Ekaristi SENIN PEKAN PASKAH II, 20 April 2020
Antifon Pembukaan – Roma 6:9
Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi.
Maut takkan menguasai-Nya lagi. Alleluya.
Pengantar
Dengan diam-diam ketika malam telah tiba, datanglah Nikodemus menghadap Yesus. Ia ditabahkan hatinya dan diajar mendengarkan bisikan Roh dalam lubuk hati. Kita pun masing-masing mempunyai sedikit persamaan dengan Nikodemus. Kita pun mendengar bisikan Roh yang mendorong kita dengan bebas terbuka memperjuangkan Injil. Namun, sering kita kurang berani dan kurang tekun. Marilah kita mohon, agar seperti murid-murid Yesus dipenuhi Roh Kudus dan menjadi pelopor bagi sesama dalam sukacita berkat iman yang mendalam.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa pencipta alam semesta,
lahirkanlah kami kembali dalam Roh Yesus,
Tuhan kami yang telah bangkit dari alam maut.
Perkenankanlah kami atas nama-Nya
mengucapkan kata-kata
yang mendatangkan kedamaian bagi sesama.
Sebab Dialah Putra-Mu, ….
Bacaan I – Kisah Para Rasul 4:23-31
Kutipan ini merupakan contoh, bagaimana para rasul berdoa pada waktu yang tampaknya tidak mudah: penganiayaan, hambatan dihadapkan dengan iman, pewartaan, dan kepribadian Yesus. Doa yang demikian itu memberi kekuatan dan ketabahan, agar tetap patuh setia akan sabda Tuhan karena dipenuhi Roh Kudus. Semangat demikian pula yang harus kita usahakan bila kita ingin menjadi murid Kristus yang pantas.
Ketika para rasul berdoa, mereka semua penuh dengan Roh Kudus,
lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Setelah dilepaskan oleh Mahkamah Agama Yahudi, pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka.
Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya, “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman:
Mengapa rusuh bangsa-bangsa,
mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?
Raja-raja dunia bersiap-siap,
dan para pembesar bermufakat bersama-sama
melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.
Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi. Mereka melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami. Maka berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.”
Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu. Mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu memberitakan firman Allah dengan berani.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mazmur 2:1-3.4-6.7-9
Ref: Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Mu, ya Tuhan.
Atau: Alleluya.
Mazmur:
Mengapa rusuh bangsa-bangsa,
mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?
Raja-raja dunia bersiap-siap
dan para pembesar bermufakat bersama-sama
melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya:
“Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka
membuang tali-tali mereka dari kita!”
Dia, yang bersemayam di surga, tertawa;
Tuhan memperolok-olok mereka.
Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya,
Ia mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya:
“Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion,
gunung-Ku yang kudus!”
Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan:
Ia berkata kepadaku, “Anak-Kulah engkau!
Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan.
Mintalah kepada-Ku,
maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu
menjadi milik pusakamu,
dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.
Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi,
dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.”
BAIT PENGANTAR INJIL Kol 3:1
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus,
carilah perkara yang di atas,
di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Yohanes 3:1-8
Kisah pertemuan Yesus dengan Nikodemus memperdalam arti pembaptisan: lahir kembali menjadi manusia baru, manusia Paskah. Manusia itu bukan hanya materi. Berkat pembaptisan, kita dilahirkan kembali dan memberi kesempatan kepada Tuhan untuk menjelma lagi. Adapun kita hendaknya hidup selaras dengan martabat kita sebagai orang yang sudah dibaptis.
Jika seorang tidak dilahirkan kembali,
ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus; ia seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang kepada Yesus pada waktu malam dan berkata, “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.”
Yesus menjawab, kata-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya, “Bagaimana mungkin seorang dilahirkan kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh. Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persiapan
Allah Bapa sumber kehidupan sejati,
berkenanlah hadir di tengah-tengah kami,
pada saat kami memuliakan Putra-Mu,
pada saat kami percaya,
bahwa kematian menjadi jalan kehidupan kami.
Demi Kristus, ….
Doa Komuni Bathin St. Alfonsus Liguori
(Didoakan oleh orang yang tidak dapat menyambut Tubuh Tuhan secara nyata kemudian dilanjutkan dengan doa memohon perlindungan dari wabah virus corona)
Yesusku,
aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu, dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku.
Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini,
maka datanglah ya Tuhan sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang.
Aku memeluk-Mu dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu,
dan jangan ijinkan aku terpisah dari-Mu.
Amin.
DOA MEMOHON PERLINDUNGAN DARI WABAH VIRUS CORONA
Terpujilah Engkau Bapa Surgawi, Pencipta Alam Semesta Yang Mahakuasa. Engkau menunjuk kami sebagai penguasa atas semua makhluk hidup dan memberikan kami kuasa kepemilikan atas mereka. Namun dalam banyak hal kami mengecewakan-Mu dan karenanya, kami memohon ampun dari-Mu.
Dalam saat-saat yang mengkhawatirkan ini dengan wabah virus Corona yang mengancam kesehatan dan keberadaan semua orang, kami dengan rendah hati dan penuh keyakinan memohon perlindungan, penyembuhan, dan pemulihan dari-Mu terutama bagi mereka yang telah terkena wabah ini.
Bapa, jagalah keselamatan para petugas kesehatan, mereka yang menghibur orang sakit, semua personel imigrasi dan semua yang dengan berani bertugas mengamankan negara dan dunia dari ancaman virus ini.
Jadilah kehendak-Mu, ya Bapa, ikatlah wabah ini dan singirkanlah penderitaan ini dari kami. Roh Kudus, ubahlah ketakutan kami menjadi kekuatan, ketangguhan dan ketabahan serta bantulah kami menghasilkan buah-buah iman, harapan, amal dan kasih.
Darah Yesus yang mulia, kuduskanlah dunia dari wabah ini.
Hati Kudus Yesus, kasihanilah kami.
Bunda Penolong Abadi, awasi kami dan jadilah perantara kami.
Santo Benediktus dan Santo Rafael, doakanlah kami.
Semua malaikat pelindung kami terangi dan jagalah kami.
Demi nama Yesus yang Mahakudus, kami berdoa.
Amin
Antifon Komuni – Yohanes 20:19
Yesus berdiri di tengah-tengah murid-murid-Nya dan berkata,
“Salam bagimu sekalian.” Alleluya.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa mahamulia,
Engkau telah memperbarui kami
dengan sakramen-sakramen-Mu.
Maka, kami mohon,
undanglah kami dengan rela
dan bangkitkanlah tubuh kami
untuk hidup yang mulia.
Demi Kristus, ….