HARI MINGGU BIASA VI-a, 12 FEBRUARI 2017
Menghayati Ekaristi
Kepribadian kita yang terdalam sering tersembul ke luar tanpa kita sadari, bila berbicara atau bergerak secara spontan. Para ahli ilmu jiwa tahu benar hal yang demikian itu. Demikian kita lebih dasarkan akan alasan-alasan terdalam tingkah laku kita. Kita dibebaskan oleh kompleks yang menawan kita.
Kebebasan sejati bukanlah kemungkinan untuk memilih antara yang baik dan yang jahat. Kebebasan sejati ialah keterikatan kita akan apa yang dikehendaki Tuhan mengenai diri kita. Bagaimana kita dapat mengenal kehendak Tuhan? Hanya Kristus Sabda Allah, yang dapat membantu kita. Hukum baru yang diundangkan-Nya adalah cahaya dalam perjalanan kita. Roh membantu kita menyadari apa yang hidup di dalam hati kita. Maksud-maksud kita yang terdalam disamakan-Nya dengan maksud Tuhan sendiri.
Antifon Pembukaan –(bdk. Mzm 31:3-4)
Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku. Sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku. Oleh karena nama-Mu, Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
Pengantar
Menerima aturan-aturan rupanya makin lama makin sulit bagi manusia modern, yang menganggap kebebesan individu sebagai syarat mutlak untuk mencapai kebahagiaan yang layak. Tetapi hendaknya diingat, bahwa kebebasan bukanlah kesewenang-wenangan, bukanlah semata-mata untuk menghendaki jahat, bukanlah untuk bertindak semau gue. Kebebasan pertama-tama berarti adanya kemungkinan untuk mencapai sendiri kebahagiaan yang indah. Kalau demikian kebebasan bukanlah suatu selubung sewenang-wenang, melainkan suatu daya dorong ke arah masyarakat yang lebih sejahtera. Cita-cita kebebasan diutamakan dalam pesan Yesus. Bukan kebebasan lahiriah semu, melainkan kebebasan sejati dalam cinta kasih yang tulus.
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah datang untuk membebaskan kami dari segala dosa dan kejahatan.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkau telah datang bukan untuk membatalkan perintah, melainkan untuk membebaskan perintah-perintah itu dari segala beban yang tidak semestinya.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkau telah datang agar kami menjalankan segala perintah dan kehendak Bapa dengan bebas dan suka rela demi cinta kasih.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Ya Allah,
Engkau telah bersabda bahwa Engkau akan tinggal dalam hati yang lurus dan murni. Semoga dengan pertolongan rahmat-Mu kami hidup menurut Sabda-Mu agar kami pantas menjadi tempat kediaman-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan Pertama – Putra Sirakh 15:15-20
Penulis mau bersaksi atas dua penyesatan jamannya. Pertama terhadap mereka yang menyangkal adanya kebebasan manusia berdasarkan ikatan determinisme (15:11-12). Di lain pihak terhadap mereka yang menentang kekuasaan dan penyelenggaraan Allah (16.17). bacaan ini mau menjelaskan, bahwa setiap orang dapat menepati perintah-perintah secara bebas, bila mau. Di samping itu, bahwa Tuhan yang hidup menjaga dan melindungi orang-orang “hidup” yang menghendaki agar perintah-perintah Tuhan dilaksanakan.
“Tuhan tidak menyuruh orang menjadi fasik”.
Pembacaan dari Kitab Putra Sirakh:
Asal sungguh mau, engkau dapat menepati hukum, dan berlaku setia pun dapat kaupilih. Api dan air telah ditaruh Tuhan di hadapanmu; kepada apa yang kaukehendaki dapat kauulurkan tanganmu. Hidup dan mati terletak di depan manusia; apa yang dipilih akan diberikan kepadanya. Sungguh besarlah kebijaksanaan Tuhan. Dia kuat dalam kekuasaan-Nya dan melihat segala-galanya. Mata Tuhan tertuju kepada orang yang takwa kepada-Nya. Dan segenap pekerjaan manusia Ia kenal. Tuhan tidak menyuruh orang menjadi fasik, dan tidak memberi izin kepada siapa pun untuk berdosa.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 1-2.4-5.17-18.33-34; R:1b
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Mazmur:
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
2. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh. Kiranya hidupku mantap, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban hukum-Mu.
3. Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
Bacaan Kedua – 1Kor 2:6-10
Paulus meragukan nilai kebijaksanaan insani semata-mata. Manusia yang dibiarkan saja atau didorong oleh kekuatan-kekuatan jahat dunia ini, takkan dapat mencapai kebahagiaan. Paulu berbicara tentang kebijaksanaan sejati, satu-satunya milik pengikut Kristus, yang diwahyukan oleh Roh dalam misteri Kristus. Bila kita manruh cinta kasih kepada Tuhan, maka hal itu lambat laun akan kita capai. Kebahagiaan dan ketentraman yang kita upayakan akan diberikan oleh kebijaksanaan itu.
“Sebelum dunia dijadikan, Tuhan Allah telah menyediakan hikmat bagi kemuliaan kita.”
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus:
Saudara-saudara, kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang; bukan hikmat yang dari dunia ini, dan bukan hikmat yang dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan, tetapi hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sejak sebelum dunia dijadikan telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia. Tetapi seperti ada tertulis, “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: Semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” Semua itu telah dinyatakan Allah kepada kita berkat Roh-Nya, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL – Mat 11:25
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Terpujilah Engkau, Tuhan langit dan bumi, sebab rahasia kerajaan-Mu Kaubuka untuk orang sederhana.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Matius 5:17-37
Kristus datang bukan untuk membatalkan perintah-perintah. Ia mau membebaskan perintah-perintah itu dari segala interpretasi yang dibebankan oleh para rabbi. Interpretasi ilahilah yang dibawa oleh Kristus:kerohanian dan kesungguhan. Hal itu perlu mendapat perhatian kita. Tiga contoh yang menunjukkan hal itu. Sebagai Al Masih danMusa baru Yesus menepati hukum Musa. Hukum itu disempurnakan dan dilesatarikan-Nya. Tetap Ia punya kuasa untuk memperbaikinya, misalnya mengenai perceraian. Dijelaskan-Nya kepada murid-murid-Nya, bahwa segalanya itu terjadi dalam hati manusia. Kemarahan mengarah kepada pembunuhan, nafsu birahi kepada perzinahan, dan kemunafikan kepada kebohongan. Seorang murid harus menilai segalanya baik rahmat maupun dosa berdasarkan Injil.
“Lain yang diajarkan nenek moyang, lain yang diajarkan Yesus”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Dalam khotbah di bukit Yesus mengajar murid-murid-Nya, kata-Nya, “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, ‘Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, tidak satu iota atau satu titik pun akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kamu telah mendengar apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum! Barangsiapa berkata kepada saudaranya, ‘Kafir!’ ia harus dihadapkan ke Mahkamah Agama, dan siapa yang berkata, ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu, dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas. Kamu telah mendengar firman, ‘Jangan berzinah!’ Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa memandang perempuan dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zinah di dalam hatinya. Maka, jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tangan kananmu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu seutuhnya masuk neraka. Telah difirmankan juga, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya, ia harus memberikan surat cerai kepadanya’. Tetapi Aku berkata kepadamu, Barangsiapa menceraikan isterinya kecuali karena zinah, dia membuat isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan, dia pun berbuat zinah. Kamu telah mendengar pula apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita, ‘Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan.’ Tetapi Aku berkata kepadamu: ‘Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, atau pun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung. Janganlah pula engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kamu katakana: Ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: Tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Marilah berdoa kepada Allah, Bapa kita, yang menuntun hidup kita dengan hukum-Nya menuju kepada kehidupan kekal bersama-Nya.
Bagi Gereja, Umat Allah
Bapa, semoga para pemimpin dan para anggota Gereja saling mendukung dalam semangat pelayanan dan kerja sama yang tulus.
Marilah kita mohon, …
Terangilah umat-Mu, ya Tuhan.
Bagi para pemimpin bangsa-bangsa
Bapa, semoga para pemimpin bangsa-bangsa menghargai dan menegaskan hak-hak manusia, serta berjuang dengan tak kenal lelah demi keadilan serta kebahagiaan semua orang.
Marilah kita mohon, …
Terangilah umat-Mu, ya Tuhan.
Bagi yang miskin, yang sakit, serta yang hidup tersisih dari masyarakat.
Bapa, semoga Kabar Baik tentang cinta kasih dan kerahiman-Mu sungguh dialami oleh mereka yang miskin, sakit, dan tersisih dari masyarakat melalui kebaikan hati sesamanya.
Marilah kita mohon, …
Terangilah umat-Mu, ya Tuhan.
Bagi kita semua
Bapa, terangilah hati dan budi kami sehingga dengan tekun dan penuh semangat mencari kehendak Allah, saling menghargai kebebasan; dan memberi kesaksian tentang kebaikan-Mu.
Marilah kita mohon, …
Terangilah umat-Mu, ya Tuhan.
Allah, Bapa kami, berilah kami keberanian untuk bersikap bebas dan bertanggungjawab terhadap diri sendiri serta sesama menurut teladan Yesus, Putra-Mu, yang hidup bersama dengan Dikau selama-lamanya.
Doa Persembahan
Kami mohon, ya Allah,
semoga persembahan ini menyucikan dan membaharui kami,
sehingga kami yang melaksanakan kehendak-Mu akan memperoleh anugerah hidup abadi. Dengan pengantaraan Kritus, Tuhan kami.
Amin
Antifon Komuni – Mazmur 78:29-30
Mereka makan dan menjadi sangat kenyang. Ia memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan, tetapi mereka belum puas.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Ya Allah,
kami telah disegarkan oleh makanan surgawi.
Bangkitkanlah kerinduan kami akan makanan sejati,
yang menguatkan kami untuk senantiasa hidup jujur dan benar.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Amin