RABU BIASA XVII, 2 Agustus 2017

Antifon Pembukaan – Mazmur 99:9

 Luhurkanlah Tuhan Allah kita,
dan sujudlah menyembah Dia di hadapan gunung-Nya.
Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita.

Pengantar

Musa menghadap Tuhan lebih dulu dalam keheningan dan kesepian, sebelum mengatakan kepada umat Israel apa yang harus mereka lakukan. Kerajaan surga adalah harta terpendam yang harus kita cari. Hubungan teratur dengan Tuhan diperlukan agar dapat menyadari apa yang harus kita lakukan.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa mahamulia,
atas perintah-Mu kami menerobos padang pasir
untuk masuk ke tanah perjanjian.
Kami mohon, jangan sampai kami tewas di tengah jalan
karena kelaparan atau kehausan,
dan jangan sampai pula kehabisan harapan,
tetapi perkenankanlah kami semua,
yang mendambakan kebebasan dari penjajahan,
dapat mencapai tanah perjanjian yang bebas dan sejahtera.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan Pertama – Keluaran 34:29-35
Empat puluh hari Musa menyepi. Mula-mula ia tidak sadar bahwa wajah-Nya bersinar berkat pertemuannya dengan Tuhan. Umat terharu dan takut mendekat. Maka Musa lalu mengerudungi wajahnya. Berkat pergaulan kita dengan Tuhan, mestinya kita juga menjadi cahaya bagi dunia.

“Melihat wajah Musa, orang-orang Israel takut mendekat.”

Pembacaan dari Kitab Keluaran:
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa kedua loh hukum Allah, ia tidak tahu, bahwa kulit wajahnya bercahaya karena ia telah berbicara dengan Tuhan. Dan ketika Harun dan semua orang Israel melihat Musa, tampaklah kulit wajahnya bercahaya. Maka mereka takut mendapati dia. Tetapi Musa memanggil mereka. Lalu Harun dan para pemimpin jemaah datang kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka. Sesudah itu mendekatlah semua orang Israel lalu disampaikannyalah kepada mereka segala perintah yang diucapkan Tuhan kepadanya di atas Gunung Sinai.

Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah wajahnya. Tetapi apabila Musa masuk menghadap Tuhan untuk berbicara dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar. Dan apabila keluar, ia menyampaikan kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya. Apabila orang Israel melihat bahwa kulit wajah Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi wajahnya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 99:5.6.7.9

Ref. Kuduslah Tuhan, Allah kita.

Mazmur:
 Tinggikanlah Tuhan, Allah kita,
dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya!
Kuduslah Ia!

 Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya,
dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya.
Mereka berseru kepada Tuhan dan Ia menjawab mereka.

 Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka;
mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya,
dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.

 Tinggikanlah Tuhan, Allah kita,
dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus!
Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 15:15b

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Kalian Kusebut sahabat-Ku,
sebab kepada kalian Kusampaikan
apa saja yang Kudengar dari Bapa.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 13:44:46
Dua buah perumpamaan singkat padat disajikan di sini yaitu tentang harta karun yang terpendam dan mutiara yang bernilai tinggi, mau menggambarkan bagaimana seharusnya tekad seorang penganut Kristus. Dengan gembira tanpa takut akan hukuman ia harus berani meninggalkan segalanya untuk mencapai cita-citanya.

“Ia menjual seluruh meliknya, lalu membeli ladang itu.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak,
“Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya, pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu.

Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa sumber iman kepercayaan,
anggur roti di altar ini adalah lambang iman kami,
bahwa Engkau berkuasa
menyembuhkan dan membebaskan kami.
Semoga berkarya sebagaimana dilambangkannya
serta menjadikan kami putra dan putri ahli waris-Mu.
Demi Kristus ….

Antifon Komuni – Keluaran 34:29

 Kulit wajah Musa bercahaya
karena ia telah berbicara dengan Tuhan.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa mahamulia,
semoga sabda-Mu yang kami dengar hari ini
tertanam dalam-dalam di hati kami,
agar dapat menghasilkan buah melimpah
dan memasyurkan nama-Mu ke mana-mana.
Demi ….

Tinggalkan Balasan