Ekaristi Senin XXII, 31 Agustus 2020

Antifon Pembukaan – Lukas 4:19

 Aku diutus Roh Tuhan memberitakan pembebasan para tawanan,
penglihatan orang buta,
dan pembebasan orang-orang tertindas.

Pengantar

Ketika Paulus mewartakan kabar gembira, ia tidak mengandalkan ilmu atau kebijaksanaan, tetapi daya Roh. Di sini kebijaksanaan insani tidak cukup. Hal itu ternyata pula di sinagoga di kota tempat tinggal Yesus. Orang-orang sekampung tidak memahami Dia, ketika Ia menjelaskan kata-kata Yesaya telah terpenuhi dalam diri-Nya. Sebab hal itu bertentangan dengan harapan insani mereka. Tetapi Yesus berbicara dari Roh.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa, sumber kebenaran,
janji-Mu telah terlaksana pada diri Yesus, Putra Manusia.
Kami mohon, semoga kami Kauberi kebijaksanaan,
karena kami percaya akan nama-Nya.
Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami ….

Bacaan I – I Korintus 2:1-5
Di Athena Paulus kecewa karena mengandalkan pembicaraan, kefasihan dan ilmunya. Tetapi selanjutnya kini kekuatannya adalah Kristus dengan salib-Nya. Iman tidak boleh mengandalkan pengetahuan insani, melainkan Roh, yang memberi kesaksian tentang kebangkitan Kristus.

Aku mewartakan kepadamu kesaksian Kristus yang yang tersalib.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus
kepada Jemaat di Korintus:

Saudara-saudara, ketika aku datang kepadamu, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat, untuk mewartakan kesaksian Allah kepada kalian. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa pun di antaramu selain Yesus Kristus, Dia yang disalibkan. Aku pun datang kepadamu dalam kelemahan, dengan sangat takut dan gentar. Baik ajaran maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, melainkan dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya imanmu jangan bergantung pada hikmat manusia, melainkan pada kekuatan Allah.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 119:97-102

Ref: Betapa besar cintaku kepada Hukum-Mu, ya Tuhan.

Mazmur:
 Betapa kucintai Taurat-Mu!
Aku merenungkannya sepanjang hari.

 Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana
daripada musuh-musuhku,
sebab selama-lamanya perintah itu ada padaku.

 Aku lebih berakal budi daripada semua pengajarku,
sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan selalu.

 Aku lebih mengerti daripada orang-orang tua,
sebab aku memegang titah-titah-Mu.

 Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku,
supaya aku berpegang pada firman-Mu.

 Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu,
sebab Engkaulah yang mengajar aku.

BAIT PENGANTAR INJIL Luk 4:18

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Roh Tuhan menyertai aku;
Aku diutus Tuhan mewartakan kabar baik
kepada orang-orang miskin.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 4:16-30
Di sinagoga Nazaret Yesus menjelaskan nubuat Nabi Yesaya yang kini sudah terlaksana: Roh Tuhan menaungi Dia. Dialah yang terurapi, Sang Mesias, yang diutus mewartakan kabar gembira. Di Nazaret orang tidak mendengarkan-Nya, tetapi di kalangan orang bukan Yahudi malahan diterima. Perutusan-Nya diperuntukkan semua orang.

Aku diutus menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin.
Tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Sekali peristiwa datanglah Yesus di Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Seperti biasa, pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat. Yesus berdiri hendak membacakan Kitab Suci. Maka diberikan kepada-Nya Kitab Nabi Yesaya.

Yesus membuka kitab itu dan menemukan ayat-ayat berikut, “Roh Tuhan ada pada-Ku. Sebab Aku diurapi-Nya untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin. Dan Aku diutus-Nya memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, penglihatan kepada orang-orang buta, serta membebaskan orang-orang yang tertindas; Aku diutus-Nya memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang.” Kemudian Yesus menutup kitab itu dan mengembalikannya kepada pejabat; lalu Ia duduk, dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.

Kemudian Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah ayat-ayat Kitab Suci itu pada saat kalian mendengarnya.” Semua orang membenarkan Yesus. Mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya. Lalu mereka berkata, “Bukankah Dia anak Yusuf?” Yesus berkata, “Tentu kalian akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku, ‘Hai Tabib sembuhkanlah dirimu sendiri. Perbuatlah di sini, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar telah terjadi di Kapernaum!”

Yesus berkata lagi, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar, ‘Pada zaman Elia terdapat banyak wanita janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang wanita janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman Nabi Elisa banyak orang kusta di Israel tetapi tiada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain Naaman, orang Siria itu.”

Mendengar itu sangat marahlah semua orang di rumah ibadat itu. Mereka bangkit lalu menghalau Yesus ke luar kota, dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persiapan Persembahan

Allah Bapa, sumber kehidupan,
berkenanlah kiranya Engkau memberi tahu,
apa yang dapat menyembuhkan kami.
dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih.
Semoga wafat-Nya menyebabkan hidup kami subur.
Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

Antifon Komuni – Lukas 4:19

 Aku diutus memberitakan pembebasan para tawanan,
dan penglihatan bagi orang-orang buta,
serta pembebasan orang-orang tertindas,
dan memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa maha pengasih dan penyayang,
kami bersyukur atas duta rahmat-Mu,
yaitu Yesus Sang Mesias.
Semoga hati kami tetap terbuka
terhadap kaum fakir miskin dan tertindas,
apalagi terhadap siapa pun
yang menantikan kebahagiaan sejati.
Demi Kristus, ….

Tinggalkan Balasan