Hal Baik (Renungan Sabtu, 15 Oktober 2016 PW. Santa Teresia dari Avilla oleh Fr Antonius Roy Basuki)
Hal Baik
Sabtu, 15 Oktober 2016
PW. Santa Teresia dari Avilla (perawan dan pujangga Gereja, 1515-1582)
Ef. 1:15-23; Luk 12:8-12.
Setiap hari kita dapat menemukan kebahagiaan karena kita dapat menemukan Tuhan dalam segala hal yang kita alami. Tuhan selalu mencurahkan Roh KudusNya untuk menyertai kita dalam segala apapun yang kita lakukan. Roh Kudus yang berkerja adalah kita bisa percaya kepada Allah, merasakan kasihnya dan kita tau yang baik dan yang benar. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian meskipun kita telah berdosa. meskipun demikian janganlah kita melakukan kejahatan karena kejahatan merugikan banyak orang.
Roh kudus selalu membimbing kita hingga kita berani melakukan yang baik dan yang benar. Roh kudus tidak pernah menuntun kita untuk melakukan kejahatan melainkan kebaikan. orang-orang yang menerima Roh Kudus dan menghayatinya adalah orang yang tidak selalu memikirkan hal-hal duniawi melainkan juga surgawi, orang yang selalu memikirkan perkara duniawi akan sulit untuk melakukan perbuatan yang baik, jika melakukan yang baik pasti ada tujuan tertentu untuk menguntungkan dirinya sendiri.
Roh Kudus sungguh nyata berkarnya dalam diri kita, kita selalu merasakan kebahagiaan meskipun kebahagiaan yang kecil sekalipun. kebahagiaan itu dekat sedekat nafas kita, bagi kita kebahagiaan itu bermula ketika kita bangun dan menagatur tempat tidur lalu mandi dan merapikan diri, kebahagiaa itu juga hadir ketika kita boleh menerima teman atau mengunjungi tema. ini semua berkat Roh kudus yang selalu memberikan yang terbaik dalam kehidupan kita.
Di zaman yang serba maju ini kita harus berani membatasi diri dengan kehidupan duniawi yang selalu mengajak kita untuk selalu merasakan kesenangan. Dengan demikian banyak orang yang terbuai dengan hal ini. Dan ketika orang sudah bergaul dengan dunia yang serba instan orang lupa akan hidup surgawi yaitu meninggalkan hidup doa dan selalu ingin memuaskan diri. dengan demikian kita membutuhkan tekat yang kuat untuk mewartakan sabda Allah bagi orang yang demikian, dengan demikian Roh kudus senantiasa mewartakan bantuannya untuk kita. dan yang paling utama adalah perubahan pada diri kita sendiri. jika kita selalu menuruti kenginginan diri, akan sulit untuk berubah. (Fr Antonius Roy Basuki)