MINGGU PALMA: 4 April 2020 (MENGENANG SENGSARA TUHAN)

Menghayati Ekaristi
Bukan mereka yang membuat sejarah dengan paksaan dan kekerasan, yang menjadi tokoh-tokoh besar kita, melainkan yang benar-benar ikut serta dalam usaha-usaha tanpa pamrih untuk memajukan para bangsa dalam segala bidang. Biasanya mereka itu tak diakui, bahkan dianiaya, dibuang, tetapi mereka bertahan, karena menimba kekuatan dengan menerima nasib orang orang yang paling hina. Baru setelah kematiannya sejarah mengakui penentang-penentang paksaan itu sebagai pemenang yang sungguh-sungguh.
Karya keselamatan yang dilaksanakan Kristus tidak terbatas pada suatu tempat ataupun suatu saat. Manusia segala masa di mana pun dihidupkan-Nya. Tetapi mereka masih harus terbuka untuk belajar hidup dalam solidaritas dengan sesamanya. Setiap penderitaan yang benar tergabung dalam penderitaan Kristus. Demikianlah setiap orang Kristen mengikuti jejak Gurunya, melakukan kehendak Bapa dan menerima kerajaan-Nya.

Umat berkumpul di luar gereja dengan membawa daun palma. Imam masuk mengenakan pakaian merah bersama misdinar.

Antifon Pembukaan – Mat :21:9

Terpujilah Putera Daud!
Terberkatilah Dia yang datang atas nama Tuhan!
Terpujilah Yang Mahatinggi!

Pengantar

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, sudah sejak awal masa Prapaskah, kita mempersiapkan diri dengan usaha tobat dan karya amal. Hari ini kita semua berkumpul dan bersama seluruh umat Allah membuka peringatan misteri Paskah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu sengsara dan kebangkitan-Nya. Untuk melaksanakan misteri itulah Yesus memasuki kota Yerusalem yang kita rayakan saat ini.
Oleh karena itu, marilah kita menyambut Dia dengan khidmat sambil mengenangkan peristiwa yang menyelamatkan itu. Dengan demikian kita berharap dapat memetik hasil salib suci, yakni kebangkitan dan kehidupan kekal.

Doa Pemberkatan Palma

Marilah berdoa.
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkatilah  daun-daun palma ini. Perkenankanlah kami mengiringi Putera-Mu Kristus Sang Raja dalam perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Kami mohon, semoga kelak kami pun Engkau perkenankan memasuki Yerusalem surgawi berkat cinta kasih Kristus. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang meraja bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus; Allah dahulu, kini dan sepanjang masa.
Amin

Injil — Matius 21,1-11
Masuknya Al Masih ke kota Daud pada hakikatnya berarti permulaan drama penderitaan-Nya. Seperti para raja, Yesus memasuki kota dengan naik keledai, binatang tradisionil. Tetapi Ia Raja yang rendah hati dan cinta damai (Zakh 9,9; Mt 11,29). Rakyat menyambut Putera Daud seperti adat kebiasaan mereka (2 Raja 9,13). Seperti pada perayaan tabernakel mereka berseru dengan ran-ting dan daun-daunan: “Terpujilah yang datang atas nama Tuhan!” (Mzm 117,25 sl). Upacara ini adalah suatu pralambang kedatangan Yesus dengan jaya pada akhir jaman. Tetapi semangat rakyat yang meluap itu hanya sebentar saja. Bahkan akhirnya Yerusalem menolak Rajanya dan membunuhNya (Mt 27,37; Yo 19,21 sl).

Terberkatilah yang datang atas nama Tuhan

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Ketika Yesus bersama kedua belas rasul-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku. Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya.” Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: “Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.” Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya. Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan. Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: “Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!” Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: “Siapakah orang ini?” Dan orang banyak itu menyahut: “Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea.”

Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Homili singkat

Perarakan

Saudara-saudari terkasih, marilah berarak mengiringi Yesus dengan mencontoh khalayak ramai di Yerusalem yang mengelu-elukan Dia:

Terpujilah Putera Daud!
Terberkatilah Dia yang datang atas nama Tuhan!
Terpujilah yang mahatinggi!(Mat 21:9).

Perarakan mulai bergerak, didahului oleh misdinar pembawa pendupaan, pembawa salib yang diapit pembawa lilin, para putera altar lainnya, imam dan akhirnya umat. Selama perarakan dapat dinyanyikan lagu-lagu kepada Kristus Raja. (sebaiknya urutan perarakan diberitahukan sebelum perayaan dimulai).
Setelah tiba di panti imam, imam menghormati dan mendupai altar. Perarakan ditutup dengan “doa pembukaan misa”.

Doa Pembukaan

Marilah berdoa.
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal,
Engkau telah mengutus Putera-Mu mengenakan kemanusiaan kami dan memanggul salib hina. Kami mohon, bukakanlah kami misteri sengsara dan wafat-Nya, agar kami bersedia mengikuti jejak-Nya dan memanggul salib-Nya sebagai hamba-hamba yang mengikuti rajanya dalam duka cita penderitaan, dan Engkau ikutsertakan dalam suka cita kebangkitan-Nya.
Demi Yesus Kristus Putera-Mu Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.
Amin

Bacaan Pertama: Yesaya 50:4-7
Madah pertama tentang Hamba Yahwe melagukan terpilihnya oleh Allah (lih Lk 3,22; Yes 42). Madah itu dibacakan pada pesta pembaptisan Kristus. Madah kedua menekankan, bahwa perutusannya harus disertai dengan penderitaan (lih Lk 2,34). Sedangkan madah ketiga, yang dikutip di sini, memuji ketahanan-nya, yang ditimba oleh Hamba itu dari dukungan Yahwe; sebab ia adalah muridNya yang rajin.

“Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dianiaya dan diludahi karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu”

Bacaan dari kitab Yesaya:
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur pada Allah.

Mazmur Tanggapan  (Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24)

Refren: Allah-ku, ya Allah-ku, mengapa Kau tinggalkan daku?

1) Semua yang melihat aku mengolok-olok;
mereka mencibir bibir dan menggelengkan kepala!
Mereka bilang: “Ia pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya,
biarlah Allah melepaskannya! bukankah Allah berkenan ke-pa-da-nya? Reff

2) Sebab anjing-anjing mengeru-mu-ni a – ku,
gerombolan penjahat mengepung a-ku,
mereka menusuk tangan dan kakiku.
Segala tulangku dapat kuhitung. Reff.

3) Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka,
dan mereka membuang undi atas ju-bah-ku.
Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah ja-uh;
ya kekuatanku, segeralah menolong a – ku! Reff

4) Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku
dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah je-ma-ah:
Hai kamu yang takut akan TUHAN, pujilah Di-a!
Hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Di-a,
dan gentarlah terhadap Di-a, hai segenap anak cucu Is-ra-el!

Bacaan Kedua: Filipi 2:6-11
Madah pujian bagi Kristus ini berisi dua buah pertentangan: penghinaan yang sehina-hinanya dan pengangkatan yang setinggi-tingginya, serta situasi budak dan situasi Tuhan. Putera Allah yang kekal menerima penghinaan di salib. PengangkatanNya adalah jawaban (lih Yes 45,23). Dalam teks kita ketemukan beberapa hubungan dengan madah Hamba penderita. Tetapi di sini jauh Iebih luhur: bukan hanya demi Tuhan kita harus berlutut (Yes 49,7), tetapi karena Dia adalah Allah sendiri.

“Yesus merendahkan diri, maka Allah mengagungkan-Nya”

Bacaan dari surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi:
Saudara-saudara, hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil

S : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
S : Kristus taat untuk kita sampai wafatNya di sa-lib
Dari sebab itulah Allah mengagungkan Dia, dan menganugerahkan nama yang luhur ke-pa- da-NYA.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal

Bacaan Injil-Kisah sengsara Tuhan
Kisah sengsara Tuhan dibacakan tanpa lilin dan pendupaan, tanpa salam dan tanda salib pad buku. Bila pembacanya bukan imam, sebelumnya mohon berkat dulu. Dan sedapat mungkin sabda-sabda Yesus dibawakan oleh seorang imam. Dalam teks berikut ini diusulkan sejumlah pembaca:
 : Kristus N: Narator P : Pilatus T : Tentara/serdadu
S: Semua rakyat R: Wakil rakyat W : Wanita Pt : Petrus

Matius 27:11-54
Di sini Mateus berbicara kepada kaum beriman. Ia memberikan kunci untuk memahami kejadian-kejadian tentang Yesus yang mengerikan, agar dengan demikian dapat menempatkan diri dalam rencana penyelamatan. Ditandaskan dalam keseluruhannya bagaimana sikap Yesus terhadap kehendak BapaNya dan bagaimana Kitab Suci terpenuhi dalam diri Kristus. Dengan rela dan sadar Kristus “harus” menyerahkan diri kepada para pembunuhNya (26,54-56). Puteri Sion “harus” menuntut hukuman mati bagi Rajanya (27,12. 22-25). Mulai sekarang” tanda-tanda alam harus mewartakan kekuasaan Putera Manusia (26,64). Melalui pemimpin-pemimpinnya Israel “harus” (menuduh) mempersalahkan iman para murid akan kebangkitan Kristus. Sebab itulah inti perutusan Gereja (27,63 sl).

N : Inilah kisah sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Santo Matius

Benarkah Engkau Raja Yahudi

N : Pada waktu itu, Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya kepada-Nya:
P : “Engkaukah raja orang Yahudi?”
N : Jawab Yesus:
 : “Engkau sendiri mengatakannya.”
N : Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apapun. Maka kata Pilatus kepada-Nya:
P : “Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?”
N : Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu sangat heran. Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak. Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas. Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka:
P : “Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?”
N : Pilatus memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki. Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya:
W : “Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam.”
N : Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati. Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka:
P : “Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?”
N : Kata mereka:
S : “Barabas.”
N : Kata Pilatus kepada mereka:
P : “Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?”
N : Mereka semua berseru:
S : “Ia harus disalibkan!”
N : Pilatus berkata:
P : “Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?”
N : Namun mereka makin keras berteriak:
S : “Ia harus disalibkan!”
N : Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata:
P : “Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!”
N : Dan seluruh rakyat itu menjawab:
S : “Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!”
N : Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.

Salam, hai Raja Yahudi

N : Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya:
T : “Salam, hai Raja orang Yahudi!”
N : Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.

Yesus disalibkan

N : Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya. Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi. Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia. Dan di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: “Inilah Yesus Raja orang Yahudi.” Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.
Kalau benar Engkau Putera Allah, turunlah dari salib
N : Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata:
R : “Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!”
N : Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata:
R : “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah.”
N : Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian juga. Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.

Eli, Eli lamma sabacthani?

N : Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
 : “Eli, Eli, lama sabakhtani?”
N : Artinya:
 : Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
N : Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata:
R : “Ia memanggil Elia.”
N : Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Tetapi orang-orang lain berkata:
R : “Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia.”
N : Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.

Semua berlutut, hening sejenak

N : Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang. Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata:
T : “Sungguh, Dia ini adalah Anak Allah.”

N : Demikianlah Injil Tuhan
U : Terpujilah Kristus

Doa Umat

Bersama Yesus, sang Putera yang taat sampai wafat, tetapi dijunjung tinggi dalam kemuliaan abadi, marilah kita menghadap Bapa dengan memanjatkan doa bersama:

Bagi Gereja yang menderita
Ya Bapa, tabahkanlah mereka yang menderita, dihina, dianiaya dan difitnah karena imannya, agar mereka tetap optimis bahwa sesudah pencobaan akan datang pembebasan.
Marilah kita mohon!

Bagi para pemimpin masyarakat
Ya Bapa, dampingilah para pemimpin masyarakat kami, agar dengan tabah tetap memperjuangkan kesejahteraan umum dan jangan tergoda oleh kepentingan diri.
Marilah kita mohon!

Bagi sanak saudara yang menderita
Ya Bapa, berkatilah sanak saudara kami yang sedang tertimpa penderitaan, agar dengan rela mempersatukan kemalangannya dengan penderitaan Kristus demi keselamatan sesama.
Marilah kita mohon!

Bagi kita sendiri
Ya Bapa, curahkanlah kami semangat yesus, agar kami dapat saling membantu dalam memanggul salib kami sehari-hari guna mengikuti jejak PuteraMu. Marilah kita mohon!

Allah Bapa kami di surga, demi cinta kasih-Mu Engkau menghendaki kami menjadi putera dan puteri-Mu berkat jasa Yesus, Hamba-Mu yang menderita. Terimalah dan kabulkanlah doa-doa kami yang diilhami roh-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
Amin

Doa Persembahan

Allah Bapa kami yang maharahim,
terimalah dalam roti dan anggur ini ungkapan syukur kami atas Dia,
yang telah melaksanakan kehendakMu dengan taat sampai wafat di kayu salib. Semoga berkat kurban Kristus ini kami Kauperkenankan untuk menyerupai Dia.
Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami kini dan sepanjang masa.
Amin

Antifon Komuni Matius 26:42

Ya Bapa, jika mungkin piala ini Kulewati tanpa meminumnya, maka jadilah kehendak-Mu.

Doa Komuni Bathin St. Alfonsus Liguori
(Didoakan oleh orang yang tidak dapat menyambut Tubuh Tuhan secara nyata kemudian dilanjutkan dengan doa memohon perlindungan dari wabah virus corona)

Yesusku,
aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu, dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku.
Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini,
maka datanglah ya Tuhan sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang.
Aku memeluk-Mu dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu,
dan jangan ijinkan aku terpisah dari-Mu.
Amin.

DOA MEMOHON PERLINDUNGAN DARI WABAH VIRUS CORONA

Terpujilah Engkau Bapa Surgawi, Pencipta Alam Semesta Yang Mahakuasa. Engkau menunjuk kami sebagai penguasa atas semua makhluk hidup dan memberikan kami kuasa kepemilikan atas mereka. Namun dalam banyak hal kami mengecewakan-Mu dan karenanya, kami memohon ampun dari-Mu.
Dalam saat-saat yang mengkhawatirkan ini dengan wabah virus Corona yang mengancam kesehatan dan keberadaan semua orang, kami dengan rendah hati dan penuh keyakinan memohon perlindungan, penyembuhan, dan pemulihan dari-Mu terutama bagi mereka yang telah terkena wabah ini.
Bapa, jagalah keselamatan para petugas kesehatan, mereka yang menghibur orang sakit, semua personel imigrasi dan semua yang dengan berani bertugas mengamankan negara kita dan dunia dari ancaman virus ini.
Jadilah kehendak-Mu, ya Bapa, ikatlah wabah ini dan singirkanlah penderitaan ini dari kami. Roh Kudus, ubahlah ketakutan kami menjadi kekuatan, ketangguhan dan ketabahan serta bantulah kami menghasilkan buah-buah iman, harapan, amal dan kasih.
Darah Yesus yang mulia, kuduskanlah dunia dari wabah ini.
Hati Kudus Yesus, kasihanilah kami.
Bunda Penolong Abadi, awasi kami dan jadilah perantara kami.
Santo Benediktus dan Santo Rafael, doakanlah kami.
Semua malaikat pelindungan kami terangi dan jagalah kami.
Demi nama Yesus yang Mahakudus, kami berdoa.
Amin

Doa Sesudah Komuni

Marilah kita berdoa:
Allah Bapa yang mahabaik,
dengan gembira kami telah menerima Putera-Mu di tengah kami dan kami pun telah mengenangkan-Nya dengan penuh rasa syukur betapa berat dan hina DIA menderita agar kami hidup. Peliharalah buah belaskasih-Mu. Semoga dengan rela pula kami memanggul salib kami, mengikuti jejak-Nya menempuh jalan penderitaan menuju kebangkitan mulia. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

RENUNGAN HARI INI:

–  Mengakui Yesus Tuhan (Renungan MINGGU PALMA: 9 April 2017)…. Klik disini!!

Mengenang Sengsara Tuhan (Renungan MINGGU PALMA: 9 April 2017 Oleh Fr. Andreas Salamanang)… Klik disini!!

Tinggalkan Balasan