Ekaristi SENIN BIASA XVII, 27 Juli 2020

Antifon Pembukaan – Matius 11:25

 Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi.
sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum kecil.

Pengantar

Umat yang enggan mendengarkan sabda Tuhan, berkeras kepala mencari jalannya sendiri, mengikuti dewa-dewa asing, tiada gunanya lagi. Namun, Tuhan memulai lagi yang baru, sekalipun permulaan itu sebesar biji sesawi atau seperti ragi dalam adonan terigu.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa mahaagung,
semoga benih sabda-Mu menghasilkan buah,
sehingga berwujud sungguh-sungguh dalam hidup kami
berupa iman, harapan, dan cinta kasih.
Demi Yesus Kristus, ….

Bacaan I – Yeremia 13:1-11
Dengan perumpamaan ‘ikat pinggang’ Yeremia menunjukkan, betapa besar cinta kasih Allah kepada manusia. Tetapi umat yang telah bobrok enggan mendengarkan Tuhan dan membangkang mencari jalan sendiri, mengikuti dewa-dewa asing. Akhirnya, seperti ikat pinggang lapuk tak berguna lagi.

Bangsa ini akan menjadi seperti ikat pinggang
yang tidak berguna untuk apa pun.

Pembacaan dari Kitab Yeremia:
Beginilah sabda Tuhan kepadaku, “Pergilah membeli ikat pinggang lenan, dan ikatkanlah pada pinggangmu, tetapi jangan kaucelupkan ke dalam air!” Maka aku membeli ikat pinggang seperti yang disabdakan Tuhan, lalu kuikatkan pada pinggangku.

Sesudah itu datanglah sabda Tuhan kepadaku untuk kedua kalinya, “Ambillah ikat pinggang yang telah kaubeli, yang sekarang ada pada pinggangmu itu. Pergilah segera ke sungai Efrat, dan sembunyikanlah di sana, di celah-celah bukit batu!” Maka pergilah aku, dan menyembunyikannya di tepi sungai Efrat, sebagaimana diperintahkan Tuhan kepadaku.

Sesudah beberapa lama bersabdalah Tuhan kepadaku, “Pergilah segera ke sungai Efrat, dan ambillah dari sana ikat pinggang yang Kuperintahkan kausembunyikan di sana!” Maka pergilah aku ke sungai Efrat, lalu aku menggali dan mengambil ikat pinggang itu dari tempat aku menyembunyikannya. Tetapi ternyata ikat pinggang itu sudah lapuk, tidak berguna untuk apa pun.

Lalu datanglah sabda Tuhan kepadaku, “Beginilah sabda Tuhan, ‘Demikianlah Aku akan menghapuskan kecongkakan Yehuda dan Yerusalem. Bangsa yang jahat ini enggan mendengarkan sabda –Ku. Mereka mengikuti kedegilan hatinya dan mengikuti allah lain untuk beribadah dan bersujud kepada mereka. Bangsa yang jahat ini akan menjadi seperti ikat pinggang yang tidak berguna untuk apa pun. Sebab seperti ikat pinggang melekat pada pinggang seseorang, demikianlah dahulu segenap kaum Israel dan segenap kaum Yehuda Kulekatkan kepada-Ku,’ demikianlah sabda Tuhan, ‘supaya mereka itu menjadi umat yang ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu tidak mau mendengar’.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Ulangan 32:18-19.20-21

Ref. Engkau telah melupakan Allah yang melahirkan dikau.

Mazmur:
 Hai umat, engkau telah melalaikan Gunung batu
yang memperanakkan dikau,
dan melupakan Allah yang melahirkan dikau.
Ketika Tuhan melihat hal itu, maka Ia menolak mereka,
karena Ia sakit hati oleh anak-anaknya lelaki dan perempuan.

 Tuhan bersabda,
“Aku hendak menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka,
dan melihat bagaimana kesudahan mereka,
sebab mereka itu suatu angkatan yang bengkok,
anak-anak yang tidak mempunyai kesetiaan.

 Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah,
mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka.
Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka
dengan yang bukan umat,
dan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal.

BAIT PENGANTAR INJIL Yak 1:18

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Dengan rela hati Allah telah melahirkan kita
oleh sabda kebenaran,
supaya kita menjadi anak sulung ciptaan-Nya.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 13:31-35
Perumpamaan biji sesawi dan ragi menggambarkan permulaan Kerajaan Allah yang serba sederhana, tetapi kemudian berkembang menjadi besar. Tumbuhnya dari sedikit tetapi terus dan akan meresapi seluruh kehidupan.

Biji sesawi itu menjadi pohon,
sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa Yesus membentangkan perumpamaan ini, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya.”

Dan Yesus menceriterakan perumpamaan lain lagi, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama ragi yang diambil seorang wanita dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat, sampai seluruhnya beragi.”

Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan Ia tidak menyampaikan apa pun kepada mereka kecuali dengan perumpamaan. Dengan demikian digenapilah sabda nabi, “Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan. Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persiapan

Allah Bapa sumber kekuatan iman,
melalui roti anggur ini
sudilah menyatakan kehendak-Mu kepada kami.
Semoga Roh Yesus Mesias,
yang mengajar kami mengenal kehendak-Mu
menjiwai kami sepenuhnya.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Matius 13:31.32

 Kerajaan Surga ibarat biji sesawi yang ditabur di ladang.
Bila sudah tumbuh akan mengungguli sayuran lain,
sehingga burung-burung datang bersarang.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa kami sumber kedamaian,
berkenanlah mengadakan tanda-tanda kerajaan-Mu.
Semoga Kauperlihatkan bahwa Engkau
berada di mana-mana dan mendampingi siapa pun
yang mencari kedamaian sejati.
Demi Kristus, ….



Tinggalkan Balasan