Iman akan Allah (Renungan JUMAT BIASA I, 13 JANUARI 2017 Oleh Fr. Lukas Lumban Gaol)
Jumat, 13 Januari 2017
Hari Biasa (Hijau)
Bacaan I : Ibr 4: 1 – 5
Bacaan Injil : Mrk 2: 1 – 12
Iman akan Allah
Iman tanpa perbuatan hakikatnya adalah mati. Mungkin kalimat indah itu tidak asing lagi bagi kita. Ungkapan tersebut menyinggung sejauh mana keberadaan iman kita dan berikut prakteknya dalam keseharian hidup. Muatan iman ditentukan oleh sejauh mana dan sebesar apa kenyataan yang dilakukan atau yang di alami dalam hidup.
Injil hari ini membicarakan pengalaman iman yang dialami orang lumpuh. Yesus dengan tergerak atas belas kasihan ke pada orang tersebut. Dia memandang imannya yang begitu besar ke pada Allah. Yesus menjawab tindakan iman tersebut dengan tidak menyembuhkan segera mungkin. Dalam proses penyembuhan itu terjadi dialog iman antara orang banyak dan orang sakit tersebut. Yesus masih berdialog dengan kaum Farisi dan Ahli Taurat yang mengawasinya. Perkataan Yesus dalam dialog tersebut membuat mereka marah, seakan Yesus menghojat Allah. Yesus mengatakan itu ingin mengklaim diri-Nya bahwa Dia Anak Allah. Atas dasar itulah dia kelak akan menyatakan banyak mukjizat dan sabda bahagia.
Penginjil menekankan bahwa kita wajib memuji Allah sebab Dia telah melawat umatNya. Dia hadir sebagai Penyembuh atas dosa kita. Maka segala diri dan bakti kita hendaknya ke pada Allah. Iman akan Allah mengundang karya keselamatan
.Saudara – saudari terkasih, perjalanan hidup kita adalah cerminan dari bangsa Israel. Hendaknya iman dan kasih dari Allah berkembang dalam diri dan komunitas kita. Persoalannya apakah kita berani untuk meninggalkan rasa nyaman yang ditawarkan oleh dunia? Apakah kita masih ragu – ragu akan Allah? Atau apakah iman akan Allah hanya sepersejuta dari besarnya biji sesawi? Jika kita benar memiliki iman apakah pengaruhnya dalam kehidupan kita? Atau apakah kita hanya sebagai pengawas yang lebih buruk dari Kaum Farisi dan Ahli Taurat?
Mari bermenung diri!
Liturgi Hari ini: JUMAT BIASA I, 13 JANUARI 2017….Klik disini!!