitu Allah saja.” ~ St. Metodius
Antifon Pembukaan
* Inilah perawan yang budiman
yang keluar menyongsong Kristus
dengan pelita yang bernyala.
Kata Pengantar
Lama sebelum ada biara-biara suster didirikan, sudah ada wanita-wanita yang mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan. Secara perorangan mereka mengucapkan kaul kemurnian dan mengabdikan diri pada iman. Di dalam jemaat mereka melakukan tugas diakonia, terutama dalam bidang perawatan orang miskin dan sakit. Agata yang berasal dari Katana, Sisilia, telah memilih cara hidup demikian beberapa waktu sebelum ditahan. Walaupun diancam dan dianiaya ia bertahan dalam kaulnya dan akhirnya dibunuh sebagai martir pada zaman Kaisar Decius.
Doa Pembukaan
Marilah berdoa:
Allah Bapa kami yang maharahim,
kami mohon, kasihanilah kami
demi permohonan Santa Agata, perawan dan martir.
Ia senantiasa berkenan di hati-Mu
karena tetap setia sampai mati
dan selalu hidup murni.
Demi Yesus Kristus,….
Bacaan I – Ibrani 12:1-4
Dalam bahasa olahraga, kita diajak mengikuti Yesus. Yesuslah yang melatih kita dalam perlombaan hidup rohani. Seperti dalam estafet, imanlah yang kita serahkan kepada sesama. Tujuannya tidak dekat, maka janganlah lekas putus semangat, tetapi hendaknya tekun berusaha. Kristus telah memberi teladan. Kalau Dia yang kita jadikan titik tujuan, tentu tak mudah kita kehabisan harapan.
Marilah kita berlari dengan tabah hati
dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita.
Pembacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara, kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita. Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Dialah yang memimpin kita dalam iman, dan Dialah yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan! Dengan mengabaikan kehinaan Ia tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Yesus, yang tabah menanggung bantahan terhadap diri-Nya, bantahan yang datang dari pihak orang-orang berdosa. Janganlah kamu menjadi lemah dan putus asa, sebab dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mazmur 22:26b-27.28.30.31-31-32
Ref: Orang yang mencari Engkau, ya Tuhan,
akan memuji-muji Engkau.
Mazmur:
Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa.
Orang miskin akan makan sampai kenyang,
orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia;
biarlah hati mereka hidup untuk selamanya!
Segala ujung bumi akan menjadi sadar,
lalu berbalik kepada Tuhan;
segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya.
Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah:
semua orang sombong di bumi,
di hadapan-Nya akan berlutut
semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
Dan aku akan hidup bagi Tuhan,
anak cucuku akan beribadah kepada-Nya.
Mereka akan menceritakan hal-ikhwal Tuhan
kepada angkatan yang akan datang,
dan menuturkan keadilan-Nya
kepada bangsa yang akan lahir nanti.
Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.
BAIT PENGANTAR INJIL Mat 8:17
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Yesus memikul kelemahan kita,
dan menanggung penyakit kita.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Markus 5:21-43
Kedua keajaiban yang diceritakan di sini sama maksudnya: keselamatan dapat dicapai dengan iman. Setelah semua sarana insani tak sanggup, Yairus dan wanita sakit itu datang menghadap Yesus. Ia memang belum memperoleh kekuasaan kebangkitan-Nya, tetapi daya yang sudah ada pada-Nya, sudah mewartakan keselamatan kepada yang percaya kepada-Nya.
Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu, datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia. Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya dengan sangat ia memohon kepada-Nya, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
Adalah di situ seoang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya; namun sama sekali tidak ada faedahnya, malah sebaliknya: keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit itu.
Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya, “Siapa yang menjamah jubahKu?” Murid-murid-Nya menjawab, “Engkau melihat sendiri orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu! Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus. Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!”
Ketika Yesus masih berbicara, datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata. “Anakmu sudah mati! Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu, “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia.
Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar. Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu, dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus masuk ke dalam kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, katanya, “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu. Lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa yang mahaagung,
Kemuliaan dan keluhuran-Mu Nyata
dalam kehidupan dan kematian Santa Agata.
Engkau berkenan melihat
karya dan penderitaannya
menerima pengabdian kami ini.
Demi Kristus,…
Antifon Komuni Mat 25:6
*Pengantin sudah datang!
Marilah menyongsong Kristus, Tuhan Kita!
Doa Penutup
Marilah Berdoa:
Allah Bapa yang Mahakuasa,
tenaga baru telah kami terima
berkat santapan suci Anugerah-Mu.
Kami mohon, semoga seturut teladan Santa Agata
kami mengabdi sepenuhnya kepada-Mu
dan tidak takut menderita
bersama Yesus, Putera-Mu, yang….