Hiduplah Sebagai Anak-anak Terang (Renungan Hari Senin Biasa XXX, 24 Oktober 2016, Oleh Benediktus Bagus Hanggoro)

Senin, 24 Oktober 2016
Hari Senin Biasa XXX
Ef. 4: 32 – 5:8; Luk. 18: 9-14

            “Hiduplah sebagai anak-anak terang.” (Ef. 5: 8b)

Ketika menjalani pendidikan di seminari menengah, saya mempunyai seorang teman yang sakit varises (pelebaran pembuluh darah vena) pada alat kelaminnya. Ia pulang dari rumah sakit tepat ketika para seminaris sedang sibuk mempersiapkan suatu pentas seni. Ia sendirian dan tidak ada seorangpun yang mau menemaninya. Pada akhirnya saya menggerakkan diri saya sendiri untuk menemaninya. Saya menemaninya melihat sekeliling seminari dan segala bentuk persiapannya. Suatu hari, saya menemukan secarik kertas pada buku refleksi harian saya. Pesan di dalam kertas tersebut berbunyi, “Menemani temanmu yang sedang sakit adalah suatu hal yang mengungkapkan seribu kata tentang cinta. Terima kasih, Sobat!”

Saudara-saudari terkasih, pengalaman saya tersebut mempunyai hal yang berhubungan dengan bacaan yang ditawarkan pada hari ini. Rasul Paulus mengingatkan bahwa sebagai anak-anak Allah, hendaknya kita hidup dalam terang kasih Allah. Kasih Allah akan menerangi jalan hidup dan kita dapat menemukan Allah di dalamnya. Sebaliknya, hal-hal jahat akan menjauhkan kita dari Allah dan ujungnya adalah penderitaan di dalam kegelapan.

Kita tidak perlu sangsi lagi akan pernyataan bahwa Allah adalah kasih (1Yoh. 4: 16), tetapi hari ini Yesus Kristus mengajak kita untuk mengasihi bukan hanya dengan perkataan tetapi juga dengan perbuatan. Kita tidak bisa melakukan mukjizat seperti yang dilakukan oleh Yesus Kristus. Tetapi kita dapat melakukan perbuatan kasih lewat hal-hal sederhana: saling menghargai pendapat, membantu teman mengerjakan tugas kantor atau sekolah yang tidak mampu dikerjakan, mengunjungi teman yan sakit, dan hal-hal baik lainnya. Tidak usah takut apabila orang lain mengecap kita dengan cap munafik atau sok suci. Perbuatan kasih sesederhana apapun akan mempunyai makna besar bagi siapa saja yang melakukan dan menerimanya. Allah akan memberi jaminan keselamatan di dalam setiap perbuatan kasih yang dilakukan oleh orang beriman.

Tuhan, terangilah langkah hidup kami dengan kasih-Mu karena itulah yang menjadi kekuatan kami dalam hidup ini. Semoga teladan kasih-Mu menginspirasi kami untuk berani berbuat seperti yang Engkau kehendaki yaitu mengasihi sesama yang menderita dan mengalami kesusahan. Amin. (Fr. Benediktus Bagus Hanggoro K.)

Ekaristi Hari ini: SENIN BIASA XXX, 24 OKTOBER 2016

Tinggalkan Balasan